IKUTI JALAN YANG BENAR…JANGAN MENGIKUTI JALAN YANG SESAT ( QS
41 : 6 )
Allah ta’ala berfirman di dalam QS Fushshilat ( 41 ) : 6 yang artinya berbunyi
Katakanlah ( Muhammad ), “ Aku ini hanyalah seorang manusia
seperti kamu, yang diwahyukan kepadamu bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha
Esa, karena itu tetaplah kamu ( beribadah ) kepada Nya , dan mohonlah ampun
kepadaNya . Dan celakalah bagi orang yang mempersekutukan-(Nya). QS 41 : 6 .
Allah memerintahkan nabi Muhammad saw agar
berkata “Aku ini hanyalah seorang
manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadamu bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan
Yang Maha Esa, “ maksudnya adalah beliau hanya menyembah Allah Tuhan
Yang Maha Esa, tidak seperti mereka ( orang-orang kafir dan musyrik ) yang masih
menyembah patung-patung atau apapun yang dianggap oleh mereka itu memiliki
kekuatan.
Sungguh bukan di jaman
jahiliah saja sampai sekarangpun masih banyak manusia yang percaya kepada
benda-benda seperti keris, tumbak, isim, sabuk , batu cincin dan sejenisnya
yang dianggapnya memiliki kekuatan atau tempat tempat keramat seperti kuburan
para waliyullah, habib, kyai yang dianggapnya mereka itu sangat dekat kepada
Allah. Lalu dijadikanlah mereka itu sebagai perantara antara dirinya dengan
Allah untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya .
Lalu beliau melanjutkan penjelasannya yaitu “karena itu tetaplah kamu ( beribadah )
kepada Nya “ maksudnya adalah agar
mereka jangan meneruskan perbuatan
tersebut . Karena sungguh perbuatan
tersebut akan membuat dirinya celaka, dan perbuatan tersebut adalah suatu
perbuatan sesat dan menyesatkan.
Untuk itu mereka diajak oleh beliau agar memurnikan penghambaanNya kepada Allah
sebagaimana Dia telah memerintahkannya melalui lidah-lidah para RasulNya.
Dan
sampai sekarangpun masih banyak orang-orang yang beribadah itu mengharapkan
sesuatu tentang urusan dunianya.
Yang dimaksud memurnikan itu adalah ibadah
yang dilakukan itu hanya untuk Allah dan karena Allah, jadi bukan karena urusan
dunianya.
Urusan dunia bukanlah urusan manusia tapi urusan Allah. Yang penting
dalam urusan dunia manusia syaratnya harus berusaha dan bekerja keras sesuai
dengan kemampuan dan ketrampilan / keahlian masing masing. Sedangkan urusan
rezeki besar atau kecilnya adalah urusan Allah..
Misalnya ia melakukan ibadah
supaya dagangnya laris, supaya cepat naik pangkat, supaya memiliki ilmu itu dan
ini dsb, jadi bukan untuk Allah akan tetapi untuk kepentingannya dirinya sendiri.
Lalu beliau melanjutkan penjelasannya yaitu dan mohonlah ampun kepadaNya .
maksudnya adalah mereka yang telah melakukan kesalahan tersebut agar segera
memohon ampunan Allah atas dosa-dosa yang telah diperbuatnya.
Bukan hanya jaman
jahiliyah saja , jaman sekarangpun masih banyak yang berbuat dosa dan nampaknya
nikmat-nikmat saja melakukannya dalam berbuat zalim terhadap sesama manusia.
Lalu shalat kagak, apalagi memohon ampunanNya. Jadi bila manusia tidak pernah
atau hanya sedikit sekali memohon ampunanNya berarti merasa dirinya tidak
pernah berbuat dosa, atau kalaupun berbuat dosa hanya sedikit, sehingga sedikit
sekali memohon ampunanNya.
Rasulullah saw saja dalam sehari semalam
beristighfar paling sedikit sebanyak tujuh puluh kali. Padahal beliau sudah
dijamin oleh Allah dari dosa. Mengapa Rasulullah melakukan hal itu. Tujuannya
adalah memberi contoh.
Artinya Aku saja yang sudah mendapat jaminan dari Allah
bebas dari dosa masih beristghfar, lalu anda yang tidak mau beristighfar atau
istighfarnya hanya sedikit sekali, apakah anda sudah punya jaminan agar anda
bebas dari segala dosa yang telah diperbuat oleh anda.
Lalu beliau melanjutkan penjelasannya yaitu Dan celakalah bagi orang yang mempersekutukan-(Nya)
. Maksudnya adalah bila mereka tetap tidak mau mengikuti ucapan
RasulNya, maka sama saja mereka telah menghancurkan dirinya sendiri. Mereka
telah menjadikan dirinya sebagai manusia yang hina di mata Allah.
Semoga saja kita semua tidak mengikuti jejak
dan langkah orang-orang kafir dan musyrik. Allah selalu membimbing dan menuntun
kita semua agar selalu berada di jalanNya. Sehingga segala perbuatan yang telah
dikerjakan oleh kita selalu mendapatkan ridoNya.
Aaaaamiin Yaa Rbal’aalamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar