Senin, 05 Maret 2018

CINTA YANG MENYESATKAN


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.



Wahai saudaraku Allah swt memberi kita dua mata adalah untuk memandang atau melihat .
Walaupun Allah telah memberikan itu, hati - hati, karena dari kedua mata kita itu Allah bisa mengangkat derajat kita setinggi di sisiNya.  Atau sebaliknya kita menjadikan hina di mata Allah swt .
Bagaimanakah agar kita bisa terangkat derajatnya oleh Allah ? Manfaatkan mata kita untuk memandang apapun yang disukai oleh Allah. Maka Insya Allah setiap apa yang dipandang itu akan mendatangkan pahala.
Lalu bagaimana bisa terjadi sampai kita menjadi hina di mataNya ? Karena mata kita banyak disalah gunakan. Banyak untuk melihat hal - hal yang dibenci olehNya .

Lalu bagaimanakah cara untuk mengatasinya agar kita disukai oleh Allah ?  Caranya adalah dengan beriman dan bertakwa kepadaNya . Ambillah yang baik - baik dan buang yang buruk - buruknya .
Manfaatkan apa yang sudah kita miliki untuk kebaikan. Dan yang sekiranya akan mendatangkan keburukan maka buanglah .

Allah swt berfirman di dalam QS Ali Imran [ 3 ] :  14
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاء وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”. (QS. Ali-Imran: 14)

Melalui ayat ini Allah swt mejelaskan kepada kita semua bahwa Dia menciptakan dunia seisinya itu seindah mungkin agar siapapun yang tinggal di dalamnya itu merasa betah dan nikmat .

Walaupun dunia seiisinya itu dijadikan indah oleh Allah . Allah sendiri sudah menyatakan bahwa dunia itu adalah yang paling dibenci olehNya .

Dari sekian banyak pemeluk agama Islam yang mengaku berpedoman kepada Al-Qur’an dan as-Sunnah hanya sedikit dari mereka yang memahami ayat Al Qur’an .

Mereka tertipu oleh kenikmatan-kenikmatan duniawi. Mereka disibukkan dengan urusan dunia,
yang kemudian melalaikan dari kehidupan yang lebih kekal yang mana kenikmatannya tidak bisa dikira oleh indera manusia.

Oleh karena itu, agar kita tidak salah memahami mana kenikmatan yang bersifat sementara
dan mana kenikmatan yang bersifat abadi, dan mana yang harus kita prioritaskan, apakah dunia ataukah akhirat   ?

Marilah sejenak kita renungkan kembali hakikat hidup dan kehidupan di dunia ini. Apakah kita masih lartut dengan urusan duniawi kita sendiri ataukah sudah mulai bebenah diri mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat kita kelak .

Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua . Insya Allah . Aaaaamiin.
Wallaahua'lam bish shawab .

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar