Shalat seperti apakah yang dimaksudkan Allah? yaitu shalat
yang di dalamnya di isi dengan zikir / ingat akan Allah yang sudah pasti
mengenal akan Allah.
Bagi mereka yang selalu ingat akan Allah, maka
akan ia dapatkan ketenangan dan ketentraman jiwa. Hidupnya akan terarah kepada
hal–hal yang positif, jika ia di landa kegelisahan ia bawa hatinya untuk
berzikir / mengingat Allah maka hilanglah kegelisahan–kegelisahan yang
berkecamuk di jiwanya.
Allah ber Firman :
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”.
(QS, Ar-Ra’d : 28)
Di ayat lain Allah SWT juga ber Firman :
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling
baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang,
gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian
menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk
Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang
pemimpinpun”.
(QS, Az-Zumar : 23)
Begitu pula zikir itu bisa membuat ia semakin
dekat dengan Allah. Kalau sudah ia dapatkan kedekatan dengan Allah tentu di Akhirat
Syurgalah tempatnya.
Untuk itu sangat penting sekali bagi mereka yang ingin
mencari ketenangan jiwa sebagai dasar kebahagiaan di dunia dan akhirat kelak,
untuk mengenal akan Tuhannya sehingga bisa ingat yang sebenar–benarnya kepada
Allah.
Bukan ingatan yang semu dan fatamorgana,bukan pula ingatan yang di
ada–adakan. Tetapi benar–benar ingatan yang tidak pernah lupa lagi.
Kemudian
Allah berfirman lagi :
“Hai orang–orang yang ber Iman, ingatlah akan
Allah dengan ingat yang sebanyak–banyaknya”.
(QS, Al-Ahzab : 41)
Dengan memperbanyak ingat kepada Allah,
membuat jiwa semakin mantap di dalam ketenangan. Sehingga ia dapatkan
ketenangan jiwa yang langgeng terus menerus dan jiwa senantiasa menjadi
terbiasa di dalam ingat akan Allah di setiap keadaan.
Firman Allah :
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami
dari siksa neraka”. (QS, Ali Imran : 191)
Mereka itulah orang–orang yang mendirikan
shalat dan yang diterima shalatnya oleh Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar