Rabu, 09 Agustus 2017

HINDARI PENYAKIT LALAI .

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Bismillaahirrahmaanirrahiim .



Wahai saudaraku tidak bosan2nya kami menghimbau kepada anda semua khususnya  untuk kami sendiri agar senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt .

Ingat takwa itu merupakan benteng  untuk mejauhi perbuatan yang dilarang dan dimurkai oleh Allah swt.

Selain dari itu kitapun hendaknya banyak mengucap rasa syukur kepada Allah atas segala nikmatNya terutama nikmat taufik , hidayah, maunah serta inayahNya , khususnya adalah nikmat Iman dan Islam

Wahai saudaraku marilah kita senantiasa bersolawat atas junjungan kita nabiyullah Muhammad saw sebagai penghormatan kita kepada beliau .Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Allah swt dan juga para malaikatNya .

Wahai saudaraku sudah menjadi kelemahan manusia yaitu adanya sifat lalai . Untuk itu bagi yang sudah tahu segeralah atasi dan perbaiki . Janganlah sifat lalai ini diteruskan.

Munculnya sifat lalai itu bila datang suatu kenikmatan sehingga bisa merubah yang tadinya baik menjadi buruk .

Allah swt berfirman di dalam QS Al Ma’un  :  4  -  7  yaitu

“ Fawailul lil mushalliin “   Yang artinya   “  Maka celakalah bagi orang- orang yang shalat “

“  al ladziina hum ‘an shalaa tihim saa huun  “   Yang artinya  “ ( yaitu ) orang – orang yang lalai dari shalatnya  “.

“  al ladzii nahum yuraa’uun  “   Yang  artinya   “  orang – orang yang berbuat riya “

“  wa yam na’uunal maa’uun  “  Yang artinya  “  dan enggan ( menolong dengan ) barang berguna  “

Melalui ayat – ayat ini Allah memperingatkan manusia khususnya kepada kita semua yaitu

Barangsiapa yang mengerjakan shalat  agar mendapatkan pujian dari orang , maka ini adalah orang lalai.

Barangsiapa yang menolong orang lain agar mendapat imbalan darinya , maka ini adalah orang lalai .

Barangsiapa yang  mengajarkan ilmu agar mendapat bayaran darinya , maka ini adalah orang lalai

Barangsiapa yang berdakwah sampai menentukan tariff , maka ini adalah orang lalai

Barangsiapa yang berderma agar dikenal sebagai dermawan , maka ini adalah orang lalai .

Barang siapa yang mengerjakan sesuatu karena ingin dapat keuntungan dunia , maka ini adalah orang lalai .

Barangsiapa yang menyepelekan shalatnya , maka ini adalah orang lalai .

Jadi segala sesuatu yang dilakukan tidak didasari dengan keikhlasan karena Allah, maka ini adalah orang lalai

Barangsiapa yang bersedekah hanya karena riya , maka ini adalah orang lalai, zakatnya tidak diterima .
Barangsiapa yang berdoa kemudian sikap dan prilakunya tidak sesuai dengan doanya , maka ini adalah orang lalai .

Misalnya kita meminta kebaikan di dunia kepada Allah , kemudian lisan , sikap dan prilakunya maksiat melulu, maka ini adalah orang lalai .

Barangsiapa yang berlebih – lebihan dalam segala hal, maka ini adalah orang lalai , karena Allah paling tidak suka dengan sifat yang berlebih-lebihan .

Wahai saudaraku janganlah menjadi orang yang sesat yaitu segala kebaikan yang diterimanya menjadikan dirinya sesat .

Rasulullah saw bersabda,  “  Barangsiapa yang membangun gedung , atau menanam tanaman , bukan karena  aniaya dan permusuhan , maka baginya pahala yang mengalir selama salah seorang dari makhluk Allah yang Maha Suci dan Maha Luhur mengambil manfaatnya “  HR.  Ahmad

Barangsiapa yang membangun gedung dengan tujuan agar bermanfaat bagi banyak orang , maka 
pahala akan tetap mengalir kepadanya selama gedung itu masih bisa dipakai .

Barangsiapa yang membangun gedung untuk fasilitas umum dengan tujuan untuk  memperkaya diri, maka ini adalah orang yang lalai .

Barangsiapa yang menanam tanaman dengan tujuan agar orang lain juga bisa menikmatinya , maka pahala akan tetap mengalir kepadanya selama tanaman itu masih tetap tumbuh subur.

Barangsiapa yang menanam tanaman dengan tujuan hanya untuk memperkaya diri tanpa berbagi dengan yang lain mada termasuk orang yang lalai .

Semoga uraian ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat membuka mata hati kita yang selama ini telah tertutup. Aaaaamiin.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

Wallaahu a’lam bish shawab

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar