Allah swt berfirman di dalam QS Al
Baqarah ayat 257 yang artinya berbunyi sebagai berikut :
“Allah
Peilindung orang-orang yang beriman ; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (
kekafiran ) kepada cahaya ( iman ). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelingnya
adalah syaitan ,yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (
kekafiran ). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya “.
Melalui ayat ini Allah swt menjelaskan
perbedaan antara orang-orang yang beriman dan yang kafir.
Kalau orang-orang yang beriman itu,
mereka selalu mentaati apa yang diperintah Allah dan menjauhi apa yang dilarang
Allah. Mereka selalu mendapat perlindungan dari Allah, karena mereka selalu
mengikuti petunjuk-petinjuk Allah. Di dunia mereka selalu hidup dalam
keberkahan dan rahmat selalu mengalir kepada mereka. Rezeki apapun yang didapat
oleh mereka selalu membawakan ketenangan bagi dirinya, dan keluarganya.
Sedangkan kalau orang kafir karena
selalu mengingkari dan menentang Allah, maka oleh Allah dilepaskan, walaupun
mulut mereka sering menyebut nama Allah, walaupun mereka berbuat kebaikan atas
nama Allah,namun Allah melihat bukan apa yang nampak tapi apa yang ada di hati
mereka. Allah mengetahui perbuatan baik mereka itu hanya sekadar untuk mencari
pujian dari orang banyak, bukan karena Allah.
Karena Allah lepas dari orang-orang
kafir, maka yang dapat melindungi mereka hanya syaitan, kalau syaitan itu
mengajaknya hanya untuk bersenang-senang saja, hanya untuk memperturutkan hawa
nafsunya saja, dunia ini merupakan surganya mereka . Oleh karena itu mereka
selalu mencari kepuasan diri, karena kalau sudah meninggal, dianggapnya urusan
sudah selesai.
Sehingga pada ayat ini dijelaskan kepada
kita semua bahwa keimanan itu adalah merupakan cahaya ( di dalam hati ) dan
kakefiran itu merupakan titik noda (noda hitam dalam hati ). Bila kita banyak
berbuat dosa, maka noda di hati kita akan ada sebanyak dosa yang diperbuat.
Bila hal ini tidak dihentikan maka noda2 hitam tersebut semakin lama semakin
tebal, dan akan menutupi hati kita. Akhirnya hati kita akan sulit menerima
kebenaran dari manapun dan dari siapapun datangnya.
Semoga kita semua selalu mendapatkan
bimbingan dan tuntunan, taufik dan hidayah Allah, sehingga kita semua selalu
berada di jalanNya yaitu jalan yang lurus, jalan yang diridoi Allah.
Aaaaamiin Yaa Rabbal’aalamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar