“Menjelang wafat,
Rasulullah Saw mengumpulkan para sahabatnya.
Mereka berkumpul mengelilingi beliau. Rasulullah berkata :
“Wahai para sahabat, hari ini aku tawarkan kepada kalian. Barang siapa diantara kalian pernah aku sakiti, maka sekaranglah saatnya kalian mengqishas (membalas) diriku”.
Semua sahabat hening, tak ada satupun yang mampu bersuara. Tiba-tiba muncul Ukasyah ra dan berkata :
”Saya ya Rasulullah...saya akan mengqishas anda ya Rasulullah !”.
Umar langsung mencabut pedangnya sambil berkata :
”Apa yang akan kamu lakukan wahai Ukasyah !, Pedang Umar yang menebas kepalamu kalau engkau berani menyakiti Rasulullah !”.
Baginda Rasul yang Agung tersenyum :
”Biarkan Ukasyah ya Umar”. Abu Bakar pun maju, sambil berkata :
” Wahai Ukasyah.Abu Bakar dan keluarganya yang akan menebusnya ya Ukasyah”.
Rasulpun melarang Abu Bakr membelanya. Kemudian Ukasyah berkata :
”Pada saat aku mengiringi engkau berperang, cambukmu pernah mengenai punggungku ya Rasul. Untuk itu kali ini aku ingin mencambukmu ya Rasul”.
Para sahabat terdiam menahan amarah. Tapi Rasulullah dengan tersenyum mempersilahkan Ukasyah mengambil cambuknya. Tidak cukup sampai disitu, Ukhasyah berkata :
” Ya Rasul pada waktu itu cambukmu mengenai punggungku. Dan pada saat itu langsung mengenai kulit punggungku karena tidak tertutup kain punggungku pada waktu itu. Untuk itu aku ingin punggungmu dibuka juga ya Rasulullah”.
Para sahabat makin geram dengan permintaan Ukasyah. Rasulullah dengan tetap tersenyum, membuka kain yang dikenakannya. Pada saat punggung Rasulullah terbuka, maka seketika itu juga Ukasyah menubruk punggung Rasulullah, kemudian memeluk dan mencium punggung Rasulullah itu. Sambil menangis sesegukan, Ukasyah berkata :
”Wahai Rasulullah. Maafkanlah aku. Aku hanya ingin memeluk dan mencium tubuhmu untuk yang terakhir kali. Dan aku ingin tetap bersama-sama engkau ya Rasulullah sampai di Akhirat kelak”.
Dan Rasulullahpun berkata : ” Doamu Insya Allah dikabulkan Allah wahai Ukhasyah”. (HR Bukhari)
Mereka berkumpul mengelilingi beliau. Rasulullah berkata :
“Wahai para sahabat, hari ini aku tawarkan kepada kalian. Barang siapa diantara kalian pernah aku sakiti, maka sekaranglah saatnya kalian mengqishas (membalas) diriku”.
Semua sahabat hening, tak ada satupun yang mampu bersuara. Tiba-tiba muncul Ukasyah ra dan berkata :
”Saya ya Rasulullah...saya akan mengqishas anda ya Rasulullah !”.
Umar langsung mencabut pedangnya sambil berkata :
”Apa yang akan kamu lakukan wahai Ukasyah !, Pedang Umar yang menebas kepalamu kalau engkau berani menyakiti Rasulullah !”.
Baginda Rasul yang Agung tersenyum :
”Biarkan Ukasyah ya Umar”. Abu Bakar pun maju, sambil berkata :
” Wahai Ukasyah.Abu Bakar dan keluarganya yang akan menebusnya ya Ukasyah”.
Rasulpun melarang Abu Bakr membelanya. Kemudian Ukasyah berkata :
”Pada saat aku mengiringi engkau berperang, cambukmu pernah mengenai punggungku ya Rasul. Untuk itu kali ini aku ingin mencambukmu ya Rasul”.
Para sahabat terdiam menahan amarah. Tapi Rasulullah dengan tersenyum mempersilahkan Ukasyah mengambil cambuknya. Tidak cukup sampai disitu, Ukhasyah berkata :
” Ya Rasul pada waktu itu cambukmu mengenai punggungku. Dan pada saat itu langsung mengenai kulit punggungku karena tidak tertutup kain punggungku pada waktu itu. Untuk itu aku ingin punggungmu dibuka juga ya Rasulullah”.
Para sahabat makin geram dengan permintaan Ukasyah. Rasulullah dengan tetap tersenyum, membuka kain yang dikenakannya. Pada saat punggung Rasulullah terbuka, maka seketika itu juga Ukasyah menubruk punggung Rasulullah, kemudian memeluk dan mencium punggung Rasulullah itu. Sambil menangis sesegukan, Ukasyah berkata :
”Wahai Rasulullah. Maafkanlah aku. Aku hanya ingin memeluk dan mencium tubuhmu untuk yang terakhir kali. Dan aku ingin tetap bersama-sama engkau ya Rasulullah sampai di Akhirat kelak”.
Dan Rasulullahpun berkata : ” Doamu Insya Allah dikabulkan Allah wahai Ukhasyah”. (HR Bukhari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar