Rabu, 26 Juli 2017

DIRIKAN , LAKSANAKAN , TEGAKKAN SHALAT

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillahirranmaanirrahiim .




Wahai saudaraku tidak bosan2nya kami menghimbau kepada anda semua khususnya  untuk kami sendiri agar senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt .

Ingat takwa itu merupakan benteng  untuk mejauhi perbuatan yang dilarang dan dimurkai oleh Allah swt.

Selain dari itu kitapun hendaknya banyak mengucap rasa syukur kepada Allah atas segala nikmatNya terutama nikmat taufik , hidayah, maunah serta inayahNya , khususnya adalah nikmat Iman dan Islam

Wahai saudaraku marilah kita senantiasa bersolawat atas junjungan kita nabiyullah Muhammad saw sebagai penghormatan kita kepada beliau .Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Allah swt dan juga para malaikatNya .

Wahai saudaraku dengan mendirikan shalat, maka dalam hati sudah diniatkan untuk melaksanakan shalat. Karena shalat itu merupakan Rukun Islam yang kedua setelah Syahadat .

Dengan melaksanakan shalat adalah melaksanakan sesuai dengan aturan syarat dan rukunnya shalat . 

Jangan sampai kita melaksanakan shalat hanya karena ikut – ikutan saja .

Bila hal itu terjadi maka shalatnyapun aka kurang baik pelaksanaannya , terutama saat pembacaaan Al Fatihah , lalu saat Tuma’ninah ( berdiam sesaat ) pada saat melaksanakan ruku’ , I’tidal , sujud , duduk antara dua sujud .

Usahakan bacaan – bacaan shalat itu difahami artinya , jangan hanya tahu Arabnya saja ,agar saat pelaksanaan shalat itu bisa menghayatinya .

Yang dimaksud dengan menegakkan shalat adalah harus dilakukan dengan istiqamah , tanpa mengenal situasi dan kondisi, bila datang waktu shalat maka segala kegiatan duiawi, hentikan dulu sejenak untuk melaksanakan shalat.

Bila pelaksanaan shalat telah selesai maka silahkan kerjaan urusan duniawi nya dilanjut kembali .

Janganlah menunda – nunda shalat walaupun masih ada waktu untuk pelaksanaaannya .

Tidak ada qodo dalam shalat , tidak alasan apapun yang bisa meringanklan pelaksanaan shalat kecuali bila orang tersebut dalam keadaan sakit.

Bila dia sedang sakit , kalau mampu laksanakan shalat sambil berdiri, bila gak mampu berdiri, lakukan dengan cara duduk. Bila dengan cara duduk gak mampu, maka bisa dilakukan sambil tiduran. 

Karena tiduran juga gak mampu geraknya, Maka bisa dilakukan dengan menggunakan isyarat mata  atau membayangkan bahwa dirinya sedang melaksanakan shalat

Bacaan tetap harus dibaca seperti sedang melaksanaan shalat, jadi bukan hanya dibayangkan saja tanpa berbuat apapun.

Karena Allah melihat seseorang itu bukan dari penampilannya , akan tetapi dari hatinya masing – masing, bagaimanakah keikhlasan hatinya di dalam mengabdi kepada-Nya .

Semoga uraian ini bisa membuka mata hati kita semua yang selama ini telah tertutup.  Aaaammin
Wallahu ‘alam bish shawab

Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika .

Barakallaahu fiikum

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar