Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahau saudaraku Allah itu Maha Adil. Dia
adil dalam segala hal . Tak ada seorangpun yang didzalimi oleh-Nya . Tidak ada
yang dirugikan dan diuntungkan oleh-Nya , kecuali manusianya sendiri yang menjadirikan
dirinya beruntung ataupun merugi .
Bila Allah swt menolak permohonan kita, maka
penolakan juga adalah dari-Nya. Mengapa mampai ditolak “? Karena apa yang
dipinta itu akan berdampak buruk bagi kita, namun kita sendiri tidak
mengetahuinya, sedangkan Allah benar-benar mengetahuinya .
Walaupun permintaan itu ditolak, bukan
berarti Allah tidak memberi. Tetap saja Dia memberi tapi dengan menggantikannya
yang lebih baik dari apa yang kita pinta .
Jadi penolakan Allah itu bila
dikaji oleh kita adalah merupakan suatu rakhmat dan karunia. Sungguh Allah
benar -= benar Maha Bijaksana . Mari kita simak firman Allah berikut ini ,
“ Wa
in yam saskalloohu bidhurrin falaa kaa syifalahu illaa huwa . wa in yuridka bikhoirin falaa rooood da lifadhlihii yushiibu bihii
man yasyaaaa u min ‘ibaadihii , wahuwal ghofuurur rohiim “ Yang artinya
,
“ Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan
kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika
Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak
kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di
antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
“
Qs Yunus 107
Melalui ayat ini Allah menjelaskan
bahwa “
Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang
dapat menghilangkannya kecuali Dia “
maksudnya adalah kehendak Allah swt itu tidak ada yang mampu
mengatasinya . Bila Allah memberikan sesuatu kepada hamba-Nya, maka tak ada
seorangpun yang mampumenolak-Nya. Dan bila Allah swt mencabut sesuatu dari
hamba-Nya , maka tak ada seorangpun mampu menghalangi-Nya .
Lalu
“ jika Allah menghendaki kebaikan
bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan
itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya “
maksudnya adalah Allah hanya akan memberikan kebaikan kepada
siapa yang dikehendaki-Nya . Karena tidak semua orang diberikan kebaikan
oleh-Nya . Apapaun yang Allah berikan baik atau buruk itu sudah yang terbaik
dariNya.
Namun terkadang kitanya yang kurang memahami dibalik pemberiannya itu
. Masalahnya karena tidak cocok dengan selera kita . Bila semuanya harus cocok
dengan selera kita, berarti Allah – lah yang diatur oleh kita bukan kita yang
diatur oleh-Nya.
Jelas ini terbalik, artinya suatu pemahaman yang salah . Akibatnya
bagi mereka yang kurang kuat imannya, lalu mengambil jalan pintas. Inginnya
segala sesuatu itu bisa diperoleh secara instant . Misalnya mencari kekuatan lain selain dari
Allah , yang akhirnya menjadi musyrik .
Lalu “ Dialah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang “
maksudnya bila kita semua melakukan kekeliruan, kesalah fahaman, kekurang fahaman atas tindakan Allah, dan
mejadi mengerti, menyadari bahwa hal itu salah , maka Allah pun bersedia memberikan
ampunan terhadap kita, asalkan kita nya mau memasuki pintu taubatNya .
Pintu taubat
siang malam selalu terbuka. Dan hanya Allah saja yang mampu mengampuni
dosa2 hambaNya, kecuali syirik .
Sungguh
Allah sangat sayang sekali terhadap para hamba-Nya . Semoga saja kita semua
bisa berjiwa qana’ah artinya menrima apa adanya dari Allah setelah kita
berusaha dan berikhtiar . Tidak ada keinginan untuk menam ataupun
menguranginya, yang ada hanya rasa syukur atas pemberian-Nya .
Dan semoga kita
semua senantiasa menerima takdir Allah dengan ikhlas, bila baik tidak menjadi
berbangga diri, namun bila sebaliknya , maka diberinya kesabaran …… Aaaaamiin ….
Walloohu
a’lam bish showab…..
Barakalloohu fiikum
……
Wassalaamu’alaikum wa Rahmatullaahi
wa Barakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar