Rabu, 04 Maret 2015

BAIK BURUK TERGANTUNG NIAT

LURUSKANLAH  NIAT DENGAN BAIK DAN BENAR
  
Tidak mungkin kita melakukan sesuatu itu tanpa adanya dorongan untuk melakukannya. Dorongan itulah merupakan niat untuk meraih tujuan. Untuk itu sebelum kita melakukan sesuatu maka niatkanlah hanya  beribadah kepada Allah dengan mengikuti tuntunan RasulNya. Agar apa yang didapat itu kedua-duanya dapat yaitu akhirat dan dunianya. 

Bila tidak diawali dengan niat itu maka yang didapat hanya untuk urusan dunianya saja, tapi untuk kebutuhan akhirat tidak ada sama sekali. Inilah yang dinamakan meluruskan niat. Ingat dengan niat yang benar di dalam menjalankan amal ibadah dan dilakukannya dengan cara konsisten adalah hal yang amat penting.

Marilah kita simak firman-Nya, “Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. ( QS 11 : 112 – 113 )

Cenderung kepada orang yang zalim maksudnya menggauli mereka serta meridhai perbuatannya. Akan tetapi jika bergaul dengan mereka tanpa meridhai perbuatannya dengan maksud agar mereka kembali kepada kebenaran atau memelihara diri, maka dibolehkan.

Dan masalah niat Rasulullah saw juga telah berpesan melalui sabdanya,
“ Diriwayatkan dari Umar bin Khattab ra, ia berkata, aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, “ Sesungguhnya semua amal perbuatan itu, menurut niatnya. Dan bagi setiap orang, manyalah mendapatkan menurut apa yang diniatkan. Barangsiapa yang maksud dan tujuan hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka dia mendapatkan pahala (ridha) Allah dan rRasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya dimaksudkan untuk duniawi atau untuk menikahi perempuan, maka nilai hijrahnya adalah menurut apa yang menjadi niat dan tujuan hijrahnya itu ( di akhirat dia tidak mendapatkan pahala dari Allah )” . ( Muttafaq alaih )
Dan sabda beliau yang lainnya yaitu beliau menceritakan tentang tiga orang yang mengaku sebagai mati syahid, sebagai orang alim dan sebagai dermawan. Ketiganya telah ditanya oleh Allah tetang perbuatannya selama berada di dunia. Orang yang mati syahid mengatakan bahwa dia berperang itu hanya Untuk-Nya, sehingga bisa disebut oleh orang lain sebagai syuhada. Kemudian orang yang berilmu berkata bahwa setelah dia mempelajari ilmu baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan termasuk baca Qur’an agar bisa disebut oleh orang lain sebagai orang alim dan ahli qira’at. Dan sang dermawan telah banyak membagi-bagikan hartanya kepada orang lain agar bisa disebut sebagai seorang dermawan. Namun karena sudah salah niat ketiganya ditolak oleh Allah, karena apa yang telah mereka lakukan itu hanya mengharapkan pujian dan sanjungan dari orang lain bukan untuk Allah. Akhirnya ketiga orang tersebut dilemparkan oleh Malaikat Zabaniyah ke neraka. ( HR Muslim )

Semoga kita semua kekuatan dan hidayah agar bisa melakukan amal ibadah dengan tulus ikhlas hanya karena Allah dan hanya untuk-Nya. Sehingga apa yang kita lakukan itu Allah menerimanya dan membalasnya dengan pahala yang besar yaitu di dunia kita mendapat ridha-Nya dan di akhirat kelak mendapatkan surga Nya.

Aaaaamiin Ya Rabbal’aalamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar