Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Puasa Syawal memiliki keutamaan yang besar, Yaitu mendapat pahala puasa setahun penuh.
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh” [HR. Muslim no. 1164].
Kenapa puasa Syawal bisa dinilai berpuasa setahun?
Mari kita lihat pada Hadits Tsauban berikut ini, Tsauban, bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fithri, maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Karena siapa saja yang melakukan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh kebaikan semisal” [HR. Ibnu Majah no. 1715].
Ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan sebulan penuh, Akan dibalas dengan 10 bulan kebaikan puasa,
Sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal, Akan dibalas minimal dengan 60 hari (2 bulan) kebaikan puasa, Jika dijumlah sama dengan 12 bulan = 1 tahun
Itulah mengapa orang yang melakukan puasa Syawal, Bisa mendapatkan ganjaran puasa setahun penuh.
Tata Cara Puasa Syawal
1- Puasa sunnah Syawal dilakukan selama enam hari. Sebagaimana disebut dalam Hadits Riwayat Muslim no. 1164 di atas,
2- Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fithri, Namun tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin Rahimahullah berkata:
“Para fuqaha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fithri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan” [Lihat Syarhul Mumti’ 6:465].
3- Lebih utama dilakukan secara berurutan, Namun tidak mengapa jika dilakukan tidak berurutan.
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata:
“Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan” [Lihat Syarhul Mumti’ 6:465].
4- Usahakan untuk menunaikan qadha puasa terlebih dahulu, Agar mendapatkan ganjaran puasa Syawal yaitu puasa setahun penuh.
Ibnu Rajab al-Hambali Rahimahullah berkata:
“Siapa yang mempunyai kewajiban qadha puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qadhanya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang Muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qadha itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal” [Lihat Lathaiful Ma’arif hal. 391].
Beliau juga mengatakan;
“Siapa yang memulai qadha puasa Ramadhan terlebih dahulu dari puasa Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah qadhanya sempurna, maka itu lebih baik. Inilah yang dimaksud dalam Hadits yaitu bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadhan lalu mengikuti puasa enam hari di bulan Syawal” [Lihat Lathaiful Ma’arif hal. 392].
5- Boleh melakukan puasa Syawal pada hari Jum’at dan hari Sabtu.
Imam Nawawi Rahimahullah mengatakan:
“Ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa dimakruhkan berpuasa pada hari Jum’at secara bersendirian. Namun jika diikuti puasa sebelum atau sesudahnya atau bertepatan dengan kebiasaan puasa seperti berpuasa nadzar karena sembuh dari sakit dan bertepatan dengan hari Jum’at, maka tidaklah makruh” [Lihat al-Majmu’ Syarh al-Muhaddzab 6:309].
Semoga ALLAH memudahkan kita untuk melakukan puasa Syawal, Setelah sebelumnya berusaha menunaikan puasa qadha Ramadhan, Hanya ALLAH yang memberi Hidayah untuk terus beramal shalih.
Aamiin….. Aamiin Yaa Mujibas Saa-iliin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar