Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Apabila manusia telah berada di pusaran keramaian yang tak
berkesudahan,
dampaknya mereka akan mengalami kesulitan untuk
menyapa,
mencium, dan memeluk diri sendiri.
Ketika kita menghabiskan waktu untuk berbicara dengan
orang lain,
niscaya kita tidak memiliki waktu
untuk bisa berbicara
atau berdialog dengan diri yang terdalam (silolukai).
Padahal, bila semangat dialog dengan suara terdalam telah
terhambat,
kekeriangan batin terasa meruap,
dan goncangan pun
tak henti-hentinya mendera perasaan jiwa kita.
Ada kehampaan yang menyebar begitu saja ke dalam hati.
Karena itu, jarak manusia dengan dirinya sendiri makin
menganga.
Kadang ia lebih mengenal orang lain ketimbang dirinya
sendiri.
Mengapa begitu?
Karena sudut pandangnya hanya dipergunakan
untuk meneropong keadaan di luar
dirinya,
dan dia tidak bisa meresapi setiap keadaan
yang mewarnai
perjalanan hidupnya.
Makin hari hatinya makin mengalami kehampaan
dan
kekeringan lantaran tidak pernah bisa berdialog
dengan kejernihan yang bermukim
dalam hatinya.
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua .
Insya
Allah . Aaaaamiin.
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Hayalan itu adalah sikap prilaku syaitan . Barangsiapa yang senang berhayal, artinya senang dipermainkan oleh syaitan . Jadi berhati - hatilah anda , tipuan syaitan itu amat licin, lebih licin daripada belut .
BalasHapus