Assalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku mari kita
renung sejenak, dan bertanya kepada diri sendiri , saat kita lahir ke dunia ini
apa yang dibawa ? Tidak ada , iya kan.
Kecuali hanya tangisan yang keras.
Tapi setelah kita berada
di dunia ini kita telah memiliki segalanya , walaupun antara diri kita dengan
yang lain tidak sama.
Ada yang kaya dana da yang miskin . Ada yang bekerja
sebagai pejabat ada yang hanya menjadi rakyat .
Ada yang menjadi pengusaha yang
sukses dan ada pula yang menjadi buruh. Buruh perusahaan, buruh tani ,
peternak, pedagang dsb .
Semua itu adalah sudah
menjadi ketetapan Allah ,
tapi bukan berarti harus selamanya seperti itu, bisa
saja berubah setiap saat, tergantung bagaimana Allah berkehendak.
Allah akan merubah nasib
siapapun , apabila dari setiap hati manusia itu ada niatan untuk berubah ,
kemudian mewujudkannya .
Saat ini kita miskin, kita
ingin menjadi kaya, kemudian kita santai saja, tidak mau berjuang , bekerja
keras, apakah keinginan kita terwujud ?
Jelas tidak .
Kunci dari kesuksesan kita
hidup adalah dengan cara banyak bersyukur kepada Allah swt . Semakin kita banyak beryukur, maka rahmat
Allah semakin banyak ditambahkan kepada kita.
Allah merasa senang apa
yang telah diberikan kepada hambaNya disyukuri, artinya diakui dan kemudian
dimanfaatkan dengan baik agar Allah semakin menjadi senang terhadapnya .
"Tasyakkur
Bini'matillah" Bismillaah alhamdulillah wasyukru 'alaa ni'aamillah,
Kata "tasyakkur" berasal dari kata "tasyakkara" yang
berarti berterima kasih.
Pertanyaannya, siapa yang paling layak untuk menerima
ucapan terima kasih kita ? Tentu
hanyalah Allah SWT, kenapa demikian ?
Karena Allah SWT telah memberikan berbagai nikmat-Nya kepada semua makhluk-Nya,
termasuk kita sebagai manusia, setiap waktu kita diberi nikmat oleh-Nya ?
Tidakkah kita menyadarinya ? Hembusan
nafas ini , detak jantung ini , denyut nadi ini ,
kenyamanan penglihatan ini , pendengaran ini , kenyamanan meraba dan merasakan
aneka rasa dan kenyaman orangg - orang tubuh lainnya.
Di
samping itu setiap hari kita bisa makan , minum , berpakaian , berbicara ,
bergerak bebas dan lain sebagainya.
Bahkan
di antara kita tidak mungkin bisa menghitung nikmat Allah SWT, sebagaimana
firman-Nya:
“
wa ingta'udduu ni'matallahi laa tuhshuuha." Artinya: "jika kamu
menghitung ni' mat Allah, niscaya tidak akan per terhitung."
Tidak akan pernah terhitung karena saking
banyaknya. Betul apa benar ? Allah pernah menegur kita dengan firman-Nya:
"fabi
ayyi aalaai rabbikumaa tukadzibaan ?
Yang artinya “ Nikmat Tuhanmu yang mana yang akan kamu dustakan ? “
Jadi
intinya kita harus bersyukur kepada Allah atas berbagai ni'mat-Nya kepada kita.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"
fadzkuruunii adzkurukum wasykuruu lii walaa takfuruun." Yang artinya “ .......dan bersyukurlah kepadaKu dan
janganlah sekali-kali kamu kufur (mengingkari nikmat). Mudah-mudahan kita
termasuk golongan orang-orang yang bersyukur”
Semoga
ini bermanfaat .
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar