Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku Allah telah
memberi kta satu perangkat. Dan dengan perangkat itu itulah kelak Allah akan
menilai kita .
Ada satu pengkat yang dianugerahkan Allah kepada setiap manusia.
Sungguh alat tersebut bagaikan cermin diri, tidak pernah dusta . Apa yang
disampaikannya itu selalu jujur, selalu baik dan tanpa pamrih.
Wahai saudaraku
sudahkah anda tau apakah perangkatitu gerangan ? Hebatnya peangkat ini adalah seandainya kita
belum tahu baik dan buruknya dari ayat2 Al Qur’an dan Hadits, maka alat itu
selalu membisikkan kebaikan . Namun sungguh sangat disayangkan kebanyakan dari
kita mengabaikannya.
Perangkat tersebut adalah hati nurani kita. Hati nurani ini tidak bisa berpisah, mereka
selalu bersama, dan saling mempengaruhi.
Kalau di dalam hati masih banyak bersarang penyakit hati seperti kikir,
ego, sombong, jahat, zalim, fitnah, ghibah, bakhil, dsb yang kesemuanya itu
dikendalikan oleh syaitan.
Sedangkan nurani itu selalu mengajaknya pada
kebaikan, kebajikan. Karena di dalamnya ada malaikat . Pernahkah kita berupaya memahami
nurani kita ?
Di zaman sekarang ini manusia semuanya masih punya hati, namun
sayang nuraninya banyak yang sudah dimatikan oleh dirinya sendiri. Sehingga
ucap, sikap dan prilaku yang muncul adalah akhlak syaitan, bukan akhlak
malaikat .
Wahai saudaraku sahabat Wabishah bin Al Ma’bad al Juhanni r.a
berkata ,
“ Pernah saya dating kepada Rasulullah saw dan bertanya tentang
kebaikan dan do’a .
Rasulullah saw bersabda, “ Tanyalah pada hati nuranimu .
Kebaikan itu adalah yang dengannya jiwamu menjadi tentram dan hatimu menjadi
damai .
Sedangkan kejelekan atau dosa itu adalah dengannya hatimu menjadi
gelisah dan engkau tidak suka apabila perbuatan itu diketahui oleh orang lain
“ HR Turmudzi dan Ahmad …
Semoga saja kita semua tidak mematikan perangkat yang telah diberikan oleh Allahehingga kitasenantiasa berada di jalanNya yang benar . Aaaaamiin
….
Walloohu a’lam bish
showab…..
Barakalloohu fiikum ……
Wassalaamu’alaikum wa Rahmatullaahi wa
Barakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar