Selasa, 16 Desember 2014

SURAT AL BAQARAH AYAT 264




 Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 264 yang artinya berbunyi sebagai berikut :

“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”.

Melalui ayat ini Allah swt melanjutkan penjelasannya tentang masalah infak dan sadaqah kepada kita semua yaitu

Tujuan Allah memerintahkan berinfak dan bersadaqah itu adalah agar bisa meringankan beban penderitaan fakir,miskin, anak-anak yatim, dan meningkatkan kesejahteraan mereka, sehingga mereka bisa merasa senang dan terhibur.

Namun dengan syarat harus ikhlas memberikannya karena Allah dan hanya untuk Allah, tidak perlu memikirkan itu dan ini, tidak usah khawatir hartanya akan menjadi berkurang. Allah akan ganti dengan berlipat ganda.

Allah swt melarang kepada siapapun yang telah memberikan sebagian hartanya kepada mereka, lalu menyebut-nyebutnya, atau mengungkit-ungkitnya, apalagi dengan kata-kata yang tidak senonoh, sehingga bisa menimbulkan sakit hati dari si penerima infak atau sadaqah tersebut.

Bila ada orang yang melakukan infak dan sadaqah itu hanya sekadar untuk mencari popularitas, agar disebut orang dermawan, agar mendapatkan pujian dan sanjungan dari orang lain, maka ini yang disebut RIYA.

Riya adalah salah satu sifat yang akan merusak amal kebaikan kita. Jangankan infak dan sadaqah, salatpun atau ibadah apapun bila dilakukan hanya karena mengharapkan pujian dan sanjungan dari orang lain, maka amal yang telah dikeluarkannya akan ditolak Allah, alias tidak mendapatkan imbalan apapun. Ibaratnya sama dengan menaruh air di daun talas, artinya suatu perbuatan yang sia-sia.

Rasulullah saw bersabda, “ Semua amal itu harus disertai dengan niat. Dan setiap manusia akan mendapatkan balasan atas amalnya berdasarkan niatnya itu”. ( HR Bukhari dari Umar  bin Khattab ra ).

Oleh karena itu bila amal kita ingin diterima Allah dan ingin mendapatkan balasan dariNya, maka harus didasari dengan niat yang ikhlas.  Apabila hal ini dilakukan dengan ikhlas, selain amalnya diterima, juga hatinya akan ditenteramkan, dan di akhirat akan dibahagiakan Allah.


Rasulullah saw bersabda, “ Ada tiga macam orang yang pada Hari Kiamat nanti Allah tidak akan berbicara dengan mereka dan tidak akan memandang kepada mereka, dan tidak akan menyucikan mereka dari dosa, dan mereka akan mendapat azab yang pedih, yaitu orang yang suka menyebut-nyebut pemberiannya apabila dia memberikan sesuatu, dan orang yang suka memakai sarungnya terlalu ke bawah sampai menyapu tanah karena congkaknya, dan orang yang berusaha melariskan dagangannya dengan sumpah yang bohong . ( HRMuslim dan Abu Dzaar )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar