Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku Allah swt memberi kita dua mata adalah untuk memandang atau melihat .
Walaupun Allah telah memberikan itu, hati - hati, karena dari kedua mata kita itu Allah bisa mengangkat derajat kita setinggi di sisiNya. Atau sebaliknya kita menjadikan hina di mata Allah swt .
Bagaimanakah agar kita bisa terangkat derajatnya oleh Allah ? Manfaatkan mata kita untuk memandang apapun yang disukai oleh Allah. Maka Insya Allah setiap apa yang dipandang itu akan mendatangkan pahala.
Lalu bagaimana bisa terjadi sampai kita menjadi hina di mataNya ? Karena mata kita banyak disalah gunakan. Banyak untuk melihat hal - hal yang dibenci olehNya .
Lalu bagaimanakah cara untuk mengatasinya agar kita disukai oleh Allah ? Caranya adalah dengan beriman dan bertakwa kepadaNya . Ambillah yang baik - baik dan buang yang buruk - buruknya .
Manfaatkan apa yang sudah kita miliki untuk kebaikan. Dan yang sekiranya akan mendatangkan keburukan maka buanglah .
Allah swt berfirman di
dalam QS Ali Imran [ 3 ] : 14
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاء وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan
kepada apa-apa yang diinginkan, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang
banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali
yang baik (surga)”. (QS. Ali-Imran: 14)
Melalui ayat ini Allah swt
mejelaskan kepada kita semua bahwa Dia menciptakan dunia
seisinya itu seindah mungkin agar siapapun yang tinggal
di dalamnya itu merasa betah dan nikmat .
Walaupun dunia seiisinya
itu dijadikan indah oleh Allah . Allah sendiri sudah
menyatakan bahwa dunia itu adalah yang paling dibenci olehNya .
Dari sekian banyak pemeluk
agama Islam yang mengaku berpedoman
kepada Al-Qur’an dan as-Sunnah hanya sedikit dari mereka
yang memahami ayat Al Qur’an .
Mereka tertipu oleh
kenikmatan-kenikmatan duniawi. Mereka disibukkan dengan
urusan dunia,
yang kemudian melalaikan
dari kehidupan yang lebih kekal yang mana kenikmatannya
tidak bisa dikira oleh indera manusia.
Oleh karena itu, agar kita
tidak salah memahami mana kenikmatan yang
bersifat sementara
dan mana kenikmatan yang
bersifat abadi, dan mana yang harus kita
prioritaskan, apakah dunia ataukah
akhirat ?
Marilah sejenak kita
renungkan kembali hakikat hidup dan kehidupan
di dunia ini. Apakah kita masih lartut dengan urusan duniawi kita sendiri ataukah sudah mulai bebenah diri mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat kita kelak .
Semoga uraian ini
bermanfaat untuk kita semua . Insya Allah . Aaaaamiin.
Wallaahua'lam bish shawab .
Wassalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar