Jumat, 14 Maret 2014

DUNIA TEMPAT UNTUK BERJUANG PENENTU HIDUP


HIDUP  ADALAH  SUATU  PERJUANGAN

Allah menurunkan agama Islam sebagai agama yang terakhir, agama yang paling sempurna dan agama yang paling diridoi ( QS 5 ayat 3 ), dengan tuntunan dan pedoman hidup yaitu Al Qur’an. Tujuannya adalah untuk mengatasi segala persoalan hidup, baik yang bersifat keduiaan maupun keakhiratan.

Islam menyusun tuntunan-tuntunan dan petunjuk-petunjuk itu di atas akhlaq yang mulia. Yang telah dicontohkan oleh RasulNya nabi Muhammad saw. Semua tuntunan itu untuk mengatur hidup dfan kehidupan baik untuk kebutuhan pangan, sandang dan papan.

Pangan artinya kebutuhan makanan yang dibutuhkan sehari-hari. Lalu sandang adalah pakaian yang dipakai oleh kita dan papan adalah rumah tinggal. Untuk kebutuhan makanan, yang diminta Allah adalah makanan yang halal bukan yang haram. Sedangkan pakaian adalah yang sederhana tapi pantes, tidak yang berlebih-lebihan. Sedangkan rumah, tidak semua orang memiliki rumah tinggal, ada yang ngekos, ngontrak atau sewa dll. Yang jelas rumuh adalah tempat tinggal untuk berlindung agar tidak terkena panas teriknya matahari dan tidak basah karena kehujanan dan keanginan.

Semua yang diusahakan manusia, harapan dan cita-cita manusia dalam hidup ini, harus memperhatikan keseimbangan hidup dunia dan akhirat, sehingga amanat yang dipikulkan kepada manusia tidak hanya bersifat keduniaan dan materi semata, akan tetapi yang lebih penting lagi adalah adanya keseimbangan persiapan untuk keperluan dunia maupun akhirat.

Kita harus menyadari bahwa hidup ini ibarat arena. Arena tempat berkompetisi, tempat berlomba, tempat mengadu nasib, tempat mengumpulkan amal sebagai modal hidup di dunia dan bekal untuk akhirat. Hidup adalah perjuangan. Yang namanya berjuang berarti harus berani berkorban, akan tetapi yang didapatkan hanyalah salah satu di antara dua, yang telah dipilih oleh kita masing-masing yaitu bahagia atau celaka.

Allah akan memberikan ujian kepada kita semua dengan memberikan berbagai macam fasilita hidup kesenangan, kemudahan, kelancaran, kesuksesan. Dan dengan semua itu adakah rasa syukur kita kepadaNya. Kalau iya, bentuknya apa ? karena tidak hanya ucapan akan tetapi juga harus dengan perbuatan.

Kemudian Allah disamping memberikan ujian juga memberikan cobaan kepada kita semua berupa musibah, kekurangan, ketakutan, was-was, penderitaan, kesulitan dengan tujuan sudah sejauh mana rasa sabar kita dalam menghadapi semua itu. Apakah kita menerimanya dengan lapang dada, dengan akhlias atau menerima semua itu tapi dibarengi dengan keluhan, marah, jengkel dsb.

Apapun yang diberikan kepada kita semua itu juga sudah dilakukan Allah kepada para umat sebelum kita. Terlebih-lebih di jaman nabi saw tantangan dan ujiannya sangat berat, sampai-sampai yang mereka korbankan bukan saja harta benda, keluarga, bahkan sampai ke nyawanya sendiri.

Allah swt berfirman di dalam QS Al An’am ayat 10 yaitu
وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّن قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِينَ سَخِرُوا مِنْهُم مَّا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ [٦:١٠]
Mocked were (many) messengers before thee; but their scoffers were hemmed in by the thing that they mocked.
Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka turunlah kepada orang-orang yang mencemoohkan di antara mereka balasan ( azab ) lok-olokan mereka.


Melalui ayat ini Allah memberitahukan kepada kita dengan gambaran yang jelas bahwa betapa sangat beratnya para rasul dalam mengemban amanat Allah, mengajak umatnya untuk menuju kepada kebahagiaan hidup dunia dan akhirat, halangan dan rintangan serta cobaan berdatangan saling susul. Terkadang masalah yang satu belum selesai sudah datang lagi masalah berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar