Putra - Putri Nabi Muhammad Saw
Riwayat yang terkuat
mengatakan bahwa Putra - Putri kandung Rasulullah Saw berjumlah 7 Orang, 6 dari
7 tersebut lahir dari rahim Siti Khadijah sedang 1 orang laki-laki yang bernama
Ibrahim dari Istri beliau Mariah, ke 6 anak dari Siti Khadijah terdiri dari 2
Putra dan 4 Putri.
Anak beliau yang tertua bernama Qosim sehingga dalam beberapa
riwayat kitab bahwa Rasulullah Saw dipanggil dengan Abu Qosim, sayangnya Qosim
meninggal dunia sebelum berumur 2 tahun setelah Qosim anak berikutnya adalah
Zainab, puteri beliau ini hidup sampai dewasa dan menikah dengan Abul 'Ash
mereka sempet berpisah ketika Zainab masuk islam sedangkan Abul 'Ash tidak dan
ketika Abul 'Ash masuk islam mereka bersatu lagi, Zainab mempunyai satu orang putra
dan satu orang putri yang masing-masing bernama Ali dan Umamah, Zainab meninggal
dalam usia yang cukup muda yaitu 31 tahun.
Anak beliau berikutnya bernama
Abdullah, Putra nabi yang kedua sama seperti putra nabi yang sebelumnya,
Abdullah juga meninggal sebelum usia 2 tahun.
Anak beliau selanjutnya adalah
Ruqaiah, setelah dewasa Ruqaiah menikah dengan putera Abu Lahab dan ketika Abu
Lahab menentang ajaran Nabi Muhammad Saw, Abu Lahab memerintahkan puteranya
untuk menceraikan Ruqaiah, setelah itu nabi menikahkannya dengan Utsman bin
Affan.
Ruqaiah disebut juga dengan Dzulhijrakhain yang artinya hijrah ke
Madinah dan sebelumnya hijrah ke Ethiopia, Ruqaiah meninggal dunia di Madinah
tahun 2 Hijriah dalam usia 24 tahun, Ruqaiah dan Utsman memiliki seorang putra
yang bernama Abdullah. Anak Rasulullah Saw yang ke 5 adalah Ummu Kultsum, sama
seperti kakaknya Ummu Kultsum tadinya menikah dengan putra Abu Lahab yang lain
yang bernama Uthaibah dan mereka pun berpisah ketika Uthaibah menolak masuk Islam
dan memilih mengikuti bapaknya Abu Lahab, Nabi pun kemudian menikahkan Ummu Kultsum
Utsman bin Affan setelah Ruqaiah meninggal dunia oleh sebab itu Utsman disebut
orang yang memiliki dua cahaya
karena Utsman menikahi 2 putri nabi yaitu Ruqaiah dan Ummu Kultsum. Ummu
karena Utsman menikahi 2 putri nabi yaitu Ruqaiah dan Ummu Kultsum. Ummu
Kultsum wafat pada tahun 9 Hijriah dalam usia 28 tahun. Anak beliau yang
terakhir yang berasal dari Siti Khadijah adalah Fatimah, Fatimah lahir di
Makkah 18 tahun sebelum Hijriah, diantara semua anak nabi Fatimah merupakan
yang paling populer, Fatimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib pada tahun ke 2
Hijriah dalam usia sekitar 18 tahun, dalam perjalanan rumah tangganya bersama
Ali bin Abi Thalib banyak kisah yang digambarkan kebesaran Ahlaq dan keluhuran
budi Fatimah, Fatimah memang seorang istri yang sabar, taat kepada suami, tekun
beribadah dan pekerja keras.
Fatimah dan Ali bin Abi Thalib dikaruniai 6 orang
anak 3 putra dan 3 putri mereka adalah Hasan, Husein, Muksin, Zainab, Ruqaiah
dan Ummu Kultsum. Fatimah wafat 6 bulan setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw
yakni pada tahun 11 Hijriah dan Anak beliau yang terakhir bernama Ibrahim,
Ibrahim merupakan satu- satunya anak beliau yang bukan dari Khadijah, ibu dari
Ibrahim adalah Mariah Al Ibtiyah.
Seperti putra beliau yang lain Ibrahim
meninggal ketika masih bayi dalam usia kurang dari setahun, seluruh putera Nabi Muhammad Saw meninggal ketika masih
bayi tentu ini semua merupakan ketetapan dari Allah SWT yang pasti banyak sekali
hikmah yang bisa kita ambil, meskipun mereka adalah putra - putri nabi pemimpin
masa itu tapi tak sedikit pun mereka memiliki hak istimewa berupa kemudahan
fasilitas dan lain sebagiannya dan tak seorang pun dari mereka memanfaatkan
kedudukan Ayahnya demi memperoleh fasilitas atau kesenangan duniawi.
Rasulullah
Saw adalah orang yang sangat penyayang terhadap anak-anaknya, kasih sayang
beliau terekam jelas dalam sejarah salah satunya adalah sebagaimana yang
disebutkan Annas Bin Maliq ia berkata: "Rasulullah Saw adalah orang yang paling
penyayang terhadap anak- anaknya." (HR. Tayalisi).
Layaknya seorang ayah
dan manusia biasa nabi juga sedih ketika anak-anaknya wafat salah satunya adalah
seperti yang beliau ungkapkan kepada putranya Ibrahim yang wafat dalam
pangkuhannya. "Hai Ibrahim, jika ini bukan perintah yang benar dan janji yang betul, dan sesungguhnya kami yang kemudian akan menyusul orang yang mendahului kami, niscaya duka cita kami terhadap orang yang mendahului kami lebih dari ini. Mata berlinang dan hati sangat sedih. Kami tidak berkata melainkan yang diridhai Allah. Sesungguhnya kami sangat sedih berpisah
dengan engkau hai Ibrahim." (HR. Abu Daud).
pangkuhannya. "Hai Ibrahim, jika ini bukan perintah yang benar dan janji yang betul, dan sesungguhnya kami yang kemudian akan menyusul orang yang mendahului kami, niscaya duka cita kami terhadap orang yang mendahului kami lebih dari ini. Mata berlinang dan hati sangat sedih. Kami tidak berkata melainkan yang diridhai Allah. Sesungguhnya kami sangat sedih berpisah
dengan engkau hai Ibrahim." (HR. Abu Daud).
Rasulullah Saw juga merupakan seorang
Ayah yang mendidik anak-anaknya dengan baik, beliau memotivasi dan memberi
pengertian kepada anak-anaknya, sikap ini beliau tunjukan kepada Fatimah yang
pada suatu hari kepada datang kepada
Rasul minta diberikan pembantu untuk meringankan pekerjaan rumah tangga, beratnya
pekerjaan tersebut sampai membuat tangan Fatimah cedera, Fatimah juga baru
mendengar bahwa Rasulullah
baru saja mendapatkan seorang budak yang dapat dipergunakan untuk membantu pekerjaan rumah tangganya.
baru saja mendapatkan seorang budak yang dapat dipergunakan untuk membantu pekerjaan rumah tangganya.
Meski nabi sangat sayang pada Fatimah tetapi nabi menolak hal
tersebut.Subbannallah, seorang nabi dan rasul pemimpin tertinggi kaum muslimin tapi menolak memberikan
seorang anaknya pembantu demi mendidik anaknya menjadi orang yang tegar dan sabar.
Beliau kemudian mengajarkan Ali bin Abi Thalib dzikir-dzikir yang dibaca
setelah Shalat yang lebih baik dari yang mereka minta sebelumnya.
Semoga
bermanfaat untuk semua, lusa kita akan membahas tentang Cucu – Cucu baginda
Nabi Muhammad SAW.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar