Minggu, 16 Maret 2014

MEMANG DARI DUHULUNYA MANUSIA SENANG BERTENGKAR


PERSELISIHAN YANG TERJADI ANTAR MANUSIA

Abu Najib bin Sariyah berkata bahwa ada suatu waktu Rasulullah saw telah memberi nasehat dan sungguh nasehat itu amat menggetarkan hati dan dapat mencucurkan air mata. Kemudian Abu Najib berkata, “ Ya Rasulullah nasehat yang engkau sampaikan itu seperti nasehatnya orang yang akan berpisah ( mati ), untuk itu berilah kami nasehat “ . Maka rasulullah saw pun bersabda , “ Aku nasehatkan kalian agar bertaqwa kepada Allah, dan mendengarkan serta taat meskipun yang memerintahkan kalian seorang budak Habasyah. Dan sesungguhnya barangsiapa dari kalian yang dapat hidup lanjut, niscaya akan menyaksikan persilisihan yang banyak. Maka berpeganglah  kalian dengan sunnahku ( ajaranku ) dan sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk   ( khulafaur Rasyidin ). Gigitlah kuat-kuat sunnah-sunnah itu dengan geraham ( mu ) . Dan berhati-hatilah kalian dari segala yang baru ( modern ), karena setiap bid’ah ( kemodelan ) itu sesat  . ( HR Abu Dawud dan Turmudzi ).

Melalui hadits ini Rasulullah sudah memperingatkan kita semua bahwa ada pada saatnya nanti akan terjadi banyak perselisihan ( beda pendapat ), pertengkaran, kekacauan ? Sekarang mari kita tengok, kita amati berbagai macam kejadian di sekitar kita. Perselisihan, pertengkaran dan kekacauan di masa kini itu merupakan cermin yang akan terjadi di masa mendatang, dan kejadiannya akan jauh lebih  besar  daripada sekarang.

Dan pada zaman Rasulullah pun setelah beliau meninggal mulailah terjadi perselisihan di kalangan pengikut beliau. Dengan terjadinya perselisihan itu diawali dengan terbunuhnya sayyidina Utsman tahun 35 H ( 656 M ), Hal ini terjadi akibat hasutan Ibnu Saba, bangsa Yahudi yang baru masuk Islam.

Sejak kejadian itu perselisihan di antara umat Islam semakin berkembang, berkepanjangan dan umat Islam mulai terpecah menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa yang terbaik dan menjelekkan golongan yang lain.

Di dalam perselisihan itu tidak berhenti sampai disitu , berlanjut golongan Bani Umaiyah menuntut sayyidna Ali bahwa terbunuhnya Utsman itu , dia turut terlibat. Akhirnya sayyidina Ali ditikanm oleh Ibnu Muljam tahun 40 H ( 661 M ) .

Perselisihan itupun berlanjut dan dalam sejarah timbul Daulat Umaiyah yang anti pati terhadap golongan yang membela sayyidina Ali yaitu Daulat Abbasiyah Dan perangpun tidak dapat dihindarkan Daulat Umaiyah dapat dikalahkan oleh Daulat Abbasiyah. Oleh Daulat Abbasiyah berusaha membasmi Daulat Umaiyah sampai ke akar-akarnya yang akhirnya merembet kepada golongan Aliwiyyin yaitu turunan Ali bin Abi Thalib.

Sementara di tempat lain di Spanyol berdiri Daulat Bani Umaiyah. Ini pun berselisih dengan Daulat Abbasiyah di Bagdad. Andaikan tidak terhalang oleh laut atau selat Gjuga berdiri kerajaan besar dari Daulat Fathimiyah Gilbatar, maka pasti Daulat Abbasiyah akan menyerbu ke Spanyol.

Di Afrika utara pun telah berdiri kerajaan besar dari Daulat Fathimiyah ( 901 – 1171 ). Adapun pendirinya adalah golongan Ali atau golongan Syiah . Daulat Mathimiyah ini pun telah dijatuhkan oleh Bani Ayyub yang menganut Madzab Ahlus Sunnah Wal Jama’ah .


Itulah bebagai macam perselisihan yang terjadi di zaman rasulullah setelah beliau meninggal dunia di kalangan umat Islam . Dan di zaman ini pun banyak terjadi perselisihan, dengan mendirikan jama’ah itu jama’ah ini, majelis ta’lim itu majelis ta’lim ini, untuk membedakannya mereka membuat pakaian seragam tersendiri yang tidak sama dengan umum , golongan itu golongan ini, aliran itu aliran ini, kemudian masing-masing kelompok merasa paling benar, paling bersing , paling suci, mereka tidak mau bergaul dengan golongan yang lain. Bergaulnya itu hanya dengan anggota kelompoknya saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar