Dua sifat yang dimiliki manusia sejak dilahirkan sampai mati yaitu sifat khilaf dan lupa. Kecuali Nabi Muhammad saw yang terhindar dari dua sifat tersebut, karena beliau telah dianugerahi sifat maksum oleh Allah, artinya beliau terjaga dari berbagai macam sifat yang tercela.
Maka dari itu kita sebagai makhluk yang dhoif harus selalu mengharapkan karunia Allah dan ampunanNya. Walaupun kita misalnya tidak punya kekhilafan, apalagi kalau kita menanggung khilaf atau dosa, maka hendaknya kita memohon ampunanNya.
Allah berfirman di dalam QS At Tahrim ayat 8 yaitu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ
تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ
وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي
اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ
نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا
أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ
عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ [٦٦:٨]
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah
kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).
Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke
dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah
tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya
mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka
mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah
kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar