MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
INDIVIDU DAN SOSIAL
Manusia disamping sebagai makhluk individu
juga sekaligus sebagai makhluk social.
Sebagai makhluk individu, maka manusia
harus melakukan kontak atau hubungan dengan Allah
dan sebagai makhluk sosial, maka
harus berhungan dengan sesamanya,
artinya hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara
Karena manusia hidupnya di alam,
Juga termasuk hubungan dengan alam semesta
harus bisa memperlakukan alam semesta dengan baik.
Karena semuanya itu saling membutuhkan,
saling kait mengait antara yang satu dengan yang lainnya.
Di dalam kehidupan yang nyata ini
selama manusia berada di dunia maka
selama itu pula harus bisa bertahan dan tentunya
membutuhkan makan, minum, pakaian, tempat tinggal dll,
baik yang sifatnya kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder.
Dan manusia yang oleh Allah disebut sebagai
makhluk yang paling mulia diantara makhluk-makhluk lainnya,
maka untuk mewujudkan semuanya itu
haruslah ditempuh dengan cara-cara yang bermoral,
dengan motivasi ibadah, sebagaimana yang telah diajarkan
oleh agama untuk menggapai ridha Allah.
Bukan dengan cara binatang yang tidak berakal
dan tidak terikat oleh hokum syari’at.
Maka dari itu setiap muslim wajib berpegang
pada ketentuan syari’at yang telah ditetapkan Allah
agar ridha Allah bisa dicapai.
Karena agama Islam telah memberikan ajaran
dan tuntunan secara kaaffah meliputi semua aspek kehidupan manusia
termasuk aspek ekonomi Islam.
Yang tidak mengikuti tuntunan ini berarti dianggapnya orang sesat.
Perlu diketahui pula bahwa Allah menciptakan manusia itu
hanyalah diperintah untuk beribadah kepadaNya
secara murni dan konsekuen, tidak dicampuri dengan urusan lainnya.
Untuk itu segala amal perbuatannya,
tindak tanduk dan laku lampahnya serta aktivitas kehidupannya
termasuk segala kegiatan dalam mencari karunia-Nya di bidang ekonomi,
haruslah sesuai dengan kehendak dan
ketentuan yang telah ditetapkan oleh syari’at Islam.
Manusia disamping sebagai makhluk individu
juga sekaligus sebagai makhluk social.
Sebagai makhluk individu, maka manusia
harus melakukan kontak atau hubungan dengan Allah
dan sebagai makhluk sosial, maka
harus berhungan dengan sesamanya,
artinya hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara
Karena manusia hidupnya di alam,
Juga termasuk hubungan dengan alam semesta
harus bisa memperlakukan alam semesta dengan baik.
Karena semuanya itu saling membutuhkan,
saling kait mengait antara yang satu dengan yang lainnya.
Di dalam kehidupan yang nyata ini
selama manusia berada di dunia maka
selama itu pula harus bisa bertahan dan tentunya
membutuhkan makan, minum, pakaian, tempat tinggal dll,
baik yang sifatnya kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder.
Dan manusia yang oleh Allah disebut sebagai
makhluk yang paling mulia diantara makhluk-makhluk lainnya,
maka untuk mewujudkan semuanya itu
haruslah ditempuh dengan cara-cara yang bermoral,
dengan motivasi ibadah, sebagaimana yang telah diajarkan
oleh agama untuk menggapai ridha Allah.
Bukan dengan cara binatang yang tidak berakal
dan tidak terikat oleh hokum syari’at.
Maka dari itu setiap muslim wajib berpegang
pada ketentuan syari’at yang telah ditetapkan Allah
agar ridha Allah bisa dicapai.
Karena agama Islam telah memberikan ajaran
dan tuntunan secara kaaffah meliputi semua aspek kehidupan manusia
termasuk aspek ekonomi Islam.
Yang tidak mengikuti tuntunan ini berarti dianggapnya orang sesat.
Perlu diketahui pula bahwa Allah menciptakan manusia itu
hanyalah diperintah untuk beribadah kepadaNya
secara murni dan konsekuen, tidak dicampuri dengan urusan lainnya.
Untuk itu segala amal perbuatannya,
tindak tanduk dan laku lampahnya serta aktivitas kehidupannya
termasuk segala kegiatan dalam mencari karunia-Nya di bidang ekonomi,
haruslah sesuai dengan kehendak dan
ketentuan yang telah ditetapkan oleh syari’at Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar