Barangsiapa orang yang
merasa dapat berhungan kontak langsung dengan Allah, tanpa ada yang
menghalanginya, maka ia telah mencapai ke tingkat dan martabat makrifat. Hati
nuraninya mampu menembus hijab kegelapan antara dirinya dengan Allah.
Bagi yang
belum sampai kea rah itu berarti hati nuraninya masih tertutup oleh hijab hitam
pekat termasuk di dalamnya bermacam-macam kotoran yang melekat bahkan menutupi
jaringan syafar kalbu si hamba.
Akibatnya tidak mampu melihat Allah. Untuk
menyingkap tabir hijab, maka diperlukan kekuatan rohani dirinya sendiri yaitu
dengan keimanan yang bersih, ikhlas yang jernih dan jihad yang sungguh-sungguh.
Apabila makrifat sang hamba telah mencapai tingkat kesempeurnaan maka ia akan
mampu menyingkap hijab yang menutupi antara dirinya dengan Allah. Dan ini
tentunya hanya karunia Allah yang telah diberikan kepadanya.
Allah Maha
mengetahui lagi Maha memelihara hamba2Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha
melihat.
Nabi saw bersabda neraka itu diliputi dengan hal-hal yang disukai nafsu,
sedangkan surga diliputi oleh hal-hal yang tidak disenangi hawa nafsu
( HR
Bukhari Muslim dari Abu Hurairah ).
Menurut Imam Nawawi maksud dari Hadits
tersebut adalah seseorang tidak akan sampai ke surga kecuali dengan menempuh
beberapa kecapaian. Dan tidak akan masuk neraka kecuali dengan mengikuti
kehendak nafsunya sendiri.
Barangsiapa dapat menerobos penghalang surg atau
penghalang neraka maka maka ia akan masuk ke dalam surga atau masuk ke neraka .
Nabi saw menyatakan bahwa ada empat hal manusia itu bisa celaka yaitu
1.
Suka melupakan dosa masa lalu ( dengan berbuat dosa terus ), padahal dosa-dosa
itu tersimpan di sisi Allah ;
2. Suka membangga-banggakan kebaikan yang telah
lalu, padahal ia tidak tahu apakan kebaikan itu diterima atau tidak di sisi
Allah ;
3. Dalam urusan dunia ia suka melihat kepada orang yang lebih tinggi ;
4. Dalam urusan agama ia suka melihat kepada orang yang lebih rendah.
Allah
berfirman, “ Aku menghendakinya ( agar tidak mencintai dunia dan memberikan
pertolongan kepadanya dengan taat ), tetapi ia tidak melakukannya, maka aku
tinggalkan ia ( tidak memberinya pertolongan ). Dari Hadits ini maka kita dapat
menyimpulkan orang akan bahagia bila 4 hal dilakukannya yaitu
1. Suka mengingat
dosa-dosa yang telah lalu ;
2. Suka melupakan kebaikan yang telah lalu ;
3.
Dalam urusan dunia suka melihat kepada orang lain yang lebih rendah dari
dirinya ( agar bersyukur ) ;
4. Dalam urusan agama melihat terhadap orang yang
lebih tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar