Bismillahirranmaanirrahiim
.
Wahai saudaraku tidak bosan2nya kami menghimbau kepada anda semua
khususnya untuk kami sendiri agar
senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt .
Ingat takwa itu merupakan benteng
untuk mejauhi perbuatan yang dilarang dan dimurkai oleh Allah swt.
Selain dari itu
kitapun hendaknya banyak mengucap rasa syukur kepada Allah atas segala
nikmatNya terutama nikmat taufik , hidayah, maunah serta inayahNya , khususnya
adalah nikmat Iman dan Islam
Wahai saudaraku
marilah kita senantiasa bersolawat atas junjungan kita nabiyullah Muhammad saw
sebagai penghormatan kita kepada beliau .Sebagaimana yang telah dicontohkan
oleh Allah swt dan juga para malaikatNya .
Setiap ucapan, jika diiringi dengan pemahaman
terhadap maknanya, akan memberikan pengaruh yang lebih. Terlebih ketika ucapan itu bentuknya doa.
Karena itulah, diantara ketentuan doa yang mustajab adalah
doa yang dibaca dengan hati yang sadar, memahami apa yang dia minta, dan
diiringi harapan besar kepada Dzat yang diminta.
Sebaliknya, doa yang
dilantunkan dengan hati yang lalai, yang tidak memahami apa yang diucapkan
dalam doa, bisa menjadi sebab doa itu tertolak.
Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ
Berdoalah dengan disertai keyakinan akan
dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengijabahi doa dari orang yang
hatinya lalai. (HR. Turmudzi 3816dan
dihasankan al-Albani)
Diantara doa yang kurang kita perhatikan
maknanya adalah ucapan salam.
Sehingga banyak orang menyampaikan salam, namun
terkesan tidak serius. Sehingga yang terdengar bukan bunyi assalamu
alaikum, tapi kadang slamlekum, atau bahkan hanya mlekum atau
kalimat salam yang pengucapannya terlalu cepat…
Agar salam yang kita baca lebih dahsyat
pengaruhnya, mari kita lihat makna dari kalimat ini lebih dekat. Terutama untuk
penggalan pertama, Assalamu ‘alaikum [السلام عليكم],
Dalam Fathul Majid dinyatakan,
السلام اسم مصدر. وهو من ألفاظ الدعاء. يتضمن الإنشاء والإخبار، فجهة الخبر فيه لا تناقض الجهة الإنشائية
Assalam adalah isim masdar (kata dasar),
dan termasuk lafadz doa, mengandung makna insya’ (pernyataan yang memiliki
tujuan) dan khabar (pernyataan berita). Sisi makna khabar tidak bertentangan
dengan makna insya’.
Kemudian beliau menyebutkan khilaf ulama
mengenai makna salam. Di sana ada beberapa pendapat yang masyhur,
As-Salam adalah Allah, karena salah satu
nama Allah adalah as-Salam
Seperti yang ditunjukkan dalam firman-Nya,
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ
Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Sang
Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Salam, Yang Mengaruniakan Keamanan … (QS.
al-Hasyr: 23).
Dan makna nama Allah as-Salam adalah Allah
terbebas dari semua kekurangan dan kesamaan dengan makhluk namun Dialah Dzat
yang memiliki sifat-sifat kesempurnaan.
Berdasarkan makna ini, ketika ada seorang muslim
mengucapkan “Assalamu alaikum” kepada muslim yang lain, berarti dia mendoakan,
‘Semoga Allah Dzat as-Salam bersama kalian, sehingga rahmat dan
keberkahannya, turun kepada kalian.’
As-Salam merupakan isim masdar yang
artinya as-Salamah (keselamatan). Karena itu, bisa dibaca dengan
makrifat (ada alif lam di depan), yaitu “Assalamu”, dan bisa juga dibaca dengan
nakirah (tanpa ada alif lam di depan), yaitu Salamun.
Berdasarkan makna ini, ketika ada seorang muslim
mengucapkan “Assalamu alaikum” kepada muslim yang lain, berarti dia mendoakan,
‘Semoga keselamatan bersama kalian…”
Baik makna yang pertama maupun kedua, ucapan
salam dipahami sebagai kalimat doa dan itu kalimat insya’.
Seperti makna kedua, as-Salam diartikan
dengan keselamatan. Hanya saja berstatus seperti berita (khabar).
Sehingga ketika seorang muslim mengucapkan “Assalamu
alaikum” kepada muslim yang lain, dia memberitakan bahwa anda (yang diberi
salam) saat ini sedang dalam kondisi selamat.
Karena itu, dianjurkan dalam salam, agar orang
yang datang memberi salam kepada orang yang sedang diam. Untuk menyampaikan
informasi bahwa anda (orang yang diam) dalam kondisi selamat dan saya datang
tidak untuk menggu..
Dan kesemua makna di atas itu benar, sehingga
salam yang kita ucapkan mencakup semua makna di atas.
Semoga uraian ini bisa membuka mata hati kita semua yang selama ini
telah tertutup. Aaaammin
Wallahu ‘alam bish shawab
Subhanakallaahumma
wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika .
Barakallaahu fiikum
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar