Selasa, 16 Desember 2014

SURAT AL BAQARAH AYAT 262 - 263



Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 262 - 263 yang artinya berbunyi sebagai berikut :

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha kaya lagi Maha Penyantun”

Melalui kedua ayat ini Allah swt melanjutkan penjelasannya kepada kita semua tentang masalah infak ( menafkahkan harta di jalan Allah ) yaitu infak yang macam mana yang akan diterima Allah bila seorang hamba berinfak ? Memang syarat agar infak seseorang bisa diterima oleh Allah itu ada syaratnya yaitu : pertama harus dilakukan dengan ikhlas, tidak usah dipikirkan dengan apa yang telah dikeluarkannya, dan kedua dengan tidak menyebut-nyebut apa yang telah dikeluarkannya, terlebih-lebih lagi bila dengan infak tersebut, si penerima merasa sakit hati, karena apa yang telah diterimanya itu disebut-sebut atau diungkit-ungkit, sehingga menyinggung perasaan dan kehormatannya.

Sungguh Allah swt telah menuntun kita semua agar memiliki akhlak mulia dan berbudi pekerti yang luhur. Karena masih banyak orang yang menyumbangkan hartanya bukan karena mengharapkan rido Allah, akan tetapi hanya menghendaki popularitas dan kemasyhuran serta puji-pujian dari masyarakat. Mereka meminta agar apa yang diinfakkannya itu disiarkan atau diumumkan dengan cara yang mencolok agar mereka disebut sebagai para dermawan.

Pemberian yang semacam ini sungguh amat bertentangan dengan tujuan agama, karena tidak akan menumbhkan rasa kasih sayang dan persaudaraan, akan tetapi berbalik akan menumbuhkan rasa kebencian dan permusuhan. Dan amalnya juga akan sia-sia, sama seperti meletakkan air di daun talas.

Barangsiapa yang mau berinfak di jalan Allah, maka akan menjamin nasibnya, rasa sedih dihilangkan digantikan dengan rasa tenteram dan damai, dan yang jelas pahala akan diberikan kepadanya berlipat-lipat.

Sebaliknya bagi siapa saja yang tidak mau berinfak maka kelak di akhirat akan bersedih dan menyesal, karena kesempatan baik untuk beramal sudah tidak ada lagi. Dan yang mereka terima hanyalah azab Allah.

Sekarang bagaimanakah bagi orang-orang yang ingin berinfak, sedangkan untuk menafkahi dirinya sendiri saja atau keluarganya sudah repot. Tidak usah khawatir ,jangan kecil hati, Allah pun telah memberikan jalannya yaitu dengan berkata yang baik, tidak menyakiti hati orang lain, dapat menyenangkan hati orang lain, tidak menyinggung perasaan orang lain. Ini juga sama dengan berinfak. Selain itu memafkan orang yang telah menzalimi kita juga sama ini dikatakan telah berinfak.

Allah tidak mau menerima sedekahnya orang-orang yang berta-kata tapi menyakiti hati orang lain, kareana Dia sendiri tidak pernah menyakiti hambaNya.

Allah itu Maha kaya , Dia tidak memerintahkan hambaNya untuk menyumbangkan harta bendanya untuk kepentingan Allah, akan tetapi untuk kepentingan hamba itu sendiri yaitu untuk membersihkan diri, dan menumbuh kembangkan harta bendanya, dan menuntun orang untuk saling membantu, saling memberi, dan bergotong royong.

Semoga kita semua bisa saling berbagi sesuai dengan kadar kemampuan kita masing-masing untuk hidup bersama dan bergotong-royong, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, urip kepenak bareng.

Aaaaamiin Ya Rbbal’aalamiin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar