HAL-HAL
YANG BISA MEMBANTU UNTUK MENCAPAI AL-HAQ
Setelah taufiq dan hidayah dari Allah, ada banyak sarana yang bisa dijalani oleh seseorang untuk mendapatkan al haq, di antaranya :-
1. Taqwa kepada Allah.-
-Allah berrman:
-"Hai orang-orang yang beriman, jika kalian bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan pembeda (antara al haq dengan al batil) bagimu." (Al Anfal: 28)
-Ibnu Katsir berkata pada tafsir ayat ini:
-"Karena sesungguhnya barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, dengan mengerjakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya, niscaya dia diberi taufiq (bimbingan) untuk mengetahui al haq dari yang batil."
-2. Ikhlas.
-Seorang pencari al haq tidaklah cukup untuk sekedar mengetahui al haq saja.Tetapi haruslah disertai dengan usaha mengamalkannya dengan ikhlas karena Allah. Sehingga dia selamat dari penyakit-penyakit kebodohan, kezhaliman, hawa nafsu, kesombongan dan lainnya. Hal itu semua akan berakibat menolak al haq.[17]
-Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:
-"Dan demikian pula orang yang berpaling dari mengikuti al haq yang dia ketahui, disebabkan mengikuti hawa nafsu. Maka sesungguhnya hal itu akan mengakibatkan kebodohan dan kesesatan pada orang tersebut. Sehingga membutakan hatinya dari al haq yang nyata."[18]
-3. Berdoa kepada Allah.
-Barang siapa berlaku ikhlas dan berusaha sungguh-sungguh untuk mencapai alhaq serta berdo'a dengan penuh kesungguhan, maka hal itu termasuk salah satu sarana untuk mendapatkan al haq.
-Allah berfirman:
-"Dan Rabb kalian berrman: "Berdo'alah kalian kepadaKu, niscaya Aku akan mengabulkan untukmu." (Ghafir: 60)
-Bahkan Rasulullah memberikan teladan kepada umatnya, sebagaimana dikatakan ummul-mukminin Aisyah yang artinya:
-"Kebiasan Rasulullah apabila berdiri (shalat) waktu malam, beliau membuka shalatnya (dengan doa iftitah): "Allaahumma.." yang artinya: "Wahai Allah, Penguasa Jibril, Mikail, dan Isral, Pencipta langit-langit dan bumi, Yang mengetahui yang tidak tampak dan yang tampak, engkau akan mengadili hamba-hamba-Mu tentang apa yang telah mereka perselisihkan padanya, bimbinglah aku menuju al haq dengan izin-Mu dari perkara yang diperselisihkan. Sesungguhnya Engkau kehendaki jalan menuju jalan yang lurus."[19]
-4. Memperhatikan Al Kitab dan As Sunnah.
-Al Kitab dan As Sunnah adalah sumber pengambilan al haq, al huda (pertunjuk) dan cahaya. Dengan keduanya bisa dipisahkan antara al haq dan al batil dan antara al huda dengan adh dhalal (kesesatan).
-Allah berrman:
-"Dan Kami turunkan peringatan (al Qu'ran) kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang diturunkan kepada merekadan supaya mereka berpikir." (An Nahl: 44)
-Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:
-"Apabila seorang hamba membutuhkan Allah dan berdoa kepada-Nya serta memperhatikan kalam Allah, sabda rasul-Nya dan perkataan para Sahabat, Tabi'in dan imam-imam muslimin, niscaya jalan petunjuk terbuka baginya."[20]
-5. Mengikuti jalan salafus shalih.
-Generasi Sahabat, Tabi'in dan Tabi'ut-Tabi'in adalah generasi terbaik manusia berdasarkan kesaksian Rasulullah. Mereka adalah sebaik-baiknya manusia setelah para nabi. Orang yang menyimpang dari jalan mereka diancam oleh Allah untuk dimasukkan ke dalam Jahannam di akhirat, sedangkan di dunia diancam dengan kesesatan. (An Nisaa': 115).
-Allah memuji orang-orang yang mengikuti jalan mereka dengan baik, di dalam firman-Nya:
-"Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Mujahirin dan orang-orang Anshar, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah." (at-Taubah: 100)
-Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:
-"Oleh karena itulah mengetahui perkataan-perkataan mereka tentang ilmu dan agama serta (mengetahui) amalan-amalan mereka (adalah) lebih baik dan lebih bermanfaat, daripada mengetahui perkataan Mutakhirin (orang-orang setelah tiga generasi utama-pen) dan (mengetahui) amalan-amalan mereka dalam seluruh ilmu-ilmu agama dan amalan-amalannya. Seperti tafsir, ushuluddin (pokok-pokok agama), furu'uddin (cabang-cabang agama), zuhd, ibadah, akhalq, jihad dan lainnya. Karena sesungguhnya salafus shalih lebih utama daripada orang-orang setelah mereka, sebagaimana ditunjukkan oleh al Kitab dan as Sunnah."[21]
-6. Persahabatan Yang Baik
-Persahabatan yang baik sangat berpengaruh terhadap seseorang untuk mengenal dan mengikuti al haq. Oleh karena itulah Rasulullah bersabda:
-"Seseorang itu menurut agama sahabat dekatnya, maka hendaklah seseorang dari kalian memperhatikan dengan siapa dia bersahabat." [22]
-Abdullah bin Syaudzab berkata:
-"Sesungguhnya di antara nikmat Allah kepada seorang pemuda, adalah jika dia beribadah, dia bersaudara dengan Shahibus Sunnah yang membawanya menuruti sunnah."[23]
-Inilah di antara sarana-sarana yang bisa mengantarkan kepada al haq, mudah-mudahan Allah membimbing kita semua untuk mengetahui al haq dan mengikutinya. Allahlah yang memberikan petunjuk menuju kebenaran
Setelah taufiq dan hidayah dari Allah, ada banyak sarana yang bisa dijalani oleh seseorang untuk mendapatkan al haq, di antaranya :-
1. Taqwa kepada Allah.-
-Allah berrman:
-"Hai orang-orang yang beriman, jika kalian bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan pembeda (antara al haq dengan al batil) bagimu." (Al Anfal: 28)
-Ibnu Katsir berkata pada tafsir ayat ini:
-"Karena sesungguhnya barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, dengan mengerjakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya, niscaya dia diberi taufiq (bimbingan) untuk mengetahui al haq dari yang batil."
-2. Ikhlas.
-Seorang pencari al haq tidaklah cukup untuk sekedar mengetahui al haq saja.Tetapi haruslah disertai dengan usaha mengamalkannya dengan ikhlas karena Allah. Sehingga dia selamat dari penyakit-penyakit kebodohan, kezhaliman, hawa nafsu, kesombongan dan lainnya. Hal itu semua akan berakibat menolak al haq.[17]
-Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:
-"Dan demikian pula orang yang berpaling dari mengikuti al haq yang dia ketahui, disebabkan mengikuti hawa nafsu. Maka sesungguhnya hal itu akan mengakibatkan kebodohan dan kesesatan pada orang tersebut. Sehingga membutakan hatinya dari al haq yang nyata."[18]
-3. Berdoa kepada Allah.
-Barang siapa berlaku ikhlas dan berusaha sungguh-sungguh untuk mencapai alhaq serta berdo'a dengan penuh kesungguhan, maka hal itu termasuk salah satu sarana untuk mendapatkan al haq.
-Allah berfirman:
-"Dan Rabb kalian berrman: "Berdo'alah kalian kepadaKu, niscaya Aku akan mengabulkan untukmu." (Ghafir: 60)
-Bahkan Rasulullah memberikan teladan kepada umatnya, sebagaimana dikatakan ummul-mukminin Aisyah yang artinya:
-"Kebiasan Rasulullah apabila berdiri (shalat) waktu malam, beliau membuka shalatnya (dengan doa iftitah): "Allaahumma.." yang artinya: "Wahai Allah, Penguasa Jibril, Mikail, dan Isral, Pencipta langit-langit dan bumi, Yang mengetahui yang tidak tampak dan yang tampak, engkau akan mengadili hamba-hamba-Mu tentang apa yang telah mereka perselisihkan padanya, bimbinglah aku menuju al haq dengan izin-Mu dari perkara yang diperselisihkan. Sesungguhnya Engkau kehendaki jalan menuju jalan yang lurus."[19]
-4. Memperhatikan Al Kitab dan As Sunnah.
-Al Kitab dan As Sunnah adalah sumber pengambilan al haq, al huda (pertunjuk) dan cahaya. Dengan keduanya bisa dipisahkan antara al haq dan al batil dan antara al huda dengan adh dhalal (kesesatan).
-Allah berrman:
-"Dan Kami turunkan peringatan (al Qu'ran) kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang diturunkan kepada merekadan supaya mereka berpikir." (An Nahl: 44)
-Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:
-"Apabila seorang hamba membutuhkan Allah dan berdoa kepada-Nya serta memperhatikan kalam Allah, sabda rasul-Nya dan perkataan para Sahabat, Tabi'in dan imam-imam muslimin, niscaya jalan petunjuk terbuka baginya."[20]
-5. Mengikuti jalan salafus shalih.
-Generasi Sahabat, Tabi'in dan Tabi'ut-Tabi'in adalah generasi terbaik manusia berdasarkan kesaksian Rasulullah. Mereka adalah sebaik-baiknya manusia setelah para nabi. Orang yang menyimpang dari jalan mereka diancam oleh Allah untuk dimasukkan ke dalam Jahannam di akhirat, sedangkan di dunia diancam dengan kesesatan. (An Nisaa': 115).
-Allah memuji orang-orang yang mengikuti jalan mereka dengan baik, di dalam firman-Nya:
-"Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Mujahirin dan orang-orang Anshar, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah." (at-Taubah: 100)
-Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:
-"Oleh karena itulah mengetahui perkataan-perkataan mereka tentang ilmu dan agama serta (mengetahui) amalan-amalan mereka (adalah) lebih baik dan lebih bermanfaat, daripada mengetahui perkataan Mutakhirin (orang-orang setelah tiga generasi utama-pen) dan (mengetahui) amalan-amalan mereka dalam seluruh ilmu-ilmu agama dan amalan-amalannya. Seperti tafsir, ushuluddin (pokok-pokok agama), furu'uddin (cabang-cabang agama), zuhd, ibadah, akhalq, jihad dan lainnya. Karena sesungguhnya salafus shalih lebih utama daripada orang-orang setelah mereka, sebagaimana ditunjukkan oleh al Kitab dan as Sunnah."[21]
-6. Persahabatan Yang Baik
-Persahabatan yang baik sangat berpengaruh terhadap seseorang untuk mengenal dan mengikuti al haq. Oleh karena itulah Rasulullah bersabda:
-"Seseorang itu menurut agama sahabat dekatnya, maka hendaklah seseorang dari kalian memperhatikan dengan siapa dia bersahabat." [22]
-Abdullah bin Syaudzab berkata:
-"Sesungguhnya di antara nikmat Allah kepada seorang pemuda, adalah jika dia beribadah, dia bersaudara dengan Shahibus Sunnah yang membawanya menuruti sunnah."[23]
-Inilah di antara sarana-sarana yang bisa mengantarkan kepada al haq, mudah-mudahan Allah membimbing kita semua untuk mengetahui al haq dan mengikutinya. Allahlah yang memberikan petunjuk menuju kebenaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar