Tugas manusia adalah menyembah, berbakti dan
mengabdi kepada Allah. Caranya ada dua macam yaitu hablum minallah ( pengabdian
sang hamba terhadap Allah ) dan hamblum minan naas ( mengadakan hubungan antara
sesama manusia ) . Jadi dalam hamblum minan naas , kiat dituntut untuk bergaul
saling membantu, saling mengingatkan, saling mengisi kekurangan, bergotong
royong bersatu padu, memperkuat persatuan dan kesatuan.
Namun sayang sekali akhir-akhir ini marak
dengan suatu pergaulan yaitu pergaulan bebas. Yang namanya bebas berarti akan
menyimpang dari aturan yang sebenarnya. Kecuali bebas dan bertanggung jawab,
berarti bebasnya itu masih ada saling ketergantungan., masih ada aturan
hukumnya.
Pergualan bebas antara lelaki dan perempuan,
merupakan serangan yang mematikan bagi jiwa dan ancaman yang membahayakan
keamanan dan kedamaian diri anda. Apabila anda membiarkan atau menumbuhkan pergaulan bebas berarti anda telah
bergaul dengan syaitan-syaitan pembisik desas-desus, banyak menebar kabar
bohong, peramal bencana dan petaka.
Pergaulan bebas ini sungguh amat marak sekali
dikalangan para remaja putra putri, dan mayoritas mereka masih pelajar. Contoh
yang nampak nyata aja dengan banyaknya berdiri geng-geng motor. Organisasi ini
tujuannya gak jelas, hanya sekedar kumpulkumpul kemudian membuat acara sendiri
agar dirinya merasa puas, merasa senang, merasa bebas. Dan kalau hal ini dibiarkan
berlarut-larut, maka kalangan generasi mudanya banyak yang rusak baik fisiknya
maupun moralnya. Lalu apa jadinya apabila mereka telah menjadi dewasa dan harus
mandiri. Kepada siapakah negara Indonesia ini diwariskan kalau bukan kepada
para pemuda masa kini. Kalau pemuda masa kininya aja dah rusak, maka negara yang akan datang pasti akan
hancur.
Oleh karena itu jadilah anda itu diri anda
sendiri, jangan meniru-niru kepribadian orang lain. Terlebih-lebih lagi
kepribadian bangsa asing. Dengan mengikuti kepribadian bangsa asing lalu
melupakan keribadian bangsa sendiri, waow pastilah akan hancur para remaja masa
kini.
Kita sendiri kan sudah memiliki ciri khusus
kepribadian bangsa kita yaitu kepribadian Pancasila. Dimana Pancasila telah
kita ketahui bersama yaitu sebagai Dasar Negara kita
Sekali lagi marilah kita menjadi diri pribadi kita
masing-masing, waktu kita, umur kita tidak dibuang sia-sia, lidah kita bisa
terpelihara dari perbuatan gunjing ( ghibah ), hati kita bersih dari kerisauan,
telingan kita jauh dari ucapan kotor, jiwa kita bebas dari berburuk sangka.
Janganlah mencoba sesuatu hal yang sekiranya
akan merugikan diri kita sendiri, apalagi sampai merusak. Apabila dari golongan
mereka mengajak, membujuk rayu untuk mengadakan kerja sama, maka katakan saja
kepada mereka dengan ucapan “ SELAMAT TINGGAL “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar