Allah swt berfirman di dalam QS Al
Baqarah ayat 262 - 263 yang artinya berbunyi sebagai berikut :
“Orang-orang
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa
yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dengan tidak
menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan
mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih
hati.
Perkataan
yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan
sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha kaya lagi Maha
Penyantun”
Melalui kedua ayat ini Allah swt
melanjutkan penjelasannya kepada kita semua tentang masalah infak ( menafkahkan
harta di jalan Allah ) yaitu infak yang macam mana yang akan diterima Allah
bila seorang hamba berinfak ? Memang syarat agar infak seseorang bisa diterima
oleh Allah itu ada syaratnya yaitu : pertama harus dilakukan dengan ikhlas,
tidak usah dipikirkan dengan apa yang telah dikeluarkannya, dan kedua dengan
tidak menyebut-nyebut apa yang telah dikeluarkannya, terlebih-lebih lagi bila
dengan infak tersebut, si penerima merasa sakit hati, karena apa yang telah
diterimanya itu disebut-sebut atau diungkit-ungkit, sehingga menyinggung
perasaan dan kehormatannya.
Sungguh Allah swt telah menuntun kita
semua agar memiliki akhlak mulia dan berbudi pekerti yang luhur. Karena masih
banyak orang yang menyumbangkan hartanya bukan karena mengharapkan rido Allah,
akan tetapi hanya menghendaki popularitas dan kemasyhuran serta puji-pujian
dari masyarakat. Mereka meminta agar apa yang diinfakkannya itu disiarkan atau
diumumkan dengan cara yang mencolok agar mereka disebut sebagai para dermawan.
Pemberian yang semacam ini sungguh amat
bertentangan dengan tujuan agama, karena tidak akan menumbhkan rasa kasih
sayang dan persaudaraan, akan tetapi berbalik akan menumbuhkan rasa kebencian
dan permusuhan. Dan amalnya juga akan sia-sia, sama seperti meletakkan air di
daun talas.
Barangsiapa yang mau berinfak di jalan
Allah, maka akan menjamin nasibnya, rasa sedih dihilangkan digantikan dengan
rasa tenteram dan damai, dan yang jelas pahala akan diberikan kepadanya
berlipat-lipat.
Sebaliknya bagi siapa saja yang tidak
mau berinfak maka kelak di akhirat akan bersedih dan menyesal, karena
kesempatan baik untuk beramal sudah tidak ada lagi. Dan yang mereka terima
hanyalah azab Allah.
Sekarang bagaimanakah bagi orang-orang
yang ingin berinfak, sedangkan untuk menafkahi dirinya sendiri saja atau
keluarganya sudah repot. Tidak usah khawatir ,jangan kecil hati, Allah pun
telah memberikan jalannya yaitu dengan berkata yang baik, tidak menyakiti hati
orang lain, dapat menyenangkan hati orang lain, tidak menyinggung perasaan
orang lain. Ini juga sama dengan berinfak. Selain itu memafkan orang yang telah
menzalimi kita juga sama ini dikatakan telah berinfak.
Allah tidak mau menerima sedekahnya
orang-orang yang berta-kata tapi menyakiti hati orang lain, kareana Dia sendiri
tidak pernah menyakiti hambaNya.
Allah itu Maha kaya , Dia tidak
memerintahkan hambaNya untuk menyumbangkan harta bendanya untuk kepentingan
Allah, akan tetapi untuk kepentingan hamba itu sendiri yaitu untuk membersihkan
diri, dan menumbuh kembangkan harta bendanya, dan menuntun orang untuk saling
membantu, saling memberi, dan bergotong royong.
Semoga kita semua bisa saling berbagi
sesuai dengan kadar kemampuan kita masing-masing untuk hidup bersama dan
bergotong-royong, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, urip kepenak
bareng.
Aaaaamiin Ya Rbbal’aalamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar