Allah swt berfirman di dalam QS Yaasiin ayat 78
- 80
yaitu
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِيَ خَلْقَهُ ۖ قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ
وَهِيَ رَمِيمٌ [٣٦:٧٨]
Dan
ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata:
"Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur
luluh?"
قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ [٣٦:٧٩]
Katakanlah:
"Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan
Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.
الَّذِي جَعَلَ لَكُمْ مِنَ الشَّجَرِ الْأَخْضَرِ نَارًا فَإِذَا أَنْتُمْ
مِنْهُ تُوقِدُونَ [٣٦:٨٠]
yaitu
Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu
nyalakan (api) dari kayu itu".
Melalui ketiga ayat di atas Allah memberitahukan
kepada kita semua bahwa selain manusia itu sudah banyak yang melupakan Allah,
ingatnya itu kalau selagi susah,
sengsara, dan menderita saja. Kalau segalanya sudah tercukupi, mereka
menjadi lupa semuanya.
Manusia itu sudah melupakan awalnya dari belum ada,
kemudian terlahir ke dunia menjadi ada di dunia dimulai dari bayi, lalu menjadi
anak-anak, terus remaja, lalu dewasa, kemudian menua berusia lanjut. Mulailah
disini segala kenikmatannya dicabut Allah sedikit demi sedikit. Tenaga semakin
melemah, sering sakit-sakitan, segala makanan tidak seperti masih muda yang
tadinya segala makanan bisa masuk, sekarang menjadi banyak yang dipantang,
karena adanya penyakit yang ditanggungnya. Dan masih banyak lagi berbagai macam
kenikmatan diambil Allah.
Semua kejadian yang telah diperbuat manusia Allah swt
amat mengetahuinya, baik yang nampak maupun yang tersembunyi. Makanya Allah
memerintahkan RasulNya untuk menyampaikan berita kepada manusia bahwa yang menghidupkan tulang belulang yang sudah
hancur dan utuh kembali sepeti awal kejadian penciptaannya itu amat mudah bagi
Allah.
Hal itu diibaratkan menggunakan api, adanya api itu
karena adanya kayu. Kayu awalnya hijau ( muda ) lalu menua, dan kering. Keperluan
kayu itu untuk berbagai macam kebutuhan , salah satunya adalah untuk bahan
bakar. Apabila kayu bakarnya habis, maka api pun lenyap. Begitulah kejadian
itu terjadi secara terus menerus dan
berulang kali, sampai hari Kiamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar