TURUNNYA HIDANGAN
DARI LANGIT BERKAT
DOA NABI ISA
Dan
( ingatlah ) , ketika Aku ilhamkan kepada pengikut-pengikut Isa yang setia, “
Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku “ Mereka menjawab “ Kami telah
beriman dan saksikanlah ( wahai Rasul ) bahwa kami adalah orang-orang yang
berserah diri ( muslim ) .. ( Ingatlah ) ketika pengikut-pengikuat Isa yang
setia berkata “ Wahai Isa putra Maryam ! Bersediakah Tuhanmu menurunkan
hidangan dari langit kepada kami ? “ Isa menjawab, “ Bertakwalah kepada Allah
jika kamu orang-orang beriman “ .. Mereka berkata, “ Kami ingin memakan
hidangan itu agar tentram hati kami yakin bahwa engkau telah berkata benar
kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan ( hidangan itu ) “
.. Isa putra maryam berdoa, “ Ya Tuhan
kami turunkanlah kepada kami hidangan dari langit ( yang hari turunnya ) akan
menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami
maupun yang akan datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau ;
berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rizki “ .. Allah
berfirman, “ Sungguh aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, tetapi
barangsiapa kafir di antaramu setelah ( turun hidangan ) itu, maka sungguh Aku
akan mengazabnya dengan azab yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun
di antara umat manusia ( seluruh alam ) “ QS 5 : 111 – 115
Melalui ayat ayat ini Allah menceritakan suatu
kejadian di zaman Nabi Isa as yaitu Dan
( ingatlah ) , ketika Aku ilhamkan kepada pengikut-pengikut Isa yang setia, “
Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku “ Mereka menjawab “ Kami telah
beriman dan saksikanlah ( wahai Rasul ) bahwa kami adalah orang-orang yang
berserah diri ( muslim ).
Maksudnya Allah memberikah wahyu kepada nabi Isa
untuk disampaikan kepada umatnya agar semuanya harus beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya atas perintah Allah, bukan perintah atau keinginan nabi Isa sendiri.
Dan bagi mereka yang sudah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya sudah langsung
menyatakan setuju. Mereka menyerahkan hidupnya hanya kepada Allah. Apapun yang
telah ditetapkan llah langsung mereka yakini dan menerima secara penuh , tanpa
ada keraguan sedikitpun .
Namun bagi mereka yang masih ada keraguan tentang
ucapan nabi Isa mereka masih ada usulan
yaitu ( Ingatlah ) ketika
pengikut-pengikuat Isa yang setia berkata “ Wahai Isa putra Maryam !
Bersediakah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami ? “ .
Maksudnya
agar Nabi Isa diminta untuk memohonkan makanan yang langsung dari Allah dari
langit dihidangkan kepada mereka. Ini merupakan sebuat pertanyaan yang keluar
dari akal sehat, dan jelas tidak mungkin dibuktikan secara manusia biasa.
Bisa
saja mereka mulut mengucapkan seperti itu, tapi sebenarnya mereka sedang
menguji Nabi Isa apakah benar dia adalah seorang utusan Allah. Kalau iya utusan
Allah maka pasti sangat dekat dengan Allah. Bila sudah dekat dengan Allah maka
apapun yang diminta pasti dikabulkan.
Namun Nabi Isa tidak berkecil hati atas hal itu,
karena dia hanya melaksanakan tugas apa yang harus disampaikan kepada umatnya.
Adapun setelah disampaikan kepada mereka , mereka mau percaya atau tidak, itu
merupakan urusan mereka sendiri dengan Allah
Dan nabi Isa pun menyetujui permohonan mereka tapi
ada syaratnya yaitu bila terbukti apa yang dinginkan dikabul maka mereka harus
bertakwa kepada Allah sesuai dengan ayat
Isa menjawab, “ Bertakwalah
kepada Allah jika kamu orang-orang beriman “ .
Merekapun menyetujuinya seolah-olah setangah memaksa
ingin bukti bahwa Nabi Isa itu adalah seorang Rasul dengan berkata Kami ingin memakan hidangan itu agar
tentram hati kami yakin bahwa engkau telah berkata benar kepada kami, dan kami
menjadi orang-orang yang menyaksikan ( hidangan itu ) .
Maksudnya bila
terbukti maka mereka yang nampaknya masih ragu menjadi yakin dan yang sudah
yakin semakin bertambah yakin kepada Allah dan Rasul-Nya .
Lalu Nabi Isa pun berdoa memohon kepada Allah sesuai
dengan dari permintaan mereka yaitu “ Ya
Tuhan kami turunkanlah kepada kami hidangan dari langit ( yang hari turunnya )
akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama
kami maupun yang akan datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan
Engkau ; berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rizki .
Maksudnya
bila Allah mengabulkannya maka kejadian ini akan dijadikan sebagai Hari Raya,
bukan hanya saat itu saja, akan tetapi akan terjadi setiap tahunnya di tanggal
dan waktu yang sama.
Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
makhluknya mendengar apa yang dimohonkan oleh nabi Isa dan mengetahui hati para
umat Nabi Isa, maka Dia berfirman Sungguh
aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, tetapi barangsiapa kafir di antaramu
setelah ( turun hidangan ) itu, maka sungguh Aku akan mengazabnya dengan azab
yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia (
seluruh alam ) .
Maksudnya adalah permohonan mereka akan dibuktikan oleh
Allah tapi ada syaratnya yaitu setelah hidangan datang mereka semua yang
menyaksikan harus beriman kepadaNya dan utusan-Nya. Bila masih tetap ingkar,
maka Allah akan turunkan azab yang tidak pernah ia terunkan kepada umat manusia
sebelum mereka.
Dari cerita ini kita dapat mengambil hikmah sebagai
pembelajaran buat kita semua yaitu
1.Allah memilih seorang utusan dari umat tersebut
tidak asal ambil saja, tapi awalnya dipilih dulu . Dan dari sekian orang yang
dipilih disaring lagi menjadi beberapa orang yang terpilih. Dan diantara yang
terpilih tersebut barulah Allah mengambil salah satu dari mereka untuk menjadi
pilihan Allah. Itulah yang dinamakan utusan Allah atau Rasul-Nya. Karena sudah
terpilih menjadi Rasul, maka dia langsung dididik oleh Allah, disiapkan segala
sesuatunya, baik apa yang harus disampaikan, maupun untuk melindunginya dari
ancaman dan gangguan terhadapnya.
2. Bagi yang sudah menjadi utusan Allah maka setiap
ucapannya dan tiindakannya itu adalah sesuai dengan apa yang diperintahkan
Allah tidak dikurangi ataupun ditambah-tambah. Jadi Tugasnya Rasul adalah
menyampaikan risalah Allah. Bila tugas itu sudah dilaksanakan, maka selesailah
sudah amanat itu untuk sampai kepada umatnya. Dan untuk selanjutnya umatnya mau
percaya atau tidak itu urusan mereka . Karena yang memberikan hidayah hanya
Allah .
3. Allah mengutus Rasul itu adalah atas dasar rasa
Kasih Sayangnya kepada manusia, sesuai dengan penciptaanya bahwa manusia itu
adalah makhluk yang mulia. Nah untuk menjaga kemuliaan tersebut maka Dia
menugaskan Rasul untuk membimbing manusia agar bisa menjaga kemuliaan yang
telah diberikan Allah .
4. Mengapa Allah memilih Rasul itu dari manusia
biasa ? Artinya di mata Allah semua manusia itu sama. Dia tidak mau pilih
kasih, tidak mau membeda-bedakan antara si kaya dan si miskin, si bodoh dan si
pandai, pejabat atau rakyat, kyai atau santri, ulama atau jama’ah….semuanya
sama. Namun yang akan membedakan setiap orangnya adalah keimanannya dan
kerakwaannya kepada Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar