Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku setiap Allah menentukan
sesuatu itu disesuaikan dengan kedudukan setiap hambaNya, apakah tentang keimanannya, kekuatannya,kemampuannya atau kesanggupannya.
Dia tidak akan
memberikan atau mencabut sesuatu di luar batas kemapuannya. Itulah ke Maha Adil
an Allah , Kasih Sayang Allah .
Dan bagi orang beriman sudah tentu sangat
meyakininya, bahwa walaupun yang datang itu tidak
sesuai dengan selera
hatinya, tapi itulah yang terbaik dari Allah dan hal itu diterimanya dengan
ikhlas.
Tapi bagi orang2 yang tidak menerimakan
ketetapan Allah swt , hal itu terjadi karena dorongan hawa nafsunya saja . Mari
kita perhatikan firman Allah berikut ini :
"Fa was wasa lahumaasy syaithoonu liyub diya
lahumaa maa wuu riya ‘anhumaa min sau aa tihimaa wa qoola maa anhakumaa rob bukumaa
‘an haadzihisy syajaroti illaa an takuunaa malakaini au takuunaa minal
khoolidiin “
Yang artinya , “ Maka
syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada
keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata:
"Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya
kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal
(dalam surga) “ QS Al A’raf 20
Ternyata nabi Adam as terpengaruh oleh bujuk rayu syaitan , padahal
ucapan syaitan itu akan menyesatkannya, akan mecelakakannya sehingga Allah pun
berfirman ,
“ Wa qoo sama humaa innii lakumaa laminan naashihiin “
Yang artinya , “ Dan syaitan itu bersumpah
kepada keduanya : “ Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang member nasihat
kepada kamu berdua “ QS Al A’raf 21
.
Karena Nabi Adam as sudah terpengaruh
oleh ucapan syaitan tersebut keimanan dan ketauhidan Nabi. Adam as menjadi goncang
, maka tergodalah mereka dan mereka pun melanggar larangan Allah swt . Lalu
bagaimana dengan kita ?
Ini pun sama bila melaksanakan ibadah secara berlebihan
karena memaksakan diri menginginkan sesuatu tentang urusan dunia. Inilah
dorongan hawa nafsu yang samar artinya menurut pribadinya benar, padahal
menurut Allah salah .
Wahai saudaraku
pada suatu hari Rasulullah saw kedatangan seorang tamu dan bertanya, “ Ya rasul
tunjukkanlah aku amal perbuatan yang bila dikerjakan disukai
Allah dan juga disukai oleh manusia ? “
Beliaupun bersabda , “Berzuhudlah atau
tinggalkanlah gambaran tentang dunia , maka Allah akan mengasihi anda.
Tinggalkan pula apa yang ada pada manusia , maka anda akan dikasihi manusia
“ HR Ibnu Majah .
Semoga saja kita bisa berbuat sesuai dengan
apa yang disukai oleh Allah dan manusia serta taufik dan hidayah, juga inayahNya
. Aaaaamiin …..
Subhanakalloohumma
wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubuu ilaik …….
Walloohu a’lam bish showab…..
Barakalloohu fiikum ……
Wassalaamu’alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar