Sabtu, 21 April 2018

MAKNA AS – SALAM DALAM AL QUR’AN Ke 3


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Materi  ini lanjutan dari materi  MAKNA AS – SALAM  DALAM  AL QUR’AN  Ke   2

3.Pujian

Allah swt berfirman di dalam QS Ash Sahffat  [ 37 ] :  79 yaitu

سَلَامٌعَلَىنُوحٍفِيالْعَالَمِينَ -٧٩-

“Kesejahteraan (Kami Limpahkan) atas Nuh di seluruh alam.” 

QS Ash-Shaffat [ 37 ]  :  79  .

Melalui ayat ini Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa barangsiapa yang menjalani hidup ini penuh dengan ketabahan, ketawakalan, kesabaran , maka akan disejahterakan oleh Allah swt .

Seperti apa yang telah diberikan kepada Nabi Nuh as. Perjuangan Nabi Nuh as bukan waktu yang singkat dalam rangka menegakkan kalimat “ Allah Laa ilaaha illallaah “ 

Penuh dengan hinaan, cercaan , bahkan disebutnya nabi Nuh as itu adalah orang gila yang membawa agama baru dengan mengaku bahwa beliau itu utusan Allah , yang bertugas untuk memperingatkan mereka agar mengikuti jalan yang benar, jalan yang diridoi oleh Allah  .

Tinggalkan sesembahan yang selama ini dilakukan , karena sungguh tidak ada manfaatnya sama sekali . 

Barangsiapa yang masih menentang beliau maka akan celaka . Tapi bagi mereka
Yang mematuhinya maka akan selamat, bahagia dan sejahtera di sisi Allah swt.  

Ucapan beliau inilah yang membuat mereka marah , dan menyebut beliau itu orang gila . 

Berbagai langkah dan usaha telah dilakukan oleh beliau, namun hasilnya tetap saja nihil. 

Ada yang sudah mengikuti beliau , namun karena tidak kuat akan permusuhan yang dihadapinya, maka kembali lagi ke jalan yang semula. . 

Semua permasalahan selalu dihadapi oleh Nabi Nuh as dengan tabah . Beliau yakin karena tugas itu dari Allah, maka pasti Allah akan melindunginya .

Allah akan menyelamatkannya dari berbagai macam ancaman, gangguan, halangan dan rintangan yang dihadapi beliau .

Untuk itulah beliau tetap istiqamah , tetap berusaha dan selalu bermunajat kepada Allah swt agar apapun yang telah dilakukannya senantiasa dibawah naungan rido-Nya .

Apapun yang yang telah Allah berikan kepadanya sudah diyakininya bahwa itu adalah yang terbaik untuk beliau dari-Nya .

Sehingga segala sesuatunya dilakukan beliau dengan ikhlas. setelah ujian dan cobaan semakin lama semakin berat

Akhirnya Nabi Nuh asmengadukan permasalahannya kepada Allah swt.  Kemudian Allah berfirman agar beliau mencari tempat yang tertinggi, bila sudah menemukannya
maka diperintahkan untuk membuat kapal / perahu .

Bila kita diperintah seperti itu pasti kita akan menolaknya. Suatu hal yang tidak mungkin, masa membuat perahu saja harus mencari tempat tertinggi . 

Yang lebih tepat itu di dekat daerah pesisir atau pantai, itu baru bisa diterima
oleh akal. Itulah rahasia Allah. 

Dan Nabi Nuh as pun segera melaksanakannya walaupun itu diluar daya nalarnya.
Karena apapun yang diperintahkan Allah kepada hamba-Nya itu adalah sudah pilihan terbaik-Nya dan tepat, maka tidak tanya itu dan ini . 

Bagaimana tanggapan umat nabu Nuh as ? Beliau sudah oleh mereka dianggap orang gila karena membawa agama aneh. 

Akhirnya mereka semakin menghina lagi bahwa penyakit gila beliau semakin jadi.
Siapa orangnya bila dihina oleh semua manusia seperti itu  .

Disinilah Allah sedang menguji ketabahan Nabi Nuh as dan menguji ketawakalan serta kesabaran Nabi Nuh as.

Alhamdulillah perahu selesai. Dan Allah swt pun memerintahkan Nabi Nuh as agar semua yang sudah mengikuti ajarannya dikumpulkan .

Setelah mereka berkumpul diperintahkan agar segera menaiki perahu buatan beliau. Tidak ada pertanyaan itu dan ini kepada Allah , dimana semua perintah itu tidak masuk akal. 

Setelah pengikut beliau masuk semuanya , barulah Allah menurunkan hujan dari langit , dari bumi pun keluar air. Semakin lama semakin besar, semakin meninggi airnya
sampai ke puncak dimana perahu beliau dibuat.

Dan akhirnya perahupun mengambang di atas air.  Beliau melihat anaknya Kan’an, dan minta agar masuk ke perahunya. Sayang Allah telah menenggelamkannya.

Dan Allah berfirman kepada beliau, “ Wahai Nuh Kan’an itu syari’atnya adalah anakmu, tapi dia adalah hak AKU, maka itu bukan urusanmu, itu adalah urusan AKU ".

Nabi Nuh pun sadar akan kesalahan dirinya lalu segera meminta maaf kepada Allah atas hal tersebut dan bertaubat kepada-Nya .

Wahai saudaraku mari kita mencontoh ketabahan , ketawakalan dan kesabaran Nabi Nuh as untuk menyikapi kehidupan di zaman sekarang ini

Bila kita ingin selamat dan berbahagia di sisi Allah swt

Berlanjut ………………

Semoga uraian ini  bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar