Minggu, 12 April 2015

WASIAT ABU BAKAR AS SIDDIQ R.A

Abu Bakar as Siddiq r.a berkata bahwa kegelapan itu ada lima dan lampu sebegai penerangpun ada lima yaitu

1. Cinta akan dunia adalah suatu kegelapan, maka lampu penerangnya adalah takwa ; Karena kita hidupnya di dunia, maka urusan keduniaan itu juga penting. Namun duniaan yang seperti apa ? Yang menjadikan keduniaan itu gelap maksudnya dalam mencari karunia atau rezeki itu dengan caya yang tidak sesuai dengan aturan main Allah dan rasul-Nya . Bila sudah sesuai dengan aturan mainnya maka akan berada di jalan yang terang, artinya ia berada di dalam ketakwaan.
2. Dosa adalah suatu kegelapan dan lampu penerangnya adalah tobat ; Manusia itu tempatnya noda dan dosa. Semakin banyak noda dan dosa, maka hati akan semakin tertutup oleh noda tersebut dan bila dibiarkan penutupnya itu semakin tebal, maka kebenaran akan sulit masuk ke hati, dan nuraninya akan menjadi mati. Semua manusia itu punya hati, namun tdk semua manusia itu nuraninya hidup subur. Bahkan ada yang nuraninya sudah mati sama sekali sehingga yang muncul adalah sifat kebinatangannya. Untuk mencegah hal tersebut maka harus segera kembali ke sumbernya, tanamkan kalimat astaghfirullah di dalam hati dan dibarengi dengan tobat kepada Nya

3. Kubur adalah kegelapan dan lampu penerangnya adalah bacaan kalimat LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMADURRASUULULLAAH ; Kita sudah tahu semua bahwa di alam kubur itu tidak ada cahaya samam sekali, suasananya gelap gulita. Itu yang terlihat oleh mata kita. Namun di mata Allah beda lagi, bila Dia berkehendak memberikan cahaya maka akan terang benderang, bahkan lebih terang dari cahaya yang ada di dunia ini . Salah satu yang harus dilakukan kita adalah dengan mengamalkan dzikiran LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMADURRASULULLAH. Bukan hanya bacaannya saja namun harus dibuktikan dengan amal perbuatan di dalam kehidupan sehari-hari yaitu kita hanya bergantung kepada Allah, dan kita hanya mengikuti tuntunan yang dibawa oleh Rasulullah saw, tdk kepada yang lainnya. Mudah2an atas kehendakNya, cahaya itu akan didapatkan.

4. Akhirat adalah kegelapan, maka lampu penerangnya adalah amal saleh ; Selain yang sudah dijelaskan di point 3 juga harus memperbanyak amal saleh, salah satunya adalah dengan mendoakan kedua orang tua, memperbanyak sedekah dan hal-hal yang lainnya yang disukai Allah .

5. Shirat Al Mustaqim adalah suatu kegelapan, maka lampu penerangnya adalah keyakinan. Ada yang bilang bahwa sirathal mustaqim itu seperti selembar rambut dibelah menjadi tujuh. Sungguh amat sangat kecil sekali. Bayangkan seberapa kekuatan rambut, apalagi dibelah menjadi tujuh. Jelas ini diluar nalar kita sebagai manusia. Artinya apa ? Untuk menuju kebenaran, untuk menegakkan kebenaran, untuk menjalani agama Allah, agama yang lurus itu penuh dengan kesulitan, rintangan dan hambatan, namun semua itu akan nyata kebenarannya bila kita memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah dan yakin akan ajaran yang dibawa oleh RasulNya. Yakin akan janji-janji Allah baik yang sudah tertuang melalui ayat-ayatNya dan melalui ajaran RasulNya, maka tidak ada masalah yang sulit, semuanya akan mudah. Bahkan saat menyeberangi jembatan tersebut secepat seperti sambaran kilat.


Semoga saja kelima hal ini bisa dicerna dan dihayati serta diyakini oleh kita semua, sehingga hal-hal yang amat menakutkan itu tergantikan dengan yang akan menyenangkan dan membahagiakan, penuh dengan kenikmatan. 

Aaaamiin , Aaaamiin , Aaaamiin , Yaa rabbal’aalamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar