Allah swt berfirman di dalam QS Al
Baqarah ayat 259 yang artinya berbunyi sebagai berikut :
“Atau
(apakah kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang
(temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata, “Bagaimana Allah
menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur ?” Maka Allah mematikan orang
itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya, “Berapa
lama kamu tinggal disini ?” Ia menjawab, “Saya telah tinggal disini sehari atau
setengah hari”. Allah berfirman, “Sebenarnya kamu telah tinggal disini selama
seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi
berobah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang);
Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah
kepada tulang belulang keledai itu, kemudian kami menyusunnya kembali, kemudian
Kami membalutnya dengan daging” Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana
Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata, “Saya yakin bahwa Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu”
Kalau di ayat sebelumnya (258) bagaimana
Allah menunjukkan kekuasaan dan kebesaranNya kepada orang kafir melalui
peristiwa antara Raja namrud dan Nabi Ibrahim. Dan pada ayat ini Allah juga
menunjukkan kekuasaanNya kepada seorang hambaNya yang sudah menjalani ibadah,
namun masih diliputi keragu-raguan, antara apakah iya atau tidak. Sehingga
keyakinan orang itu ngambang.
Pada suatu hari orang tersebut
mengadakan perjalanan dengan menaiki seekor keledai. Dan begitu sampai di suatu
tempat dia beristirahat duduk di bawah sebuah pohon yang memang sedang berbuah.
Lalu dia petik beberapa buah, dan dimakannya. Sambil makan sebuah dia bergumam
dengan memandangi tembok negeri yang sudah hancur. Lalu dia berkata apakah bisa
Allah membangun negeri yang sudah hancur seperti ini ?
Begitu selesai bicara. Buah yang
dimakannya belum habis, atas kehendak Allah orang itu tertidur pulas, dan oleh
Allah sengaja ditidurkan selama seratus tahun. Dan dalam seratus tahun itu
Allah bangun negeri itu kembali seperti semula.
Selesai membangun negeri itu, lalu Allah
bangunkan itu orang dan ditanya berapa lama kamu tidur ? Orang itu menjawab aku
tidur baru satu hari atau setengah hari. Dan Allah menjawab bahwa kamu tidur
bukan satu atau setengah hari, akan tetapi selama setarus tahun. Sebagai
buktinya buah yang dimakan olehmu masih segar dan sebagian lagi sudah dimakan,
akan tetapi keledai tunggangannya itu sudah hancur menjadi tulang belulang.
Agar orang itu lebih yakin akan
kekuasaan Allah, maka oleh Allah tulang2 itu dikumpulkan, disusun lalu
dibungkusnya dengan daging, kemudian baru dihidupkan lagi seperti semula.
Apakah kamu dengan bukti-bukti ini masih belum yakin juga kepada Ku ? kata
Allah.
Akhirnya orang tersebut hilanglah rasa
keragu-raguannya terhadap Allah dan beriman kepadaNya dengan berkata bahwa
Allah itu Maha Kuasa atas segala sesuatunya.
Lalu apa yang bisa dijadikan pelajaran
buat kita. Kita telah mengaku beragama islam, dan telah bersaksi dengan
mengucapkan dua kalimah syahadat. Tapi kenapa masih enggan untuk mendirikan
shalat wajib yang lima waktu. Masih tidak mau mengeluarkan sebagian hartanya
untuk zakat. Bila bulan Ramadhan tiba ,tidak mau melaksanakan ibadah puasa,
dengan alasan punya penyakit maag dsb. Dan bagi yang dianggap sudah mampu untuk
berhaji, masih enggan untuk melaksanakannya, karena belum siap mentalnya
katanya.
Semua yang telah disebutkan tadi
merupakan sebagian daripada keragu-raguan. Yang nampak saja masih ragu, apalagi
yang tidak nampak ( yang gaib ). Yang gaib disini bukan gaib yang disukai
banyak orang seperti di gedung itu ada penunggunya makhluk halus, di pohon itu
ada penjaganya dsb, bukan seperti itu. Akan tetapi gaib disini seperti
kematian, kejadian di alam kubur, hari berbangkit, hisab (pertanggungjawaban),
mizan (ditimbangnya kitab amal perbuatan), jembatan sirathal mustaqim, surga
dan neraka.
Semoga kita semua menjadi terbuka
hatinya yang selama ini telah tertutup rapat dan terkunci, sehingga hidayah dan
rahmat Allah merasuk ke jiwa kita untuk kembali ke jalan yang benar.
Aaaaamiin Yaa Rabbal’aalamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar