Allah swt berfirman di dalam QS Al Mulk ayat 17 - 18 yaitu :
أَمْ
أَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا ۖ
فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ [٦٧:١٧]
atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang
(berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak
kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?
Melalui ayat ini Allah swt meneruskan peringatanNya sebagaimana
peringatan yang sebelumnya yaitu apakah kalian semua merasa aman dengan
keberadaan kalian di uka bumi yang serb dimudahkan itu, mendapatkan makanan,
harta, jabatan dapat diraihnya dengan mudah, kemana pergi dimanapun berada
selalu aman . Siapakah yang berbuat itu semua ? Siapakah yang mengatur itu
semua ? Siapakah yang menentukan itu semua ?
Lalu Allah swt menambahkan pertanyaan sebagai
peringatan kepada manusia ; siksa dan azab bisa saja Allah datangkan,
seandainya benar-benar datang kepada kita lalu akan berlindung kepada siapa ?
Angin yang nampaknya bertiup halus bisa saja Allah datangkan bertiup kencang
seperti puting beliung , angin topan hingga memporak prandakan tanaman dan
perumahan, siapakah yang mampu mengatasinya ? Apakah kalian tidak tahu peristiwa
di zaman nabi Luth as, karena banyak yang mendustakan rasulNya, lalu Allah
turunkan hujan bukan air akan tetapi hujan batu, yang akhirnya mereka binasa
semuanya.
Sungguh Allah Maha Berkehendak, setiap kehendakNya
tidak ada yang mampu menolak ataupun yang mampu menghalangi. Mari kita kaji
peringatan Allah di dalam QS Al An ‘am ayat 65 yaitu Nabi Muhammad saw diperintahkan Allah untuk
memberitahukan kepada manusia yaitu "Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan
azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu
dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada
sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami
mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka
memahami(nya)".
Dan Allah melanjutkan pertanyaanNya kepada mereka yang masih menentangnya,
tidak mau tunduk, patuh dan taat kepadaNya, sedangkan segala sesuatu yang
dibutuhkannya adalah dariNya. Adapun peringatannya yaitu di dalam QS Al Isra
ayat 68 yang artinya berbunyi sebagai berikut , “Maka apakah kamu merasa aman
(dari hukuman Tuhan) yang menjungkir balikkan sebagian daratan bersama kamu
atau Dia meniupkan (angin keras yang membawa) batu-batu kecil? dan kamu tidak
akan mendapat seorang pelindungpun bagi kamu, “
Semoga kita semuanya manjadi sadar diri. Contoh sederhana saja andaikata
kita banyak menolong seseorang baik dengan nasihat, juga materinya sejak dia
kecil sampai benar-benar bisa mandiri, anggap saja dia sukses. Setelah dia
sukses dimana kondisi kita sudah melemah, lalu dia memusuhi kita , mencemarkan
nama baik kita menghancurkan kehormatan kita. Coba sikap kita bagaimana apakah
kita akan tertawa merasa senang, atau sebaliknya kita akan marah besar ??????
Yang pasti kita akan marah besar kepadanya, dan pasti akan meluncur ucapan dari
mulut kita, “ Dasar anak tak tahu diri, tak tahu diuntung, sudah banyak
ditolong, boro-boro berterima kasih, sebagai balasan, malah manjadi musuh,
emangnya lagi kerasukan setan apaan sih “
.
Itulah contoh sederhana, baru antar sesama manusia, sekarang kalau dengan
Allah sikap kita selalu menentang, memperolok-olok, melalaikan, mendustakan
bahkan mengajak orang lain agar jangan
mengikuti perintah Allah, kira-kira gimana ?
Ya Allah Ya Rabb, bukakanlah mata hati kami , jiwa kami , nurani kami yang
selama ini telah tertutup, agar kami bisa dengan mudah kembali ke jalanMu,
jalan yang lurus yang Engkau ridoi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar