Dalam era globalisasi dan informasi ini
kehidupan manusia cenderung bersikap individualis. Padahal manusia adalah
sebagai makhluk individu juga sekaligus makhluk sosial
Apabila difikirkan lebih jauh kita pasti akan menyadari bahwa kita ini
tidak dapat hidup dalam kesendirian. Setiap gerak kehidupan kita tidakbisa
lepas dari bantuan orang lain.
Di saat
kita senang, mendapatkan harta banyak, menjadi orang terpandang di dalam
masyarakat,, diangkat menjadi wakil rakyat, kesemuanya itu tidak dilakukan
sendirian, akan tetapi pasti memerlukan bantuan orang lain.
Oleh
karena itu saling tolong menolong di dalam kehidupan bermasyarakat itu
diharuskan, dan itulah yang dikehendaki oleh Islam. Banyak kamum anshar zaman
dulu walaupun kehidupannya susah, tapi masih mau saling berbagi untuk saling
bantu demi menciptakan ketenteraman kehidupan bersama dengan tidak
membeda-bedakan derajat, apalagi keturunan.
Namun di
zaman sekarang ini sungguh tidak seperti itu, banyak antara ucapan dan
tindakannya itu tidak sesuai. Kalau ditanyakan jawabannya mudah dan amat
sederhana yaitu' Sedang dibahas, sedang dibiperbincangkan, sedang dirembukkan,
masih dalam proses dan sebagainya "
Anshar itu dengan firmannya di dalam QS
Al Hasyr ayat 9 yaitu :
وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ
وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا
يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ
وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ
الْمُفْلِحُونَ [٥٩:٩]
Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung
Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung
Dari ayat
tersebut dikatakan bahwa orang yang beruntung itu adalah orang yang tidak kikir
dan bisa membantu sesamanya dengan bantuan dalam bentuk apapun sesuai dengan
kesanggupan. Artinya di dalam membantu itu bisa dengan materi, bisa dengan
tenaga atau bisa juga dengan pendapat .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar