Rabu, 08 Juli 2015

DUNIA MEMILIKI TUJUH MACAM CIRI / TANDA



Bismillahirrahmaanirrahiim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Munurut  Sayidina Ali ra menggambarkan tentang dunia itu diibaratkan sebuah kampung yang memiliki ciri tujuh macam yaitu :

1.Yang sehat di dalamnya merasa sakit . Sehat menurut pendapat dirinya akan tetapi salah menurut Allah sehingga bisa mandatangkan sakit ( azab dan siksa ).

2. Yang mencari kesahteraan merasa menyesal. Karena apa yang telah didapatnya itu bukan untuk menambah amak kebajikannya , akan tetapi hanya untuk mencari kesenangan dan kepuasan diri .

3. Yang mencintainya semakin resah dan sedih. Karena apa yang telah dikumpulkannya, apa yang dicintainya, bila ketetapan Allah datang yaitu kematian, maka semuanya akan ditinggalkan. Bukannya digunakan sebagai tambahan lahan amal akan tetapi sebagai lahan kemaksiatan dan kemudharatan, sehingga dirinya menjadi resah dan gelisah serta menyedihkan.

4. Yang mencari kekayaan di dalamnya terkena fitnah. Maksudnya didalam mencari karunia Allah itu kebanyakan menggunakan cara-cara yang menyimpang dari aturan Allah dan RasulNya, menyimpang dari tuntunan Al Qur’an dan Hadits. Walaupun apa yang inginkannya itu tercapai, tapi tidak menjadikan berkah buat dirinya .

5. Yang halal di dalamnya bila dipakai terkena hisab. Maksudnya walaupun apa yang didapat itu dilakukan dengan cara yang halal. Namun akan tetap dihisab oleh Allah, setelah apa yang diinginkan itu didapatkan, lalu dinafkahkan, dibelanjakan, dikeluarkan, digunakan untuk apa ?  Bila digunakan untuk meningkatkan amal ibadahnya kepada Allah, maka itulah yang benar dan akan selamat, tapi bila tidak maka akan celaka .

6. Yang haram di dalamnya bila digunakan terkena siksa. Maksudnya, jangankan yang haram yang baik saja bila salah menggunakan maka akan memperoleh siksa, apalagi yang haram. Berbuatnya saja sudah mendapatkan siksa. Apalagi menggunakannya makan akan bertambah siksanya. Misalnya apa yang didapatkan itu digunakan untuk berbuat amal baik, tetap oleh Allah ditolaknya. Misanya untuk membangun sarana tempat ibadah, menyantuni fakir miskin anak yatim dan orang-orang yang membutuhkan, tetap semuanya ditolak oleh Allah . Karena sudah menyimpang dari tuntunan Al Qur’an.

7. Yang syubhat ( meragukan ) di dalamnya bila digunakan terkena sengsara. Oleh karena itu Rasulullah menyarankan agar segala sesuatu yang sifatnya meragukan itu harus ditinggalkan, walaupun itu halal menurut kita, tapi belum tentu menurut Allah .

Semoga saja kita semua selalu mendapatkan bimbingan dan perlindungan Allah serta mendapatkan hidayahNya agar kita semua selalu berada di jalan yang benar.

Aaaamiin  Allahumma  Aaaaamiin
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. 

Sumber : Al Gazali  -  Ihya  Ulumiddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar