Jumat, 14 Agustus 2015

KEMULIAAN UMAR BIN KHATTAB RA



Kemuliaan Sahabat NabiShubuh itu tepatnya tanggal 25 Dzulhijah 23 Hijriah saat Umar Bin Khatab mengimani Sholat Shubuh saat ia baru bertakbit tiba-tiba seorang laki laki mendekatinya dan menikamnya 3 kali, umar pun akhirnya ambrukdarahnya bercucuran sementara sang pembunuh mengamuk sambil menikam kanan kiri dan melukai banyak sahabat nabi meski akhirnya berhasil dilumpuhkan. 

Dalam kondisi terluka Amirul Mukminin dibawah ke kediamannya, para sahabat nabi mengerunguni Amirul Mukminin yang terbaring lemah sambil menunggu seorang tabib, saat itu Ibnu Abbas mengabarkan yang menikamnnya adalah Abu Luklu'ah. Umar pun berkata "Segala puji bagi Allah yang tidak menjadikan kematianku di tangan seorang yang mengaku muslim". Siapakah Abu Luklu'ah? 

Dialah budaknya Mukhirah bin Subbah asal Persia yang beragama Majusi atau penyembah berhala, pada masa pemerintahan Umar bin Khatab Kerajaan Kisrah Persia berhasil ditaklukan dan berada dibawah kekuasaan Islam. Inilah yang menjadidendam Abu Luklu'ah terhadap Umar Bin Khatab, ia berhasil menyusup dikalangan umatislam Madinah dan mengaku telah beragama Islam, namun sesungguhnya ia memendam niat busuk untuk membunuh sang Khalifah, disaat umat islam dunia begitu menghormati jasa besar Umar bin Khatab yang telah menegakkan panji-panji islam dan memperluas wilayah kekuasaan islam dengan menaklukan romawi dan persia dua kerajaan adidaya pada masa itu namun pembunuh Umar bin Khatab justru di eluh-eluhkan dan dianggap sebagai pahlawan. 

Abu Luk'lu'ah meskipun dieksekusi mati dan dimakamkan di Madinah, makam simboliknya sengaja dibangun Bandar kansan, Irak dan banyak diziarahi oleh kaum Syiah bahkan dianugerahi gelar Bapak sang pemberani. Makam simbolik Abu Luklu'ah sudah lama diprotes oleh umat Islam, pada tahun 2007 makam ini pernah disegel oleh pemimpin tertinggi Iran Ali Hamene karena dijadikan tempat berkumpulnya kelompok syiah radikal yang biasa merayakan hari terbunuhnya Umar bin Khatab. 

Namun hingga kini makam simbolik Abu Luklu'ah tak pernah sepi dari para peziarah dan merekapun selalu membaca doa qunut yang berisi kutukan dan hujatan terhadap para sahabat nabi mulai Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Muawiyah bin Abi Sofyan padahal kemuliaan mereka tak diragukan lagi bahkan sebagian mereka sudahdijamin oleh Rasulullah sebagai penghuni surga. Wallahuallam

Berbicara tentang sahabat nabi seakan berenang di lautan kemulian yang tak bertepi begitu banyak kemuliaan yang tertoreh dalam kehidupan mereka baik ketika berdampingan dengan Rasulullah SAW maupun setelah beliau wafat keberadaan dan peran mereka ditengah-tengahumat merupakan bukti nyata kegemilangan dakwah Rasulullah SAW untuk membina umat manusia ke jalan yang keselamatan. 

Merekalah generasi yang tumbuhlangsung dibawah naungan tarbiah RasulullahSAW, mereka menyaksikan dan mendengar segala yang berkaitan dengan agama ini langsung dari beliau SAW, karenanya mereka ibarat menara yang terang benerang dalam halpemahaman akan kebenaran meluruskan aqidah, kesungguhan ibadah, kemuliaan akhlak dan kesajaan hidup. 

Dan semua itu tergores apik dalam tinta emas sejarah peradaban umat, hingga tidak heran kalau kemudian mereka ditakbit sebagai tonggak kelangsungan ajaran Islam, wajar jika mereka menjadi target makar musuh-musuh agama sebab dengan merusak rekibilitas dan presepti umat tentang mereka akan lebih mudah mengacaukan manhaz yang benar dalam memahami dan merealisasikan syariat Islam. Berbagai pencemaran nama baik dilakukan firqah-firqah sesat sejak sepeninggalnya Rasulullah SAW hingga saat sekarang ini. 

Contoh yang paling nyata dalam sejarah adalah menculnya fitnah khawarih dan syiah yang begitu getol menyudutkan para sahabat, fitnah dan upaya memecah belah umat islam melalui jalan merusak citra para sahabat tidak pernah berhenti dan Rasulullah SAW memberi pesan kepada kita "tepatilah sunahku dan sunah al khulafah, ar rosyidin, al mahdiyun setelahku, semoga Allah SWT membimbing kita agar terhindar fitnah yang merusak agama". Secara bahasa syahabi merupakan pecahan dari Asyubah yang berarti Muazharahatau berarti pergaulan atau persahabatan, disebutkan dalam kitab lissanul arab, syabahahu bermakna azzharahuh yakni menemaninya dan bersama. 

Orang yang pernah berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW dalam keadaan beriman dan wafat dalamkeadaan islam maka termasuk dalam kategori ini, menurut Ibnu Hajjar dalam Al ilshabah semua mukmin yang pernah berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW baik waktu lama maupun singkat, meriwayatkan hadist dari beliau maupun tidak, turut berperang beserta beliau maupun tidak melihat beliau disebabkan sesuatu hal seperti buta. 

Berdasarkan keterangan Jabir Al Abillah r.a jumlah kami sebesar 1400 orang" riwayat Al Bukhori. Bagaimana kedudukan menurut Al Qur'an? "Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon. Maka Allah SWT mengetahui apa yang ada dalam hati merka lalu menurunkan ketenanganatas mereka dan memberi basan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)" (QS. Al-Fath : 18). 

Ayat ini merupakan dahlil yang jelas akan persaksian Allah taalla atas para sahabat dan ini merupakan bentuk kesaksian terhadap apa yang ada dalam hati mereka sebab Allah lah yang maha mengetahui apa yang terkandung didalamnya dari sinilah lahirlah keridhahannya atas mereka dan siapa yang Allah taallah telah ridho padanya mustahil mati dalam keadaan kufut sebab ukuran utamanya adalah kematian dalam keadaan Islam. 

Seperti yang ditegaskan hadist Rasulullah SAW "Tidak akan masuk nereka dengan izin Allah SWT seorang-pun yang ikut berbai'at dibawah pohon" (HR Muslim). Ibnu Halsem Rahimatullah berkata dalam kitabnya Al fassel, Filmilal, Wal Al wah, Wah ahnihab"Siapa yang Allah taallah kabarkan kepada kita bahwa ia mengetahui apa yang ada dalam hatimereka, ridho terhadapnya serta menurunkan sakinah atau ketenangan atasnya maka tidak halal bagi siapapun untuk tawaqup tidak mengetahui keutamaan tersebut atau ragu tentang mereka" dalam ayat lain Allah SWT berfirman "Muhammad itu adalah utusan Allahdan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadp orang-orang kafir tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. 

Demikianlah sifat-sifat mereka dalam taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus diatas. 

Pokoknya. Tanaman itu menyenangkan hati penanam-penamannya karena Allah hendak mengjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan keduatan orang-orang mukmin). Allahmenjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh di antaramereka ampunan dan pahala yang besar" (QS. Al-Fath : 29)
Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar