CARA
ORANG TUA MENDIDIK AGAMA PADA ANAKNYA
Sotry
…inspirative sotries
Mari
kita perhatikan cara yang menakjubkan mendidik anak untuk belajar ilmu agama.
Imam Abul Waqt As-Sajzi bercerita mengenai sebab dirinya mampu menguasai ilmu
hadits :
"Saya
pergi bersama ayah saya untuk mendengar (baca : belajar) shahih al-bukhari
dengan berjalan kaki dari Hirrah (sebuah kota di Masyriq) ke Ad-Dawudi di
'Bosang' (sebuah kota di Masyriq).
Ditengah-tengah
perjalanan ayah saya menaruh (memberikan) dua kerikil di tangan saya dan
berkata : 'Bawa kedua kerikil ini'.
Karena
sangking takutnya, sayapun menjaga kedua kerikil tersebut sambil berjalan dan
ayah memperhatikanku.
Tatkala
ayah melihat saya mulai kelelahan, dia menyuruh saya untuk membuang salah satu batu
tersebut.
Sayapun
membuangnya, dan hal itu meringankan beban saya. Saya berjalan hingga kelihatan
lelah dan ayah berkata kepada saya, 'Apakah kamu lelah?'
Karena
saya takut kepadanya, sayapun akhirnya menjawab, 'Tidak', lalu ayah
bertanya, 'Kenapa jalanmu jadi lamban?'.
Sayapun
lantas mempercepat langkah di depannya selama satu jam, kemudian kami akhirnya
kelelahan.
Ayah
lantas mengambil sisa batu yang ada di tanganku dan melemparnya. Saya berjalan
hingga tidak bisa lagi melanjutkan perjalanan. Ketika itulah beliau menggendong
saya.
Kemudian
kami bertemu dengan sekelompok petani dan lainnya. Mereka berkata kepada kami,
'Wahai syaikh Isa (nama ayahku), biarkan kami membawa anakmu dan dirimu dengan
kendaran kami menuju Bosang',
Ayah
saya lantas berkata kepada mereka, 'Saya berlindung kepada Allah, agar saya
mampu untuk tidak naik kendaraan guna belajar hadits Rasulullah (karena ayahku
memuliakan ilmu hadits).
Apabila
anak saya lelah, saya akan gendong dia di atas kepala saya sebagai bentuk
penghormatan terhadap hadits Rasulullah dan mengharap pahala dari Allah'.
Maka
buah dari hasil didikan ayahku dan karena niat yang ikhlas, saya bisa menguasai
kitab ini dan lainnya.
Tidak
ada seorang temanpun yang tersisa sehingga rombongan dari berbagai negara
berdatangan untuk belajar kepadaku."
HIKMAH
DARI CERITA ITU ADALAH
1.Tidak
ada segala sesuatu itu terjadi dengan sendirinya
2.
Bila kita menginginkan sesuatu, maka harus memperjuangkannya dengan bermodalkan
tabah, tawakal dan sabar
3.
Untuk mencapai atau meraih apa yang dinginkan itu pasti akan menghadapi
berbagai macam rintangan, halangan ,gangguan, hambatan dan tantangan baik dari
luar maupun dari dalam diri
4.
Modal untuk menghadapi semua itu hanya dengan ketabahan dan ketawakalan,
berdoa sambil berusaha
5.
Setelah segala sesuatu direncanakan, lalu dilaksanakan dibarengi dengan
bermohon kepada Tuhan agar apa yang dinginkannya bisa tercapai, maka yang
terakhir menunggu hasil ketetapan apakah yang Tuhan berikan
6.
Apapaun yang telah ditetapkan Tuhan itulah takdir, artinya keputusan apapun
harus diterima dengan ikhlas, karena hal sudah yang terbaik penulut pilihanNya
dan penilaianNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar