DINAMIKA KEHIDUPAN DUNIA
Di dalam hidup dan menjalani kehidupan di dunia ini,
sering kita jumpai berbagai macam persoalan termasuk rasa suka dan duka, lapang
hati dan kecewa, bahagia dan derita, sehat dan sakit, senyuman dan air mata dan
sebagainya datang dan pergi silih berganti seperti begantinya malam ke dalam
siang atau dari siang menjadi malam.
Di dalam pengabdian kita semua kepada Allah yaitu
dalam melaksanakan perintah dan menjauhi laranganpun, saat menerima ujian dan
cobaan kehidupan, diperlukan kekuatan yang ekstra untuk menghadapi semua itu,
mental yang kokoh agar tidak terombang ambing oleh tipu daya syaitan serta
dibarengi dengan sifat sabar.
Allah berfirman di dalam QS Al Kahfi ayat 28 yaitu :
وَاصْبِرْ
نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ
يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا
تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا
وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا [١٨:٢٨]
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang
yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya;
dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan
perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami
lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah
keadaannya itu melewati batas.
Melalui ayat ini Allah memberitahukan kepada kita
semua bahwa Dia menempatkan kita di dunia ini untuk diuji dan dicoba olehNya,
karena tidak bisa kita hanya cukup dengan mengucapkan beriman kepada Allah saja
tanpa melalui pengetesan, walaupun sebenarnya Dia tahu setiap individu
karakternya.
Dia menyerukan
atau menganjurkan kepada kita agar kita semua bisa mengikuti langkah-langkah
orang yang selalu mengajak kepada kebenaran syariat agama Islam, dan bersabar
menunggu ketetapan yang akan Allah berikan sesuai dengan kehendakNya. Jangan
sampai kita yang ingin menjadi orang beriman tertipu oleh kesenangan dunia .
Janganlah
beranggapan orang-orang yang menganut agama Islam itu harus selalu miskin,
sengsara, dan tidak boleh senang, justru seharusnya yang terjadi sebaliknya
harus kaya, tidak sengsara dan harus bisa menyenangkan dirinya, dan
keluarganya, bisa menikmati dunia ini akan tetapi untuk menuju kesenangan
akhirat. Karena kehidupan dunia ini hanyalah sementara sedangkan kehidupan
akhirat itu kekal adanya.
Selain dari itu kitapun disarankan agar jangan
mengikuti jejak atau perbuatan orang-orang yang sudah melalaikan Allah, sudah
lupa kepada Allah, jauh dengan Allah, orang yang hanya memperturutkan hawa
nafsunya saja, dan orang-orang yang berlebih lebihan di dalam segala hal atau
orang yang melampaui batas. Karena semua itu adalah perbuatan syaitan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar