Kamis, 18 Februari 2016

TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT BERKAT DOA NABI ISA



TURUNNYA   HIDANGAN   DARI   LANGIT   BERKAT   DOA   NABI   ISA

Dan ( ingatlah ) , ketika Aku ilhamkan kepada pengikut-pengikut Isa yang setia, “ Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku “ Mereka menjawab “ Kami telah beriman dan saksikanlah ( wahai Rasul ) bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri ( muslim ) .. ( Ingatlah ) ketika pengikut-pengikuat Isa yang setia berkata “ Wahai Isa putra Maryam ! Bersediakah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami ? “ Isa menjawab, “ Bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman “ .. Mereka berkata, “ Kami ingin memakan hidangan itu agar tentram hati kami yakin bahwa engkau telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan ( hidangan itu ) “ ..  Isa putra maryam berdoa, “ Ya Tuhan kami turunkanlah kepada kami hidangan dari langit ( yang hari turunnya ) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang akan datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau ; berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rizki “ .. Allah berfirman, “ Sungguh aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah ( turun hidangan ) itu, maka sungguh Aku akan mengazabnya dengan azab yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia ( seluruh alam ) “ QS 5 : 111 – 115

Melalui ayat ayat ini Allah menceritakan suatu kejadian di zaman Nabi Isa as yaitu Dan ( ingatlah ) , ketika Aku ilhamkan kepada pengikut-pengikut Isa yang setia, “ Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku “ Mereka menjawab “ Kami telah beriman dan saksikanlah ( wahai Rasul ) bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri ( muslim ). 

Maksudnya Allah memberikah wahyu kepada nabi Isa untuk disampaikan kepada umatnya agar semuanya harus beriman kepada Allah dan Rasul-Nya atas perintah Allah, bukan perintah atau keinginan nabi Isa sendiri. 

Dan bagi mereka yang sudah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya sudah langsung menyatakan setuju. Mereka menyerahkan hidupnya hanya kepada Allah. Apapun yang telah ditetapkan llah langsung mereka yakini dan menerima secara penuh , tanpa ada keraguan sedikitpun .

 Namun bagi mereka yang masih ada keraguan tentang ucapan nabi Isa mereka masih  ada usulan yaitu ( Ingatlah ) ketika pengikut-pengikuat Isa yang setia berkata “ Wahai Isa putra Maryam ! Bersediakah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami ? “ .  

Maksudnya agar Nabi Isa diminta untuk memohonkan makanan yang langsung dari Allah dari langit dihidangkan kepada mereka. Ini merupakan sebuat pertanyaan yang keluar dari akal sehat, dan jelas tidak mungkin dibuktikan secara manusia biasa. 

Bisa saja mereka mulut mengucapkan seperti itu, tapi sebenarnya mereka sedang menguji Nabi Isa apakah benar dia adalah seorang utusan Allah. Kalau iya utusan Allah maka pasti sangat dekat dengan Allah. Bila sudah dekat dengan Allah maka apapun yang diminta pasti dikabulkan.

Namun Nabi Isa tidak berkecil hati atas hal itu, karena dia hanya melaksanakan tugas apa yang harus disampaikan kepada umatnya. Adapun setelah disampaikan kepada mereka , mereka mau percaya atau tidak, itu merupakan urusan mereka sendiri dengan Allah

Dan nabi Isa pun menyetujui permohonan mereka tapi ada syaratnya yaitu bila terbukti apa yang dinginkan dikabul maka mereka harus bertakwa kepada Allah sesuai dengan ayat  Isa menjawab, “ Bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman “ .

Merekapun menyetujuinya seolah-olah setangah memaksa ingin bukti bahwa Nabi Isa itu adalah seorang Rasul dengan berkata Kami ingin memakan hidangan itu agar tentram hati kami yakin bahwa engkau telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan ( hidangan itu ) .  

Maksudnya bila terbukti maka mereka yang nampaknya masih ragu menjadi yakin dan yang sudah yakin semakin bertambah yakin kepada Allah dan Rasul-Nya .

Lalu Nabi Isa pun berdoa memohon kepada Allah sesuai dengan dari permintaan mereka yaitu “ Ya Tuhan kami turunkanlah kepada kami hidangan dari langit ( yang hari turunnya ) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang akan datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau ; berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rizki .  

Maksudnya bila Allah mengabulkannya maka kejadian ini akan dijadikan sebagai Hari Raya, bukan hanya saat itu saja, akan tetapi akan terjadi setiap tahunnya di tanggal dan waktu yang sama.

Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui makhluknya mendengar apa yang dimohonkan oleh nabi Isa dan mengetahui hati para umat Nabi Isa, maka Dia berfirman Sungguh aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah ( turun hidangan ) itu, maka sungguh Aku akan mengazabnya dengan azab yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia ( seluruh alam ) .  

Maksudnya adalah permohonan mereka akan dibuktikan oleh Allah tapi ada syaratnya yaitu setelah hidangan datang mereka semua yang menyaksikan harus beriman kepadaNya dan utusan-Nya. Bila masih tetap ingkar, maka Allah akan turunkan azab yang tidak pernah ia terunkan kepada umat manusia sebelum mereka.

Dari cerita ini kita dapat mengambil hikmah sebagai pembelajaran buat kita semua yaitu

1.Allah memilih seorang utusan dari umat tersebut tidak asal ambil saja, tapi awalnya dipilih dulu . Dan dari sekian orang yang dipilih disaring lagi menjadi beberapa orang yang terpilih. Dan diantara yang terpilih tersebut barulah Allah mengambil salah satu dari mereka untuk menjadi pilihan Allah. Itulah yang dinamakan utusan Allah atau Rasul-Nya. Karena sudah terpilih menjadi Rasul, maka dia langsung dididik oleh Allah, disiapkan segala sesuatunya, baik apa yang harus disampaikan, maupun untuk melindunginya dari ancaman dan gangguan terhadapnya.

2. Bagi yang sudah menjadi utusan Allah maka setiap ucapannya dan tiindakannya itu adalah sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah tidak dikurangi ataupun ditambah-tambah. Jadi Tugasnya Rasul adalah menyampaikan risalah Allah. Bila tugas itu sudah dilaksanakan, maka selesailah sudah amanat itu untuk sampai kepada umatnya. Dan untuk selanjutnya umatnya mau percaya atau tidak itu urusan mereka . Karena yang memberikan hidayah hanya Allah .

3. Allah mengutus Rasul itu adalah atas dasar rasa Kasih Sayangnya kepada manusia, sesuai dengan penciptaanya bahwa manusia itu adalah makhluk yang mulia. Nah untuk menjaga kemuliaan tersebut maka Dia menugaskan Rasul untuk membimbing manusia agar bisa menjaga kemuliaan yang telah diberikan Allah .

4. Mengapa Allah memilih Rasul itu dari manusia biasa ? Artinya di mata Allah semua manusia itu sama. Dia tidak mau pilih kasih, tidak mau membeda-bedakan antara si kaya dan si miskin, si bodoh dan si pandai, pejabat atau rakyat, kyai atau santri, ulama atau jama’ah….semuanya sama. Namun yang akan membedakan setiap orangnya adalah keimanannya dan kerakwaannya kepada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar