ABU LAHAB
DAN ARWA BINTI HARB ( ISTRINYA ABU LAHAB )
Allah
swt berfirman di dalam QS Al LAHAB ayat 4 - 5 yang artinya berbunyi sebagai
berikut
Dan
( begitu pula ) istrinya, pembawa kayu bakar ( penyebar fitnah ) ( QS 111 : 4 )
Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal . ( QS 111 : 5 )
Melalui ayat ini Allah swt menegaskan
bahwa istri Abu Lahab yang bernama Arwa binti Harb saudara perempuan Abu Sufyan
bin Harb juga akan diazab olehNya. Mengapa terjadi seperti ini ?
Karena ia
telah menyebarkan fitnah terhadap Nabi Muhammad bahwa beliau itu bukan Rasul
Allah, beliau adalah pendusta. Allah sudah berfirman bahwa fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan .
Beliau bicara itu bukan karena perintah Allah,
tapi atas kemauan sendiri. Setiap beliau akan berdakwah, maka Arwa selalu
menghalanginya dengan menebarkan benda tajam seperti pohon2 yg berduri ke
tempat2 yang akan dilalui oleh beliau.
Harta benda yang telah dimilikinya
digunakan semuanya hanya untuk menghalangi perbuatan beliau. Itulah keburukan2
yang dilakukan oleh istri Abu Lahab.
Sekarang mari kita belajar dari kedua
ayat ini, kita lihat situasi di sekitar kita, yang terjadi di kalangan
masyarakat kita , juga di kalangan pemerintah. Apakah tidak sama seperti uraian
ayat tersebut ?
Sungguh amat menyedihkan sekali saat para pemimpin mengajukan
sebagai calon pemimpin banyak menebarkan janji2 dan tebar pesona. Namun setelah
usaha mereka berhasil, maka banyak sekali yang mengingkari janjinya.
Mereka
banyak yang bertengkar dikalangan mereka sendiri, sampai lupa pada tugasnya , Ada
amanat apa mereka berada di tempat tersebut dan tugasnya apa yang harus
dikerjakan.
Kebanyakan mereka banyak yang bermuka manis kepada mereka yang
beruntung, agar mendapatkan bagian dari keuntungan tersebut.
Masalah kebenaran
banyak dilalaikan, apalagi masalah agama. Sehingga banyak timbul berbagai macam
konflik, kekacauan dimana-mana, hukum bisa dipermainkan. Keamanan ,
ketentraman, kedamaian masih belum bisa dirasakan, narkoba sudah mulai merebak
sampai ke anak yang masih berusia sekolah dasar, korupsi dan manipulasi sudah
dianggap hal biasa.
Lapangan kerja semakin sempit sedangkan jumlah pertambahan
penduduk meningkat amat pesat. Lahan pertanian untuk persiapan kebutuhan
masyarakat luas, sudah mulai menyempit digantikan dengan berbagai macam
pabrik-pabrik, industri-industri.
Yang kaya semakin bertambah kaya sedangkan
yang miskin semakin sengsara dan menderita. Apa yang terjadi itu semuanya
berujung pada sifat-sifat Abu Lahab dan istrinya Arwa binti Harb yaitu sifat-sifat
kebencian, dusta, sombong, hasad, kezaliman, fitnah .
Semua sifat-sifat
tersebut bila sudah merasuk ke dalam jiwa manusia maka dalam sekejap
perangainya, karakternya akan berubah bukan seperti manusia biasanya, akan
tetapi berubah menjadi binatang.
Rasa kemanusiaannya sudah hilang apalagi untuk
berbuat social . Kalau binatang memakan mangsanya itu hanya untuk mengisi
perutnya karena lapar, bila sudah kenyang lantas, diam.
Tapi ini manusia beda
lagi, aji mumpungnya dipakai, selagi memegang posisi yang penting, maka
dimanfaatkannya posisi itu dengan sebaik-baiknya demi kemakmuran dirinya,
keluarganya, kroni-kroninya dan golongannya.
Semoga saja negeri ini segera sembuh
dari keterpurukan, bangkit kembali, sehat dan kuat kembali, dan bisa sejajar
dengan Negara-negara lainnya di dunia ini. Dan semoga warga Negara di negeri
ini segera sadar diri, bisa mecintai tanah airnya sendiri.
Suatu hal yang amat
lucu penjajah asing yang bercokol di negeri ini selama 350 th lamanya bisa
diusir, masa para penjajah dari orang kita sendiri tidak bisa ?
Kuncinya adalah
dari hati nurani masing-masing yang merasa masih menjadi warga Negara yang
baik. Dan semoga saja watak dan karakter yang dimiliki oleh Abu Lahab dan
istrinya itu tidak sampai menular kepada kita semua. Dan tentunya atas seizin
dan ridha-Nya.
Semoga kita semua dijauhkan dari berbagai macam prilaku buruk
yang akan merusak amal kebaikan kita, merusak keimanan dan ke Islaman kita dan
kita selalu berada dalam naungan rahmatNya dan ridhaNya .
Aaaaamiin Yaa Rabbal’aalamiin.