Selasa, 16 Desember 2014

SURAT AL BAQARAH AYAT 261




Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 261 yang artinya berbunyi sebagai berikut :

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap- Allah tiap butir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah maha luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui”

Melalui ayat ini Allah swt memberitahukan kepada kita semua bahwa yang dimaksud dengan infak adalah menafkahkan harta di jalan Allah, baik yang wajib ( zakat ) maupun yang sunnah ( sadaqah ).

Hubungan antara infaq dan kari Kiamat itu sangat erat sekali. Seseorang tidak akan mendapatkan pertolongan apapun dan dari siapapun di akhirat, kecuali dari hasil amalnya sendiri selama hidup di dunia, di antaranya adalah berinfak di jalan Allah.

Alangkah bernasib baiknya bila kita berinfak di jalan Allah, berarti kita telah menanam sebutir biji (benih) di tempat yang subur. Kemudian benih itu menjadi sebatang pohon, lalu pohon tersebut bercabang tujuh tangkai. Setiap tangkai menghasilkan buah, dan setiap tangkai berisi seratus biji, sehingga benih yang sebutir itu memberiakan hasil sebanyak tujuh bratus butir (buah). Ini berarti tujuh ratus kali lipat.

Contoh dari alam saja sebenarnya amat banyak kalau mau menelitinya, bisalnya sebutir padi, menjadi sebuah tanaman, bila telah menua dan berbuah, cobalah dihitung menjadi berapa butir. Sebuah mangga ditanam, bila telah berbuah, sekali berbuah berapa biji, dan berapa kali berbuah dalam setahun, lalu berapa tahun usia pohon mangga tersebut, bisakah anda membayangkan telah menghasilkan berapa buah mangga, pohon kelapa, durian, dan lain sebagainya. Itulah salah satu tanda-tanda  Kebesaran  dan Kekuasaan Allah.

Da akhir ayat disebutkan bahwa Allah  itu Maha Luas (karunia-Nya) artinya Maha luas rahmat-Nya/karunia-Nya, tidak ada yang mampu menghitung rahmat Allah. Kemudian Allah maha mengetahui artinya  Dia mengetahui siapa saja di antara para hambaNya yang perlu diberikan yang berlipat-lipat.

Yaitu hanya mereka yang suka menafkahkan harta bendanya untuk kepentingan umum, untuk menegakkan agama, dan untuk kepentingan kebaikan orang banyak, misalnya untuk Me

Sungguh alangkah baiknya agama islam itu menuntun manusia dengan berinfak berarti menuntun manusia agar suka bergotong royong, memberantas sifat kikir, memiliki rasa peduli terhadap sesamanya, menuntun kesadaran untuk bersosial. Karena manusia dalam hidupnya itu tidak bisa berdiri sendiri. Pasti antara yang satu dengan yang lainnya itu saling ketergantungan.

Contoh sederhana saja si kaya dapat membantu si miskin dengan hartanya, dan si miskin pun dapat membantu si kaya dengan tenaganya dan ilmu yang dimilikinya, misalnya pertukangan, pertanian, perdagangan dsb.

Semoga saja kita bisa melakukan infak dengan ikhlas demi kebaikan bersama untuk saling tolong menolong dengan sesamanya yang memang benar-benar membutuhkan.


Aaaaamiin Yaa Rabbal’aalamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar