Assalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku bersyukulah bila saat ini anda masih dalam keadaan sehat wal'afiat . Karena masih banyakaudara kita yang dirawat di Rumah Sakit denagn berbagai macam penyakitnya .
Selagi sehat nampak biasa - biasa saja . Tapi begitu dikasih sakit dan belum juga sembuh , maka tanpa ada yang mengajari, langsung saja lisannya bicara Ya Allah kenapa aku ini, ada apa dengaku ini .
Selama ini selalu berbuat baik pada orang lain, tapi kenapa kejadiannya seperti ini. Ya Allah segeralah sembuhkan aku " dll
Wahai saudaraku tak ada
satupun pasien yang pernah mendebat
dokternya dalam diagnosa, saran, dan resep yang
diberikan. Hebatnya banyak orang yang
berani mendebat Tuhannya .
Semua saran dokter ketika
diberikan didengarkan dengan seksama dan ditaati,
disaat yang sama kewajiban
dari Allah diragukan, disangsikan kesesuaiannya
dengan zamannya .
Konsep-konsep Ilahiyah
dimakzulkan, ayat-ayat Tuhan saja dipertanyakan. Tapi pendapat manusia
dimuliakan, dijunjung dan dipuji, walaupun sudah terbukti
menyengsarakan .
Bahkan ada yang lebih buruk lagi sudah penyakit belum sembuh , sudah ke dokter, dirawat masih juga belum sembuh, maka mencari orang pintar [ dukun atau paranormal ]. Hasilnya apa menurut mereka ?
Ternyata bukannya mengurangi masalah , tapi menambah masalah . " Wah anda ini dikerjain oleh orang yang tidak senang dengan anda. " katanya.
Mulailah berfikir. Waaahhh jangan - jangan gara-gara ribut dengan si fulan, aku bisa jadi begini. Mulailah timbul sifat buruknya , karena percaya kepada ucapan orang pintar daripada Allah swt.
Sehingga tambah kasihan melihatnya , sudah kena musibah penyakit , menuduh orang lain yang bukan - bukan . Maka tersesatlah dia , putuslah hungan dirinya dengan Allah swt .
Anda bisa jadi mendebat
dokter, bila anda tidak meyakini
bahwa orang itu adalah dokter.
Sama seperti anda bisa
jadi mendebat Allah bila anda tak meyakini
Allah itu Tuhan .
Tapi bagi mereka yang
sudah membuktikan dengan rasionya,
bahwa tak ada sesembuhan,
tak ada pengatur, tak ada Tuhan, tak ada kekuatan, selain
Allah,
maka ia meyakini bahwa
kekuasaan Allah diatas segalanya, mengikuti syariat-Nya itu
keselamatan.
Bahwa bahagia itu menetapi
apa yang telah Allah perintahkan dan wajibkan . Anehnya, kita berlagak
lebih tahu dari dokter, lebih hebat dari Tuhan.
Resep yang diberi dokter
kita sortir sendiri, syariat dari Allah kita
pilah pilih, sesuka semau kita .
Pasien serasa dokter,
manusia berlagak Tuhan, dengan bangga
mempertontonkan kebodohan, menyombongkan kelemahan, padahal malaikat maut
sedang mengintainya
Sampai dimana lagi
manusia-manusia ini akan berlagak ? Tanpa malu
berpura-pura ?
Penjahat menyamar ahli taat,
penista dipakaikan baju ulama ? Pendosa dipuja-puja
Bagi para pengemban
dakwah, ini saat paling tepat
untuk terus bergerak dan istiqamah.
Sebab persatuan ummat,
bangkitnya Islam sudah benar-benar terasa dekat .
Iman berujung surga,
dakwah berakhir kemenangan,
Barangsiapa yang takut
kepada Allah di dunia, akan aman di
akhirat. Semua itu adalah formula
yang takkan pernah Allah ingkari .
Semoga uraian ini
bermanfaat untuk kita semua .
Insya Allah . Aaaaamiin.
Wassalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar