Sabtu, 09 September 2017

FIRMAN ALLAH KEPADA NABI DAWUD AS

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Bismillaahirrahmaanirrahiim.



Marilah kita belajar dari apa yang difirmankan Allah kepada Nabi Dawud as . Karena firman itu bukan hanya untuk beliau saja, akan tetapi untuk semua manusia yang ada di dunia ini

Allah Ta’ala berfirman kepada Nabi Dawud as, “Tak ada satu pun hamba yang beribadah kepadaKu, dan tak seorang pun yang taqarrub,  yang lebih utama bagiKu ketimbang bergantung dan pasrah padaKu.  Taatlah pada Allah Ta’ala,  bergantunglah padaNya, maka Allah Ta’ala akan memberikan yang lebih besar  ketimbang yang diminta oleh para pemohon.

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut

Allah Ta’ala berfirman kepada Nabi Dawud as,
Melalui ayat ini Allah berfirman kepada Nabi Dawud khususnya dan kepada semua manusia pada umumnya .

“Tak ada satu pun hamba yang beribadah kepadaKu, dan
Maksudnya adalah sesungguhnya manusia masih banyak yang tidak mau melaksanakan perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
Apa yang menjadi perintah-Nya banyak dilanggar , dan apa yang dilarang-Nya justru dikerjakan .
Semua itu semata – mata hanya karena mengejar duniawi . Kenapa mmereka berbuat seperti itu ?
Karena mereka ketakutan akan menderita kelaparan, sengsara, hidup miskin dsb.
Selain dari itu mereka masih kuarang yakin akan adanya kehidupan lagi setelah meninggalkan dunia , yaitu akhirat .
Bila mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat, maka jauh – jauh sudah mempersiapkan diri apa yang diperlukan di akhirat kelak.
Jangankan akhirat persiapan untuk menghadapi yang paling dekat saja seperti kematian, tidak ada reaksi sama sekali .
Tidak terfikirkan bila dirinya menghadapi malaikat maut itu seperti apa ? Saat ruhnya di cabut dari badannya itu seperti apa ?
Saat berada di dalam kubur itu akan menghadapi kejian macam apa ?
Apakah yang dilakukannya selama hidup ini bisa membantunya saat diberondong berbagai macam pertanyaan oleh malaikat penjaga kubur , ataukah tidak ?
Dan di alam kubur kelak apakah tempatnya luas seperti rumahnya di dunia ataukah tidak ?
Apakah kehidupannya di alam kubur itu penuh dengan kenimatan ataukah tidak ?
Semua itu tidak tergambarkan, karena masih ragu tentang masalah kematian. Lisan sudah mengakui bahwa kematian itu pasti harus dihadapi. Tapi hatinya masih belum siap untuk membuka diri.
Bila memang hatinya sudah terbuka, maka pasti setelah membaca uraian ini akan sibuk apa yang harus dicari, bahan apa yang harus disiapkan.
Amal macam mana yang sekiranya bisa diterima kelak , amal jenis manakah yang bisa meringankan bebannya di alam kubur dsb.
Dan bila itu sudah terfikirkan semuanya, maka pasti sudah menyibukkan dirinya , berfikir keras untuk mempersipan diri bekal akhiratnya .
Bekal akhiratnya adalah dari apa yang diterimanya di dunia, mulai dari anak, istri, suamu, keluarga, sahabat, rumah, kerjaan, jabatan dsb semuanya untuk menambah bekal akhiratnya .
Namun nyatanya seperti apa ? Masih saja manusia lebih mengutamakan kehidupan duniawinya daripada memikirkan untuk akhiratnya .

tak seorang pun yang taqarrub,
Dari apa yang telah diurakan di atas, ternyata bukan semakin mendekatkan diri kepada Allah , akan tetapi justru semakin takut dan menjauhi Allah .

yang lebih utama bagiKu ketimbang bergantung dan pasrah padaKu.
Maksudnya masih banyak manusia yang menggantungkan hidupnya kepada Allah daripada berserah diri kepada Allah .
Hal ini bisa nampak jelas saat berdo’a kepada Allah , yaitu kebanyakan menguraikan segala kebutuhannya kepadaNya.
Setelah kebutuhannya diuraikan semuanya belum diberi saja sudah minta dikasih lebih banyak. Inilah yang dikatakan bergantung kepada Allah .
Berbeda dengan pasrah kepada Allah yaitu kewajiban tetap dilaksanakan semaksimal mungkin , namuan untuk ketetapan selanjutnya silahkan Allah pilihkan yang terbaiknya itu apa .

Taatlah pada Allah Ta’ala,
Maksudnya adalah dengan mentaati apa yag diperintahkan olehNya dan rasul-Nya serta menjauhi apa yang dilarang olehNya dan rasulNya .

bergantunglah padaNya, maka
Maksudnya adalah agar manusia jangan mempersekutukanNya dengan sesuatu selain Dia , akan serahkan sepenuhnya kepadaNya, bagaimana baiknya .

Allah Ta’ala akan memberikan yang lebih besar
Bila semua itu dilakukan dengan baik dan benar , maka Allah menjanjikan imbalan atau pahala yang lebih besar artinya berlimpah .
Ingatlah oleh kita semua bahwa selama ini Allah belum pernah ingkar janji terhadap hamba-hamba-Nya , tidak ada yang dirugikan atau diuntungkan seorangpun.
Semuanya itu sudah diatur berdasarkan ketetapanNya yang sudh difirmankanNya di dalam Kitab suciNya yaitu Al Qur’an ( kalau dulu Kitab Zabur pada nabi Dawud as ).

ketimbang yang diminta oleh para pemohon.
Kalau pemohon itu barus sebatas untuk kebutuhan hidupnya saja dan yang pasti untuk duniawinya , hamper tidak ada untuk kebutuhan akhiratnya.

Tapi Allah akan memberikan yang lebih dari itu, bukan hanya duniawinya saja akan tetapi juga untuk kepentingan akhiratnya .

Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua . Aaaaamiin

Wallaahu a'lam bish shawab
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar