RENUNGAN DI HARI jUM'AT BARAKAH
Abdullah bin Amr bin Al Ash sedang berdialog dengan ayahnya .
Amr : Anakku Abdullah persiapkan dirimu dengan baik untuk menghadapi maut selagi masih diberi kehidupan oleh Allah ! Abdullah : kenapa orang yang akalnya masih sehat tidak mau menerangkannya, ayah ?
Amr : Sungguh maut itu sangat ngeri dan dahsyat .
Abdullah : maaf bisakah ayah menggambarkannya apa yang ayah tahu tentang maut .
Amr : Sungguh maut itu tidak dapat disifatkan , tetapi saya akan terangkan sedikit .
Abdullah : gak apa-apa ayah supaya saya bisa menyambutnya bila maut itu datang pada saya .
Amr : Demi Allah maut itu bagaikan bukit Radhwa yang menekan bahuku. Ruhku yang masih dalam tubuh seakan-akan keluar dari lubang jarum.
Sedangkan dalam tubuh ada pohon duri ( epek-epek ) . Sedangkan langit seakan-akan telah rapat dengan bumi, dan saya berada di tengah-tengah di antara keduanya .
Abdullah : Subhanallah. Allahu Akbar : Sungguh begitu mengerikan ayah , ….sungguh aku sudah tidak bisa lagi membayangkannya maut itu seperti apa bila dia datang kepadaku .
Amr : Hari putraku, sebenarnya aku telah mengalami tiga masa .
Pertama aku ini kafir , dan selalu berusaha untuk membunuh nabi Muhammad. Andaikan aku mati saat itu, sungguh matiku dalam keadaan tercela .
Kedua , kemudian aku mendapatkan hidayah sampai akhirnya aku masuk Islam dan amat sangat mencintai nabi Muhammad , sehingga setiap peperangan saya selalu diangkat dan dikirim menjadi pimpinan pasukan.
Andaikata saja maut menjemput ayah saat itu, maka alangkah bahagianya, karena pasti ayah akan mendapat doa restu Rasulullah saw .
Kemudian yang ketiga : Sungguh dunia ini dipenuhi dengan berbagai macam kesibukannya , termasuk ayah andaikan ayah masih larut dalam urusan dunia , lalu maut tiba-tiba menjemput sungguh ayah tidak tahu keberadaan ayah di sisi Allah .
Abdullah : Baiklah ayah terima kasih atas penjelasan ayah, semoga aku diberi kekuatan oleh Allah dan dibimbing olehnya agar bisa mempersiapkan diriku selama aku masih diberi kehidupan oleh Allah.
Sehingga saat maut menjemputku , aku bisa menyambutnya dengan baik, bukan dengan suatu kengerian. Dan tentunya semua itu atas seizin dan ridhoNya.
Amr : Aaaaamiin. Betul anakku maut adalah pintu yang kita lalui bersama untuk berpindah tempat sementara dimana kita akan berada di dalamnya.
Dan saat sudah di dalamnya kita juga tidak tahu apakah akan menemukan banyak kenikmatan, atau sebaliknya, kita akan mengalami berbagai siksaan kubur.
Abdullah : Hanya Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Tahu
Hikmah dibalik kisah RENUNGAN adalah
1. sudah sejauh mana kita mempersiapkan diri kita bila maut tiba2 saja datang menghampiri kita ?
2. Hidup di dunia hanya sekali. Apakah kita dapat memanfaatkannya dengan baik atau tidak ?
3. Bagaimana bila di alam kubur kita benar-benar mendapatkan nikmat kubur ? Apa yang dilakukan kita ?
4. Sudah pasti bila yg didapat nikmati kubur amat sangat menyesal, kalu bisa dikembalikan lagi ke dunia agar bisa beramal lebih banyak lagi, sehingga akan mendapatkan kenikmatan yg lebih baik lagi
5. Bagaimana bila di alam kubur kita benar-benar mendapatkan diksa dan azab kubur ? Apa yang dilakukan oleh kita ?
6. Sudah pasti bila yg didapat azab dan siksa kubur amat sangat menyesal, kalu bisa dikembalikan lagi ke dunia agar bisa bertobat dan akan mengerjakan berbagai kebajikan yang disukai Allah.
7. Penyesalan sepanjang masa ( kekal selama-lamanya ) , baik penyesalan yang baik ataupun penyesalan karena keburukan atau kejahatan
Wal ashri - demi masa .... . Innal insaana - sesunggguhnya manusia itu ....lafii husrin - dalam kerugian yang nyata ... Illa -- kecuali ...al ladizzina aamanuu -- dia beriman dan bertaqwa kepada Allah .... wa'amilush shaalihaati -- banyak berbuat amal kebajikan , amal soleh ..... watawa shoubil haq ....saling berbagi mengingatkan, menegakkan kebenaran ( sesuai dengan aturan main Allah dan RasulNya ) .... watawaa shoubish shobri ... dan bersabar di dalam setiap keadaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar