Sabtu, 08 Agustus 2015

PUTUS HUBUNGAN DENGAN ALLAH DAN RASULNYA AKAN TERSESAT JALAN (AL QURAN DIGITAL)

Di dalam QS Al Kautsar ayat 3 Allah swt berfirman yang artinya sebagai berikut

Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.. QS 108 : 3

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika Ka'bubnul Asyraf (tokoh Yahudi) datang ke Makkah, kaum Quraisy berkata kepadanya: "Tuan adalah pemimpin orang Madinah, bagaimana pendapat tuan tentang si pura-pura shabar yang diasingkan oleh kaumnya, yang mengangggap dirinya lebih mulia daripada kita padahal kita menyambut orang-orang yang melaksanakan haji, pemberi minumnya serta penjaga Ka'bah?" Ka'ab berkata: "Kalian lebih mulia daripadanya." Maka turunlah ayat ini (S. 108:3) yang membantah ucapan mereka. 
(Diriwayatkan oleh al-Bazazar dan yang lainnya dengan sanad shahih yang bersumber dari Ibnu Abbas.)


Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ketika Nabi saw. diberi wahyu, kaum Quraisy berkata: "Terputus hubungan Muhammad dengan kita." Maka turunlah ayat ini (S.108:3) sebagai bantahan atas ucapan mereka. 

(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam kitab al-Mushannif dan Ibnul Mundzir yang bersumber dari 'Ikrimah)



Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Quraisy menganggap kematian anak laki-laki berarti putus turunan. Ketika putra Rasulullah saw. meninggal, al-'Ashi bin Wa'il berkata bahwa Muhammaad terputus turunannya. Maka yata ini (S.108:3) sebagai bantahan terhadap ucapannya itu. 

(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-Suddi.)



Diriwayatkan oleh al-Baihaqi di dalam kitab ad-Dalail yang bersumber dari Muhammad bin 'Ali, dan disebutkan bahwa yang meninggal itu ialah al-Qasim. 



Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat ini (S.108:3) turun berkenaan dengan al-'Ashi bin Wa'il yang berkata: "Aku membenci Muhammad." Ayat ini (S.108:3) turun sebagai penegasan bahwa orang yang membenci Rasulullah akan terputus segala kebaikannya. 

(Diriwayatkan oleh al-Baihaqi yang bersumber dari Mujahid.)



Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ketika wafat Ibrahim putra Rasulullah saw. orang-orang musyrik berkata satu sama lain: "Orang murtad itu (Muhammad) telah terputus keturunannya tadi malam." Allah menurunkan ayat ini (S.108:1-3) yang membantah ucapan mereka. 

(Diriwayatkan oleh at-Thabarani dengan sanad yang dha'if yang bersumber dari Abi Ayyub.) 



Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat ini (S.108:2) turun ketika Jibril datang kepada Rasulullah pada peristiwa Hudhaibiyyah memerintahkan qurban dan shalat. Rasulullah segera berdiri khutbah fithri mungkin juga Adl-ha (Rawi meragukan, apakah peristiwa di dalam Hadits itu terjadi pada bulan Ramadhan ataukah Dzulqaidah) kemudian shalat dua raka'at dan menuju ke tempat qurban lalu memotong qurban. 

(Diriwayatkan oleh Ibnu jarir yang bersumber dari Sa'ad bin Jubair.)



Keterangan: 



Menurut as-Suyuthi riwayat ini sangat gharib. Matan hadits ini meragukan karena shalat Id didahului khutbah (Peny). 



Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa 'Uqbah bin Abi Mu'aith berkata: "Tidak seorang anak laki-laki pun yang hidup bagi Nabi saw. sehingga keturunannya terputus." Ayat ini (S.108:3) turun sebagai bantahan terhadap ucapan itu. 

(Diriwayatkan oleh Ibnu jarir yang bersumber dari Syamar bin 'Athiyah.)



Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ketika Ibrahim putra Rasulullah saw. wafat, kaum Quraisy berkata: "Sekarang Muhammad menjadi Abtar (putus turunannya)." Hal ini meyebabkan Nabi saw. bersedih hati, maka turunlah ayat ini (S.108:1-3) sebagai penghibur baginya. 

(Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari Ibnu Juraij.)


Setelah kita membaca arti dari QS Al Kautsar ayat 3 dan beberapa riwayat Nabi , maka Allah memerintahkan Nabi Muhammad agar bersyukur kepadaNya atas bantuanNya untuk menghadapi orang-orang kafir Quraisy yaitu berupa pemberian Allah tentang berbagai macam nikmat serta derajat kemulaian yang tinggi.

Sedangkan orang-orang kafir dan musyrik Quraisy dihinakan Allah karena mereka masih saja menuhankan selain Allah (berhala2, atau tempat2 yang dianggap suci atau keramat ) . 

Perbuatan mereka sungguh diluar batas rasa kemanusiaan diantaranya menuduh Rasulullah itu pura2 bersabar karena telah disaingkan oleh kaumnya ; putusnya hubungan dengan sesamanya ; beliau dianggap oang murtad karena tdk mau mengikuti ajaran mereka.

Setelah kita menyimak surat Al Kautsar apalah artinya kehidupan yang kita alami saat ini . Maksudnya tidak seberat seperti apa yang dialami oleh Rasulullah saw beserta para pengikutnya. 

Kalau kita umumnya hanya kesulitan tentang pangan dan sandang saja. Akan tetapi beliau beserta teman2nya  bukan hanya sandang pangan saja, akan tetapi hamper setiap detiknya nyawanya juga terancam, kemanapun mereka pergi dan di manapun mereka berada selalu merasa ada tekanan dari segala arah. 

Namun berkat keyakinan yang teguh mereka kepada Allah, janji-janji Allah, maka mereka tetap tenang, bahkan kejadian demi kejadian yang mereka alami semakin memperkokoh pendiriannya, keimanannya, keyakinannya. 

Rasa takutnya semakin hilang, bahkan semakin berani untuk menghadapi kehidupan itu. Mereka hanya takut kepada Allah semata. Oleh karena itu kita harusnya merasa malu kepada Allah, karena kita masih dilindungi oleh Allah, diselamatkan olehNya, dicukupi segala kebutuhan kita olehNya. Allah juga bisa membuat seluruh manusia menjadi beriman semua. 

Dan beribadah semua kepadaNya. Seandainya itu terjadi maka tidak akan membuat Allah semakin kaya. Atau bila semua manusia kafir semua, juga tidak membuat Allah semakin miskin. Semua itu tidak ada pengaruhnya sama sekali bagiNya. 

Justru dengan dibut berpasangan atau perbedaan itu, maka hidup itu terasa semakin indah. Orang2 kafir diuji dan dicoba oleh orang2 beriman dan begitu pula orang2 beriman akan mendapatkan ujian dan cobaan dari orang2 kafir. 

Di dunia inilah tempat manusia apa yang harus dilakukannya dengan baik demi untuk masa depannya, bukan hanya di dunia akan tetapi juga untuk kebutuhan hidupnya di akhirat. 

Dunia inilah tempat manusia menanam apa yang diinginkan, dan akhirat adalah tempat menuai hasil apa yang telah ditanam selama ia hidup di dunia. 

Bila yang ditanam kebaikan maka akan berbuah kebaikan dan bila yang ditanam itu keburukan maka yang diakan dinikmati olehnya adalah keburukan.

Semoga saja hal ini bermanfaat buat kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar