HIDUP ADALAH
SUATU PERJUANGAN
Allah
menurunkan agama Islam sebagai agama yang terakhir, agama yang paling sempurna
dan agama yang paling diridoi ( QS 5 ayat 3 ), dengan tuntunan dan pedoman
hidup yaitu Al Qur’an. Tujuannya adalah untuk mengatasi segala persoalan hidup,
baik yang bersifat keduiaan maupun keakhiratan.
Islam
menyusun tuntunan-tuntunan dan petunjuk-petunjuk itu di atas akhlaq yang mulia.
Yang telah dicontohkan oleh RasulNya nabi Muhammad saw. Semua tuntunan itu
untuk mengatur hidup dfan kehidupan baik untuk kebutuhan pangan, sandang dan
papan.
Pangan
artinya kebutuhan makanan yang dibutuhkan sehari-hari. Lalu sandang adalah
pakaian yang dipakai oleh kita dan papan adalah rumah tinggal. Untuk kebutuhan
makanan, yang diminta Allah adalah makanan yang halal bukan yang haram.
Sedangkan pakaian adalah yang sederhana tapi pantes, tidak yang
berlebih-lebihan. Sedangkan rumah, tidak semua orang memiliki rumah tinggal,
ada yang ngekos, ngontrak atau sewa dll. Yang jelas rumuh adalah tempat tinggal
untuk berlindung agar tidak terkena panas teriknya matahari dan tidak basah
karena kehujanan dan keanginan.
Semua
yang diusahakan manusia, harapan dan cita-cita manusia dalam hidup ini, harus
memperhatikan keseimbangan hidup dunia dan akhirat, sehingga amanat yang
dipikulkan kepada manusia tidak hanya bersifat keduniaan dan materi semata,
akan tetapi yang lebih penting lagi adalah adanya keseimbangan persiapan untuk
keperluan dunia maupun akhirat.
Kita
harus menyadari bahwa hidup ini ibarat arena. Arena tempat berkompetisi, tempat
berlomba, tempat mengadu nasib, tempat mengumpulkan amal sebagai modal hidup di
dunia dan bekal untuk akhirat. Hidup adalah perjuangan. Yang namanya berjuang
berarti harus berani berkorban, akan tetapi yang didapatkan hanyalah salah satu
di antara dua, yang telah dipilih oleh kita masing-masing yaitu bahagia atau
celaka.
Allah
akan memberikan ujian kepada kita semua dengan memberikan berbagai macam
fasilita hidup kesenangan, kemudahan, kelancaran, kesuksesan. Dan dengan semua
itu adakah rasa syukur kita kepadaNya. Kalau iya, bentuknya apa ? karena tidak
hanya ucapan akan tetapi juga harus dengan perbuatan.
Kemudian
Allah disamping memberikan ujian juga memberikan cobaan kepada kita semua
berupa musibah, kekurangan, ketakutan, was-was, penderitaan, kesulitan dengan
tujuan sudah sejauh mana rasa sabar kita dalam menghadapi semua itu. Apakah
kita menerimanya dengan lapang dada, dengan akhlias atau menerima semua itu
tapi dibarengi dengan keluhan, marah, jengkel dsb.
Apapun
yang diberikan kepada kita semua itu juga sudah dilakukan Allah kepada para
umat sebelum kita. Terlebih-lebih di jaman nabi saw tantangan dan ujiannya
sangat berat, sampai-sampai yang mereka korbankan bukan saja harta benda,
keluarga, bahkan sampai ke nyawanya sendiri.
Allah
swt berfirman di dalam QS Al An’am ayat 10 yaitu
وَلَقَدِ
اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّن قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِينَ سَخِرُوا مِنْهُم مَّا
كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ [٦:١٠]
Mocked were (many) messengers before
thee; but their scoffers were hemmed in by the thing that they mocked.
Dan
sungguh telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka turunlah
kepada orang-orang yang mencemoohkan di antara mereka balasan ( azab )
lok-olokan mereka.
Melalui
ayat ini Allah memberitahukan kepada kita dengan gambaran yang jelas bahwa
betapa sangat beratnya para rasul dalam mengemban amanat Allah, mengajak
umatnya untuk menuju kepada kebahagiaan hidup dunia dan akhirat, halangan dan
rintangan serta cobaan berdatangan saling susul. Terkadang masalah yang satu
belum selesai sudah datang lagi masalah berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar