Hati yang lurus adalah hati yang tidak ada lagi ketakutan melainkan hanya takut dan tunduk kepada Allah saja.
Namun disana ada beberapa racun yang membahayakan hati. Apabila hati tidak dijaga dari racun ini maka binasalah dia.
1.Berlebihan dalam berbicara. “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam..” [Bukhari no. 6018, Muslim no. 47]
Dari Hadits ini memberitahukan bahwa orang yang banyak bicara biasanya kenyataannya banyak tidak benarnya daripada benarnya
Orang yang banyak bicara biasanya hanya sedikit kerjanya. seperti air beriak tanda tak dalam atau tong kosong nyaring bunyinya.
Sesungguhnya ada seseorang yang mengucapkan sebuah kalimat yang mana ia anggap biasa tetapi karenanya ia terjun selama 70 tahun ke dalam neraka” [HR Tirmidzin dan dia berkata shahih gharib]
Racun yang kedua adalah Berlebihan dalam makan.
“Tidaklah ada bejana yang diisi anak adam yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak bisa, maka hendaknya sepertiga dari perutnya diisi dengan makanannya, sepertiga dengan minumannya dan sepertiga untuk bernafas. “[HR Ahmad, Tirmidzi, Nasa’I, dan Ibnu Majah. Tirmidzi berkata: hasan shahih]
Berdasarkan Hadits ini sebagian besar rusaknya manusia itu akibat kebutuhan perut. terkadang demi membela perut takut kelaparan ,merampok, membegal, jual narkoba, khamer, judi , riba dan sejenisnya dijalaninya
Kemudian " Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak bisa," Artinya makanlah sesuai dengan kebutuhan jangan berlebih lebihan, yang penting masih bisa berdiri tegak.
Kemudian " maka hendaknya sepertiga dari perutnya diisi dengan makanannya, sepertiga dengan minumannya dan sepertiga untuk bernafas. “ Artinya isi perut itu dibagi menjadi 3 bagian , jadi perut jangan dipenuhi hanya dengan satu bagian saja
Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian telah mampu untuk menikah, hendaknya bersegera menikah, karena yang demikian itu lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Barangsiapa yang tidak mampu hendaknya dia bershaum (puasa) karena itu adalah pemutus syahwatnya.” [HR Bukhari no. 1905 dan Muslim no. 1400]
Rasulullah saw menyarankan bila sudah ada pasangan untuk dinikahi maka segera lakukan jangan ditunda-tunda terlalu lama
Tujuannya adalah untuk menghindari perbuatan zina dan untuk menjaga kehormatan pribadinya masing-masing . Dan bagi yang belum dapat jodoh disarankan untuk berpuasa sunnah, tujuannya untuk mengendalikan hawa nafsunya
Kemudian racun yang ketiga adalah Berlebihan dalam bergaul.
Allah berfirman
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (Az-Zukhruf: 67)
Maksud ayat ini Allah memperingatkan kita semua yaitu sebaik-beik teman adalah orang-orang yang bertakwa . Karena hanya orang yang betakwalah yang bisa menjaga amanat dengan baik dan benar . Karena hanya orang yang bertakwa saja yang bisa mengingatkan anda bila anda salah, bisa memberikan petunjuk di saat anda dalam kegelapan .
Bagi teman-teman yg tdak bertakwa biasanya mereka mau berteman bilan anda dalam keadaan suka dan senang
Namun begitu anda mendapatkan kesulitan, kesusahan, penderitaan, mereka pada ngilang semua, pura2 sibuklah inilah itulah, banyak alasan
Rasulullah saw bersabda “Seseorang itu tergantung agama teman dekatnya. Maka hendaknya salah seorang diantara kalian melihat dengan siapa berteman” [HR Abu Dawud dan Tirmidzi]
Kemudian racun yang ke empat adalah Berlebihan dalam memandang.
Allah berfirman
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat“. (An Nuur: 30)
Agar terhindar dari racun yang akan merusak, agar kita bisa suci, maka jauh jauh Allah sudah mengingatkan kita semua melalui QS An Nuur ayat 30 ini yaitu pertama kita harus bisa mengendalikan pandangan mata kita, janganlah memandang yang membuat nafsu setan merasuk ke dalam jiwa kita . Jadi bila kita akan melakukan sesuatu itu hendaknya kita sadari bahwa Allah melihat kita, jangan dianggap tidak ada siapa-siapa. Apakah rasa malu kita sudah tidak ada lagi pada Allah ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar