Sabtu, 07 Oktober 2017

HARTA BENDA ITU TIDAK DIBAWA MATI

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.




Wahai saudaraku jadilah manusia yang cerdas , jangan menjadi manusia yang hanya pandai apalagi menjadi manusia yang bodoh.

Manusia yang cerdas selalu berfikir sederhana , parktis , gak neko – neko , tidak berlebihan dan bertindak  sesefektif mungkin namun menghasilkan semaksimal mungkin .

Bagi manusia bodoh, harta benda yang  dimiliki hanya digunakan untuk berfoya-foya, berpesta pora, memperturutkan hawa nafsunya saja.

Manusia pandai  hanya mampu  memanfaatkan harta sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan , sesuai prosedur. Bila tidak ada prosedur , maka tidak akan bergerak .

Manusia cerdas dalam memanfaatkan hartanya dikeluarkan sedikit tapi menghasilkan dengan jumlah yang banyak .

Oleh karena itu manusia cerdas harta yang disedekahkan akan lebih banyak daripada apa yang dimilikinya saat ini.

Minimalnya dari setiap penghasilan itu 40 % untuk kebutuhan pribadinya, 10 % untuk tabungan dan 50% lagi dibagikan kepadfa mereka yang membutuhkan.

Secara  kasat mata nampak hartanya berkurang , tapi orang cerdas tidak berfikiran picik seperti itu . Apa yang dikeluarkannya itu justru mereka yakin akan diberikan lagi oleh Allah kepada mereka .

Harta yang telah dibagikan itu sebenarnya bukan dibagikan tapi dititipkan sementara. Bila mereka meninggal dunia  , maka walau gak diminta Allah akan mengembalikannya lagi kepada mereka.

Pengembalian minimal dilipat gandakan oleh Allah sepuluh kali, dan sampai tujuh ratus kali, bahkan bisa lebih dari ketentuan tersebut, tergantung kualitas niat sang pemberi saat berada di dunia.

Mereka tidak pernah menceritakan amal yang telah dperbuatnya kepada siapapun, cukup hanya dirinya dan Allah saja yang tahu .

Andaikan ada yang tahu juga dia hanya cerita sebatas yang diketahui saat itu saja . Apa yang selama ini telah dilakukannya senantiasa dirahasiakannya dengan rapih.  Inilah amal yang paling sempurna di mata Allah .

Wahai saudaraku syaitan selalu membisikan di hati kita dengan ucapan seperti ini “ Ngapain kamu memberikan hartamu kepada mereka . Sudah capek-capek kerja hasilnya kok dibagikan, kenapa gak disimpan saja. Kan makin lama akan semakin banyak . Kalau dibagikan maka hartamu akan semakin berkurang . Apa kamu tidak khawatir nanti kamu akan sengsara , menederita, kelaparan dll “

Itulah diantaranya bisikan syaitan kepada hati manusia . Bagi manusia yang kurang imannya, maka pendapat itu langsung diterimanya . Maka termakan oleh bujukan ran rayuan syaitan.

Namun bagi yang kuat imannya maka akan menjawab. “ Wahai syaitan terlaknat , apa yang saya terima ini bukan milik saya, tapi milik Allah . Saya akan laksanakan amanah ini sesuai dengan apa yang disukaiNya. Lalu kenapa kamu turut campur tentang harta ini. Emangnya kamu ngasih apa  kepadaku ?  Uruslah dirimu sendiri , jangan ngurusi hak orang lain “  Itulah kira-kira jawaban orang yang beriman .


Rasulullah saw bersabda, “  Sedekah( di dunia )  itu tidak mengurangi harta , akan tetapi Allah akan menambahkan jumlah harta yang diberikan kelak di akhirat ( bila dirinya telah meninggal ) "

Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah  Aaaaamiin.
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh . 

1 komentar:

  1. Sudah banyak contoh disampaikan . Sudah banyak penjelasan diuraikan , namun sayang tetap saja manusia lebih mengutamakan kebutuhan dunianya dapida akhiratnya .

    BalasHapus