Senin, 18 September 2017

TAFSIR QUR’AN SURAT AL MUDDATSIR [ 74 ] : 44 - 46

ANCAMAN  ALLAH  BAGI  YANG  TIDAK  PERCAYA  PADA  KEMATIAN

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Firman Allah,

لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ حَتَّى أَتَانَا الْيَقِينُ
“Kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, (44) dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, (45) dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, (46) hingga datang kepada kami yakin.” 

(  QS al-Muddatsir: 44 – 46  ).

Melalaui ayat – ayat ini Allah memberikan peringatan yang amat keras namun dengan bahasa yang amat halus dan lembut.

Bila hanya dibaca sepintas seperti membaca Surat Kabar, maka tidak akan ada dampaknya terhadap diri kita .

Ayat – ayat di atas itu memberitahukan bahwa keberadaan kita di dunia ini ada batasannya yaitu umur.

Semakin bertambahnya usia maka umur kita akan semakin berkurang , artinya keberadaan kita di dunia ini peluangnya semakin menyempit.

Bila peluangnya menyempit, otomatis gerak kita , langkah kita semakin tidak bebas, setiap detik, setiap langkah kita sedang menuju kematian.

Kematian itu pasti dan yakin ada.. Untuk itu kita harus mempersiapkan diri segala sesuatunya untuk menghadapi  kematian, agar pada saatnya tiba, bisa meninggal dunia dalam keadaan khusnul khatimah. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wahai saudaraku bila kita masih tidak ada rasa peduli terhadap mereka yang kehidupannya lebih susah dari kita, bararti masih belum meyakini tentang kematian.

Bila kita yakin akan adanya kematian, maka pastilah kita akan banyak menolong dan membantu mereka sesuai dengan kadar kesanggupan kita masing-masing.

Bila kita masih senang membicarakan keburukan, kelemahan, kekurangan dan kesalahan orang lain, artinya kita masih belum yakain adanya kematian.

Bila kita yakin kepatian itu ada, maka pastilah kita akan menjaga lisan kita dengan baik dan benar .

Bila kita masih bersantai-santai dengan kenikmatan dunia tanpa memikirkan akhirat kita, artinya belum yakin akan adanya hari pembalasan .

Bila yakin bahwa setiap perbuatan sekecil apapun akan dibalas oleh Allah, baik dibalas baik dan buruk dibalas buruk , maka kita pasti sibuk untuk mencari bekal akhirat kita tentunya yang baik - baik .

Bagaimanakah caranya agar kelak di hari pembalasa, kita tidak sengsara dan menderita serta tersiksa , akan tetapi kita bisa berbahagia , selamat dan sejahtera sepanjang masa  ?

Bila kita masih tenang2 saja , tak pernah terfikirkan tentang kematian, artinya kematian itu dianggapnya hanya dongengan orang zaman dulu saja.

Itu sama saja dengan mendustakan ayat – ayat Allah , maka celakalah kita .


Wahai saudaraku marilah mulai saat ini kita persiapkan diri kita untuk akhirat kita dari dunia yang telah Allah berikan kepada kita. 

Sehingga saat kita berjempa dengan-Nya akan disambut dengan suka cita, buka dengan angkara murka olehNya . Aaaamiin.

Barakallaahu fiikum
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar