Kamis, 10 Agustus 2017

PENTINGNYA ILMU KEHIDUPAN

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Bismillaahirrahmaanirrahiim .





Wahai saudaraku tidak bosan2nya kami menghimbau kepada anda semua khususnya  untuk kami sendiri agar senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt .

Ingat takwa itu merupakan benteng  untuk mejauhi perbuatan yang dilarang dan dimurkai oleh Allah swt.

Selain dari itu kitapun hendaknya banyak mengucap rasa syukur kepada Allah atas segala nikmatNya terutama nikmat taufik , hidayah, maunah serta inayahNya , khususnya adalah nikmat Iman dan Islam

Wahai saudaraku marilah kita senantiasa bersolawat atas junjungan kita nabiyullah Muhammad saw sebagai penghormatan kita kepada beliau .Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Allah swt dan juga para malaikatNya .

Wahai saudaraku bila anda punya anak maka tanamkanlah akhlak sejak usia dini  agar lebih mudah dicerna oleh mereka. Karena semakin besar dalam mendidik itu akan semakin sulit.

Coba anda perhatikan  budaya pribumi sedikit demi sedikit sudah mulai memudar , anak-nak lebih bangga bila mengikuti budaya asing, karena budaya bangsa sendiri dianggapnya sudah kuno, ketinggalan zaman.

Karena sekolah zaman sekarang itu jauh kualitas tuntunan akhlaknya  dengan sekolah zaman dulu , 

Para guru kebanyakan hanya mengejar target mengajar , yang penting memenuhi tatapan muka.

Anak-nanak mau menyerap pelajaran atau tidak bukan urusan, bila baik dikasih nilai besar dan bila jelek dikasih nilai kecil.

Kalau guru zaman dulu ada anak sampai merosot pelajarannya itu diselidiki sampai didatangi kerumahnya , orang tuanya kerja apa, ada berapa keluarga di rumah tersebut, kegiatan keseharaiannya  seperti apa . Sehingga tahu menangani anaknya itu harus dengan cara bagaimana .

Guru zaman sekarang  mana ada ?  bahkan yang dikejar itu uang , uang ,uang dan uang . Jadi bila penanaman akhlak oleh orang tua tidak ada, maka jangan menyalahkan sekolah.

Sebaiknya orang tua menanamkan akhlak pada anak-anaknya itu dengan cara bagaimanakah menghadapi orang yang lebih tua dan menghadapi orang yang lebih muda.

Setelah penanaman akhlak sudah banyak, mulailah dengan penanaman tentang kehidupan disesuaikan dengan usianya .

Tidak usah yang sulit – sulit pengalaman kehidupan pribadi orang tuanya saja bisa untuk pembelajaran. Misalnya dulu papah selagi usia mudanya begini , begini , begini dan akibatnya sekarang begitu , begitu , begitu, untuk itu kamu harus bla , bla , bla …..

Wahai saudaraku kehidupan itu memang pahit tidak ada yang menyenangkan , untuk itu suburkan teknik cara mengantisipasi persolan hidup dan kehidupan .

Tingkatkan amal ibadah kita , amal saleh kita , tinggalkan segala hal yang akan merusak amal , yang akan membuat marah Allah . Lakukan semuanya dengan penuh kesabaran .

Hal ini juga perlu ditanamkan kepada generasi muda, agar di dalam menghadapi kehidupannya tidak mudah mengeluh dan putus asa.

Kita tanamkan dan bangkitkan tentang kesabaran dan hikmahnya. Beri pengertian pada mereka  bahwa masa depan kalian ada di tangan kalian , bukan ditangan orang tua dan yang lainnya.

Maju mundurnya kehidupan kalian ,kalianlah yang harus menentukannya sejak saat ini . Dan itu bisa dibuktikan kelak bila kalian mau kerja keras , mau berubah, mau berusaha, harus punya keberanian. Tanpa itu semua maka hidup kalian akan susah .

Janganlah kalian terjerumus kepada hal – hal yang akan mematikan masa depan kalian , jangan sia – siakan hidup kalian untuk meraih cita-cita kalian dsb , dst

Sekarang orang tua kalian masih ada masih bisa meminta bantuannya, bila orang tua kalian sudah tiada, maka kalian harus bisa berdiri di atas kaki sendiri . 

Itulah makanya orang tua mendidik kalian seperti ini bukan untuk mempersulit ruang gerak kalian , akan tetapi  mempersiapkan kalian untuk menghadapi tantangan dan gangguan kehidupan kalian di masa yang akan datang .

Semoga uraian singkat ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat membuka mata hati kita yang selama ini telah tertutup. Aaaaamiin.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

Wallaahu a’lam bish shawab

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar