Assalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim
.
Wahai saudaraku semua
manusia itu diperintahkan oleh Allah untuk menyembahNya . Yaitu dengan dua cara
hablum minallah dan hablum minannaas .
Hablum minallah yaitu
berusaha agar selalu mengadakan kontak atau berhubungan dengan Allah . Sedangkan
hamblum minannaas yaitu harus berusaha untuk berbuat kebaikan dengan sesame
manusia .
Dengan menyembah Allah
inilah yang merupakan suatu jalan Jalan Menuju Ridla Nya
Marilah kita simak sebuah kisah yang insya Allah menggugah hati kita.
Alkisah ada seorang
laki-laki tua yang kaya raya sedang sakit parah. Menjelang ajal menjemput,
dikumpulkanlah anak-anak tercintanya.
Beliau berwasiat: Anak-anakku, jika ayah sudah dipanggil yang Maha Kuasa, ada permintaan ayah kepada
kalian:
"Tolong dipakaikan kaos kaki kesayangan ayah walaupun kaos kaki itu sudah
robek, ayah ingin memakai barang kesayangan yang penuh kenangan semasa bekerja
di kantor ayah dan minta kenangan kaos kaki itu dipake bila ayah dikubur
nanti."
Singkat cerita, akhirnya sang ayah wafat. Saat mengurus Jenazah dan saat
mengkafani, anak-anaknya minta ke pak modin untuk memakaikan kaos kaki yang
robek itu sesuai wasiat ayahnya.
Akan tetapi pak modin menolaknya:
"Maaf secara syariat hanya 3 lembar kain putih saja yang di perbolehkan
dipakaikan kepada mayat."
Terjadi perdebatan antara anak-anak yang ingin memakaikan kaos kaki robek dan
pak modin yang juga ustad yang melarangnya.
Karena tidak ada titik temu, dipanggilah penasihat sekaligus notaris keluarga
tersebut.
Beliau menyampaikan:
"Sebelum meninggal bapak menitipkan surat wasiat, ayo
kita buka bersama-sama siapa tahu ada petunjuk."
Maka dibukalah surat wasiat almarhum untuk anak-anaknya yang di titipkan kepada
notaris tersebut. Ini bunyinya:
"Anak-anakku, pasti sekarang kalian sedang bingung, karena dilarang
memakaikan kaos kaki robek kepada mayat ayah"
"Lihatlah anak-anakku, padahal harta ayah banyak, uang berlimpah, beberapa
mobil mewah, tanah dan sawah dimana-mana, rumah mewah banyak, tetapi tidak ada
artinya ketika ayah sudah mati."
"Bahkan kaos kaki robek saja tidak boleh dibawa mati."
"Begitu tidak berartinya dunia, kecuali amal ibadah kita, sedekah kita
yang ikhlas."
"Anak-anakku, inilah yang ingin ayah sampaikan agar kalian tidak tertipu
dengan dunia yang sementara."
"Salam sayang dari Ayah yang ingin kalian menjadikan dunia sebagai jalan
menuju ridho Allah."
Demikian. Smoga kita bisa
mengambil hikmah dari kisah ini. Aamiin
R E N U N G A N .
Inti dari cerita ini
adalah memberitahukan kepada kita duniawi yang kita cari , kita perjuangkan
dengan keras, kita kumpulkan semuanya akan ditinggalkan ketika kita meninggal
dunia .
Artinya kita telah tertipu
oleh kehidupan dunia yang penuh dengan kepalsuan. Padahal tugas kita di dunia ini adalah untuk
mencari bekal kehidupan di akhirat yaitu dengan cara memperbanyak amal
kebajikan . . Jadi kalau kita tidak beramal maka kita pulang ke akhirat dalam
keadaan hampa.
Ada tiga amal yang bisa
diterima oleh Allah , karena selain yang tiga amal itu jelas ditolak olehNya
yaitu
1.Anak soleh yang
senantiasa mendoakan kedua orang tuanya , baik saat masih hidup maupun setelah
keduanya meninggal dunia.
2. Ilmu yang bermanfaat baik
ilmu untuk duniawi maupun untuk akhirat
. Jangan duniawinya saja .
3. Amal zariyah , yaitu amal yang terus mengalir kepada
siapapun yang telah meninggal .
Semoga ini bermanfaat .
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar