Senin, 07 Agustus 2017

B U T A H A T I

Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.





Wahai saudaraku bila anda mengaku bahwa anda telah beriman, maka setidaknya dalam hati anda sudah terisi dengan cahaya keimanan. 

Dan dengan cahaya keimanan itulah anda akan mampu melihat mana yang hak dan mana yang batil . Mana yang manfaat dan mana yang mudharat. Jalan mana yang menuju kebahagiaan dan jalan mana yang menyesatkan dst. 

Dan bila keimanan anda sudah mantap maka pastilah anda akan memilih sesuatu yang mendatangkan kebaikan. Sesuatu yang membuat Allah suka. Sesuatu yang mengangkat derajat anda dst. 

Wahai saudaraku bila anda sudah termasuk golongan yang beriman setidaknya anda sudah menunjukkan takwa anda kepada Allah dan rasulNya. Menjalani segala perintahNya dan menjauhi apa yang menjadi laranganNya. 

Dan semua itu dilakukan dengan penuh keikhlasan, tanpa mengharapkan apapun dariNya. Segala sesuatunya sudah diserahkan kepadaNya , baik dan buruknya apa kata Allah . Sehingga dalam menjalani kehidupan ini tidak merasakan menanggung beban yang berat .  

Wahai saudaraku di dalam menjalani kehidupan ini, untukmencukupi kebutuhan hidup ini sungguh masih banyak yang lalai. 

Akibat takut kekurangan, takut miskin, takut sengsara, taklut menderita akhirnya segala cara ditempuh, gak ada halal haram, semuanya halal . Dan orang-orang yang semacam ini telah tertutup mata hatinya. Hatinya telah menjadi buta . 

Wahai saudaraku kerjakanlah yang sudah menjadikan bagian anda, jangan turut campur apa yang dikerjakan atau sudah menjadi bagian tugas Allah. Allah swt telah menjamin rezeki bagi semua makhlukNya di alam semesta ini . 

Tugas anda semuanya berbakti, mengabdi, bekerja sesuati dengan aturan yang ada sebagaimana firman Allah yaitu 

“ Wa maa kholaqtul jinna wal insa ilaa liya’buduun “  

Yang artinya , “ Dan tidaklah AKU jadikan jin dan manusia itu, melainkan agar mereka menyembah dan mengabdi kepadaKU “  QS Adz Dzariyat  56 . 

Dan Allah swt berfirman di dalam QS Thaahaa 132 yang artinya , 
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”  QS 20 : 132  

Juga Allah swt berfirman di dalam QS  Al Ankabuut  60 yang artinya , 
“  Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. “  QS 29 : 60  

Untuk itu janganlah anda cemas, resah dan gelisah di dalam mencari rezeki, dalam mencari kerja. Allah akan tetap memberikan rezeki asalkan anda tetap berusaha sebagaimana firmanNya di dalam QS Al qoshosh  77 yang artinya , 

“   Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan " . 
QS 28 : 77 . 

Dan di dalam mencari rezeki itu jangan semaunya sendiri, tetaplah dalam ketaatan kepada Allah dan rasulNya , patuhilah perintah dan laranganNya . Nabi saw bersabda , 

“ HambaKU taatlah kepadaKU dalam apa yang telah AKU perintahkan kepadamu dan janganlah memberitahukan kepadaKU dari apa yang baik bagimu ". 

Wahai saudaraku kesungguhan dalam mencapai ketaatan itu telah ditanggung oleh Allah swt . Bagi yang masih lalai, lupa, menyepelekan, menganggap hal biasa . Itu menandakan bahwa hati anda telah buta. Naudzubillaahi min dzaalik.  

Semoga saja kita semua dihindarkan dari segala penyakit hati, terutama sekali butanya hati . Aaaaamiin….. 

Subhanakalloohumma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubuu ilaik …….  

Walloohu a’lam bish showab…..
Barakalloohu  fiikum ……  
Wassalaamu’alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh.


1 komentar:

  1. Dalam hati ada dua nafsu muthmainnah dan mahmudah . Nafsu muthmainnah adalah nafsu malaikat, yang berisi cahaya keimanan . Nafsu mahmudah adalah nafsu syaitan terlaknat . Agar hati senantiasa terisi nafsu muthmainnah maka rajin-rajinlah membersihkan hati dengan cara bertaubat kepada Allah dan memohon ampunaNya atas segala dosa yang telah dilakukannya.

    BalasHapus