BENAR
BISA SALAH , SALAH BISA BENAR
Dalam beberapa kasus yang
kita temui, seseorang bisa saja merasa bahwa ia telah melakukan segala macam
cara yang memungkinkannya akan keluar dari masalah, namun ia tidak menemukan
jalan keluarnya.
Karena ia tidak mengingat bahwa tetap ada kebaikan dalam
peristiwa tersebut. Iapun memberontak dan marah. Ini semata-mata merupakan rasa
yang tidak berguna yang dihembuskan oleh syaitan.
Apapun yang dihadapi dalam
hidup ini, seorang mukmin yang ikhlas harus tetap ingat bahwa ia dihadapkan
pada keadaan yang didalamnya ia akan menetapi kebajikan dan kesabaran.
Jika ia
putus asa itu hanyalah tipu daya syaitan. Allah Subhanahu Wa Ta'ala
memerintahkan hamba-Nya untuk tidak berputus asa.
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan tidaklah mereka mengetahui
bahwa Allah melapangkan rezeki dan menyempitkan-Nya bagi siapa yang
dikehendaki-Nya? Sesungguhnya, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi
kaum yang beriman. Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas
terhadap diri mereka sendiri, jangalah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang, Dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab
kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong." (QS. Az-Zumaar: 52-54)
Seseorang mukmin tidak boleh
berputus asa, akan tetapi harus mencoba untuk melakukan pemahaman yang lebih
mendalam tentang apa yang terjadi disekitarnya melalui perenungan.
Ketika seseorang mukmin menemukan kesulitan, maka seharusnya ini membuatnya
sadar bahwa ada kebaikan dibalik semuanya dan ia memastikan bahwa dibalik
cobaan itu, ia menjadi besemangat, sabar, pemurah, setia, tekun, pengasih dan
penuh pengorbanan.
Karenanya, sikap bijaksana,
masuk akal, tenang, memaafkan, menyayangi, semua menunjukkan tingkatan
kemuliaan seseorang mukmin dan menanamkan kebahagiaan kepada manusia yang hanya
didapatkan dari ke-IMAN-an.
Atas izin Allah Subhanahu Wa Ta'ala kebahagiaan ini akan dinikmati selamanya. Insyaa Allah
Wallahu A'lam Bish-shaawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar