Semua
manusia tidak terkecuali berada di antara qada dan qadarnya Allah.
Artinya manusia hanya diwajibkan berikhtiar, berusaha sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan serta keahliannya masing-masing.
Dan jangan lupa sambil dibarengi dengan doa agar apa yang didapat akan membawakan keberkahan dan rahmatnya Allah.
Setelah hal itu dilakukan barulah serahkan keputusannya kepada Allah, karena hanya Dialah yang mengatur dan menentukan segala sesuatunya.
Itulah yang dikatakan taqdir yang sebenarnya. Sesungguhnya taqdir Allah adalah masalah ghaib, hanya Dia saja yang mengetahuinya
“ Dan di sisinyalah alam ghaib, tidak ada yang mengetahui kecuali Dia ( Allah ) sendiri. ( QS 6 : 59 ) .
Apabila Allah telah menetapkan taqdirnya seseorang , maka tak ada seorangpun yang mampu menolak, menunda, atau mengundurkannya.
Ini sangat perlu diperhatikan baik-baik bahwa rusaknya manusia itu pertama dia merasa menjadi dirinya sendiri, tidak mengakui bantuan dari manapun dan dari siapapun.
Karena merasa menji dirinya sendiri maka dilakukanlah langkah kedua yaitu berbuat semaunya sendiri. Tidak perduli dengan orang lain, terutama sekali orang-orang yang di sekitarnya.
Yang ketiga hasil dari apa yang telah dikerjakan dianggapnya adalah hasil kerja kerasnya , hasil memeras daya fikir dan keringatnya sendiri. Tidak merasa bahwa kelancaran tugas yang dikerjakannya itu pasti memerlukan pihak lain.
Karena merasa hasilnya sendiri maka dilakukan;ah langkah keempat yaitu berbuat semaunya sendiri ,tidak perlu orang lain turut campur .
Oleh karena itu untuk mengantisipasi hal itu maka pertama sadari bahwa apa yang dilakukannya atas bantuan Allah.
Karena sudah dibantu Allah, agar yang membantu jangan marah dan murka maka langkah kedua berbuatlah sesuai dengan kehendakNya, bukan menentangNya.
Ketiga apapun yang dihasilkan itu adalah atas pemberian Allah,
maka agar selamat maka lakukan langkah keempat yatu menafkahkan atau membelanjakan serta mengeluarkannya sesuai dengan aturan main-Nya.
Semoga kita semua memahami tantang apa itu qada dan qadar, sehingga kita semua terhindar dari perbuatan ujub, riya, takabur, sombong.
Dan kita semua diselamatkan dari segala macam perbuatan yang akan merusak keimanan dan keIslaman kita semua, dan juga amal kita.
Serta kita akan selamat dan berbahagia di dunia dan akhirat.
Aaaamiin , Aaaamiin , Aaaamiin , Aaaamiin yaarabbal’aalamiin .
Artinya manusia hanya diwajibkan berikhtiar, berusaha sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan serta keahliannya masing-masing.
Dan jangan lupa sambil dibarengi dengan doa agar apa yang didapat akan membawakan keberkahan dan rahmatnya Allah.
Setelah hal itu dilakukan barulah serahkan keputusannya kepada Allah, karena hanya Dialah yang mengatur dan menentukan segala sesuatunya.
Itulah yang dikatakan taqdir yang sebenarnya. Sesungguhnya taqdir Allah adalah masalah ghaib, hanya Dia saja yang mengetahuinya
“ Dan di sisinyalah alam ghaib, tidak ada yang mengetahui kecuali Dia ( Allah ) sendiri. ( QS 6 : 59 ) .
Apabila Allah telah menetapkan taqdirnya seseorang , maka tak ada seorangpun yang mampu menolak, menunda, atau mengundurkannya.
Ini sangat perlu diperhatikan baik-baik bahwa rusaknya manusia itu pertama dia merasa menjadi dirinya sendiri, tidak mengakui bantuan dari manapun dan dari siapapun.
Karena merasa menji dirinya sendiri maka dilakukanlah langkah kedua yaitu berbuat semaunya sendiri. Tidak perduli dengan orang lain, terutama sekali orang-orang yang di sekitarnya.
Yang ketiga hasil dari apa yang telah dikerjakan dianggapnya adalah hasil kerja kerasnya , hasil memeras daya fikir dan keringatnya sendiri. Tidak merasa bahwa kelancaran tugas yang dikerjakannya itu pasti memerlukan pihak lain.
Karena merasa hasilnya sendiri maka dilakukan;ah langkah keempat yaitu berbuat semaunya sendiri ,tidak perlu orang lain turut campur .
Oleh karena itu untuk mengantisipasi hal itu maka pertama sadari bahwa apa yang dilakukannya atas bantuan Allah.
Karena sudah dibantu Allah, agar yang membantu jangan marah dan murka maka langkah kedua berbuatlah sesuai dengan kehendakNya, bukan menentangNya.
Ketiga apapun yang dihasilkan itu adalah atas pemberian Allah,
maka agar selamat maka lakukan langkah keempat yatu menafkahkan atau membelanjakan serta mengeluarkannya sesuai dengan aturan main-Nya.
Semoga kita semua memahami tantang apa itu qada dan qadar, sehingga kita semua terhindar dari perbuatan ujub, riya, takabur, sombong.
Dan kita semua diselamatkan dari segala macam perbuatan yang akan merusak keimanan dan keIslaman kita semua, dan juga amal kita.
Serta kita akan selamat dan berbahagia di dunia dan akhirat.
Aaaamiin , Aaaamiin , Aaaamiin , Aaaamiin yaarabbal’aalamiin .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar